Monyet = Monkey
Hewan yang menurutku menggelikan. Tak jarang orang memelihara mereka yang aku tak tau apa tujuan dan maksud sang empunya.
Disini. Puncak gunung Gurutee. Hutan lebat yang ramai dikunjungi orang-orang tempatnya. Berkeliaran sesuka hatinya dengan gaya sok akrab dan tanpa rasa bersalah dengan siapa saja yang singgah dikafe panggung dari kayu dipinggir jalan penghubung Lamnoo alias Aceh Jaya dengan Banda Aceh alias Aceh besar.
Satu sisi tebing gunung Gurutee yang masih sangat tinggi menjulang dan satu sisi hutan, lalu Laut yang membentang luas. Jika mendongak akan nampak begitu rendah dari langit yang indah, jika menunduk akan kelihatan betapa tingginya aku berdiri sekarang. Bahasa Acehnya hayut.
Inilah tempat meraka. Monyet-monyet yang ingin bersahabat. Merangkak naik dan turun dari pohon-pohon. Melompat dari satu pohon kepohon yang lain sambil berayun. Bahkan sampai kemeja-meja yang dipakai pengunjung kafe.
Tak jarang orang-orang memberi mereka makanan. Entah itu karena iba, kasihan, ikhlas atau hanya untuk kesenangan semata.
Entahlah. Yang jelas monyet pun nampak bahagia.
Aku memfoto mereka yang nampak lucu dengan perasaan was-was. Kalau mereka mulai mendekat, maka aku akan mundur bahkan berlari menjauhi mereka. Menurut pemilik kafe yang kusinggahi, mereka akan mengambil barang yang menarik perhatian. Itu menakutkan jika terlalu dekat dengan mereka. Tas saja tidak bisa diletakkan walau hanya dimeja. Sebelum kejadian maka lindungi.
Mereka bukan jahat. Tapi ingin bersahabat.