Activist diary Game - 24 Januari 2025 ll Melayani Pasien Pangkas : dan membeli Pepaya Untuk Burung Bio.

Kemudian, pada kesempatan hari, saya mau mebagikan sedikit cerita dan postingan bersama dengan sahabat sahabat semua, mudah mudahan cerita mau pun postingan yang saya bagikan pada ini tentang aktivitas yang saya lakukan pada hari ini, di antara lain, saya melayani pasien pangkas di rumah, dan juga membeli buah pepaya, semoga cerita baik pun postingan yang saya bagikan semoga berkenan di hati anda semua nya walau di mana saja berada berada.

^{Membeli Buah Pepaya}

Kemudian! sahabat sahabat semua nya pada hari ini kembali berjumpa dengan yang bahwa saya pada kesempatan yang baik ini ingin membagi kan sedikit nya cerita dan postingan tentang kegiatan yang saya jalankan hari ini di antara lain adalah, datang seorang pasien ke rumah saya yang bermaksud ingin memotong rambut nya dengan karena di tidak mau ke babershop saya, pada saya membuka babershop tidak jauh dengan tempat gampoeng sendiri.

Oleh sebab nya pasien tersebut tidak bisa berkata, yang maksud saya pasien ini orang bisu maka tidak mau datang ke babershop, maka mengambil alih datang saja ke rumah saya karena pasien tersebut kalau mau potong rambut tetap sama saya tapi sudah tau jam saya berangkat ke babershop, maka setiap dia mendatangi rumah saya selalu berjumpa dan juga setiap datang mau pangkas tidak pernah gagal.

Dan sesudah saya melayani pasien tersebut lalu saya pergi ke kede teupin punti saya membeli dua biji buah pepaya untuk burung bio yang saya pelihara, oleh karena burung bio peliharaan saya tersebut sangat suka makan buah pepaya, maka sering sekali saya beli buah pepaya tersebut, dan burung bio tersebut yang saya pelihara ini ada dua ekor ke dua duanya sudah bisa menjawab salam.

Kemudian ke dua burung bio ini berbeda kelamin karena sudah pernah bertelur, maka saya tau burung bio peliharaan saya ini satu jantan dan satu betina, tapi oleh karena nya pada dasar burung bio yang saya pelihara ini adalah, saya beli pada orang yang membawa burung nya, dan saya memang suka memelihara burung bukan juga mesti burung bio, tapi burung apa saja saya suka memelihara pas pada satu hari yang membawa burung burung singgah di warung kopi yang ada di gampoeng kami.

Dan saya lihat banyak sekali membawa burung dan juga burung yang bapak tersebut bawa bermacam macam jenis burung pokok nya ada lah barang dua dan tiga jenis burung yang di bawa, maka saya mendekati ke sangkar burung yang bapak tersebut, dan bapak itu langsung mengatakan di Seblah sana ada sepasang burung bio tapi masih kecil kata nya, lalu saya melihat nya burung bio tersebut, memang jelas masih kecil.

Artinya memang benar masi kecil yang artinya belum bisa makan sendiri, betul betul masih kecil jelas dan tidak salah bapak tersebut mengatakan masih kecil, tapi saya tanya berapa harga burung bio yang masih kecil tersebut, dan juga saya mau beli kalau cocok dengan harga nya, oleh karena itu belum bisa kita sebut burung tapi mesih di sebut anak burung bio maka dengan demikian saya mengatakan tadi saya mau beli.

Dan juga bukan saya mau hutang maka dengan bahasa itu lah bapak tersebut penasaran dan juga senyumn, di karena mendengar kata yang saya ucapkan tadi sangat bermakna kata, dan juga bapak tersebut memanggil saya untuk ngopi dulu soal harga anak burung bio tersebut sesudah kita ngopi baru di bahas tentang harga anak burung bio lagi, kata bapak penjual burung tersebut.

^{Mulai Mau Potong Rambut Seorang Pemuda Yang Datang Ke Rumah Saya}

^{Keude Teupin Punti}

^{Burung Bio Peliharaan nya}

^{Buah Pepaya Yang Di Jual}

Rupanya bapak tersebut yang bermaksud memanggil saya bukan ingin mengajak saya saya ngopi, yang inti nya bapak tersebut ingin mengatakan pada saya, belum pernah mendengar orang ngomong seperti saya, maka pertanyaan saya tidak di jawab oleh sebab nya dengan mendengar kata kata yang saya ucapkan tadi, dengan pertanyaan nya berapa harga anak burung bio ini, saya mau beli bukan saya hutang.

Maka bapak tersebut tersentak memberikan jawaban nya, tentang pertanyaan saya padahal saya memang sangat suka pada burung bio, karena burung bio tersebut kalau memang benar benar kira peliharaan dan juga benar benar kita rawat, burung bio tersebut bisa berbicara dan juga kita yang merawat nya mendapat kan untung, tapi burung bio peliharaan saya ini belum bisa berbicara panjang lebar.

Dan sesudah siap ngopi, bapak ini baru menanyakan pada saya, apa yang bapak ini tanya, benar sukak sama anak burung bio yang saya bawa kata bapak tersebut menanyakan pada saya, terusterang saya menjawab nya benar, tapi jangan harga burung di karena itu belum di sebut burung tapi yang baru di sebut anak burung, yang inti nya di jual harus harga nya juga harga anak burung kata saya.

Nah, yang justru begitu juga jatoh harga anak burung bio tersebut satu pasang, adalah tiga ratus lima puluh rubu rupiah, dan saya pun menawar lagi langsung saya bayar tiga ratus ribu rupiah, begitu juga bapak tersebut pun langsung menerima pembayaran anak burung bio yang saya beli tersebut, karena memang jelas jelas seperti yang saya mengatakan tadi.

Yang inti nya saya kalau cocok harga nya saya beli bukan saya hutang, di situ lah memegang bapak tersebut, maka dengan demikian bapak penjual burung tersebut tidak banyak lagi berbicara, oleh kerana memang saya bayar harga anak burung bio tersebut jelas dan pas tentang harga jual, maka dengan itu lah bapak tersebut pun tidak banyak lagi berbicara.

Demikianlah cerita dan postingan saya pada kesempatan hari ini, kurang dan lebih saya mohon ma'af, dan saya akhiri dengan kata saya mengucapkan terima kasih,

Indonesia : 25 Januari 2025

(Hormat Saya)

@neukyan