Assalamualaikum,,
Hai..sahabat steeminia di mana pun berada, kali ini saya akan bercerita sedikit pengalaman memelihara hewan peliharaan, hewan yang saya pelihara adalah ayam kampung, saya memelihara ayam kampung karena banyak manfaat yang di rasa, memelihara dan merawatnya pun mudah, ayam kampung bisa di lepas bebas mencari makan sendiri, tidak perlu perawatan karena khusus.
Di rumah saya juga banyak sisa makanan yang tidak habis, jadi bisa di berikan untuk makan ayam, sisa-sisa makanan juga tidak terbuang sia-sia, jika ayam sudah besar bisa di ambil telurnya dan juga bisa di makan dagingnya, terkadang jika tiba-tiba butuh uang juga bisa untuk di jual ke agen ayam atau langsung di jual kepasar.
Sisa makanan
Pagi yang cerah matahari terbit begitu indah, pagi ini seperti biasa saya mengantar gadis kecil saya berangkat sekolah, Sebelum berangkat Zahra biasa kekandang ayam untuk melihat ayam-ayamnya, untuk memastikan ayam-ayamnya aman tidak ada yang hilang di makan binatang musang atau biawak, karena di belakang kandang ayam masih banyak pepohonan dan rumput yang panjang, banyak binatang pemakam ayam yang kadang-kadang datang kekandang ayam kami.
Cuaca yang cerah
Anak pertama saya biasa di panggil Afdhal hari ini tidak sekolah, karena di sekolahnya lagi di adakan ujian akhir kakak-kakak kelas 9, jadi afdhal belajar di rumah selama seminggu, Afdhal jarang kekandang ayam, sesekali jika tidak ada Zahra baru saya minta tolong untuk memberi makan ayam, dan Afdhal tidak berani menangkap dan menggendong ayam, bukan seperti adeknya yang sangat berani dan suka bermain dengan ayam-ayam.
Zahra dan ayam kesayangan
Anak kedua saya di panggi Zahra, sekarang berumur 10 tahun 6 bulan, Zahra sangat suka dengan ayam, dari ayam jago sampai ayam betina yang sedang punya anak ayam pun Zahra berani menangkal, padahal ayam betina yang punya anak masih kecil-kecil terkenal garang melindungi anaknya, mungkin ayam-ayamnya sudah kenal, dan kalau Zahra yang datang kasih makan atau memegang, ayam-ayam langsung mendekat, tapi kalau saya yang datang atau Afdhal ayam pada kabur, karena kami jarang kekandang ayam.
Sore harinya seperti biasa Zahra memberi makan ayam-ayamnya, Zahra memanggil ayam kesayangannya dengan suara panggilan yang khas, sehingga ayam yang tadinya masih berkeliaran kesana kemari langsung berlari mendengar panggilan yang sudah biasa di dengar oleh ayam tersebut.
Sambil memberi makan ayam-ayamnya Zahra memegang dan mengelus-elus ayam kesayangannya, ayam-ayamnya pun sudah di berinama panggilan, salah satu ayam di beri nama oleh Zahra adalah si banyi.
Mengelus ayam
Waktu sudah menunjukan jam 17.30 sore, dan ayam-ayamnya sudah mulai di tangkap dan di masukan kedalam kadang, takut kalau telat di masukan nanti binatang pemangsa ayam keluar dan memakan ayam-ayam.
Zahra pun sudah memasukan ayam-ayam ke dalam kandang, pintu kadang tidak lupa di kunci dengan rapat sehingga jika datang binatang seperti musang yang sering datang di tengah malam tidak dapat masuk kedalam kandang untuk memangsa ayam-ayam peliharaan kami.
Memasukan ayam kekandang
Selesai memasukan ayam kekandang tidak lupa saya ingatkan untuk segera kekamar mandi untuk mandi dan menggantikan pakaian.
Sekian cerita di diary hari ini, semoga besok dapat bertemu lagi dalam diary berikutnya.