Aku sebenarnya bukan merupakan warga setempat, karena tanah kelahiranku berada ribuan kilometer di seberang lautan sana.
Desa yang menjadi bagian dari kontes ini bernama Layeun, di mana aku berada di sana karena suatu keperluan yang harus menetap untuk beberapa waktu, tetapi sudah menganggapnya sebagai #desaku sendiri.
Oh, iya, perkenalkan, aku @mosin-nagant, pelanggan baru di komunitas Steem Nusantara.
Layeun merupakan desa yang jadi bagian administratif Kecamatan Leupung, Aceh Besar, dengan luas sekitar 7000 hektare serta berjarak 27 kilometer atau sekitar 50 menit lebih kurang waktu tempuh dari sentral Provinsi Aceh.
Desa ini merupakan desa tepi pantai yang jadi lintasan utama bagi kendaraan dari arah barat selatan yang hendak menuju ke Banda Aceh atau sebalikanya.
Sebagai desa tepi pantai, Layeun juga memiliki alam perbukitan dan areal persawahan.
Singkatnya, desa ini masih masuk dalam deret desa yang asri dan eksotis.
Sebagai desa pesisir, salah satu objek alam andalannya tentulah wisata air.
Garis pantainya memanjang sejauh mata memandang dengan deburan ombak yang kecil.
Selain dipenuhi oleh kafe-kafe tepi pantai yang menyediakan menu sederhana, Layeun kini dikenal sebagai Paris van Aceh, pasal keberadaan replika menara Eifel di pantai Lhok Seudu.
Menara setinggi 5 meter lebih itu menjadi target fotografi bagi wisatawan sebagai latar belakang foto.
Jalan setapak yang terbuat dari susunan papan, berdiri memanjang sejauh lebih kurang 40 meter, bak permadani yang mengantar para pengunjung ke Eifel.
Kendati foto yang diunggah di sini tak mewakili keindahan menara tersebut, tetapi aku berani taruhan bahwa obyek wisatanya sangat instagramable. Suer!
Namun, semangat pedesaannya yang desa banget alias tidak flamboyan di desa ini, yang sebenarnya lebih bernilai menurutku.
Kendati jadi salah satu jalan lintas yang selalu ramai dilewati kendaraan dengan kecepatan di atas 100 km/jam, gerombolan sapi masih terlihat lalu-lalang bahkan sesekali ngerumpi di tengah jalan.
Jangan heran jika berpapasan dengan rambu-rambu lalu lintas yang mengisyaratkan agar pengendara berhati-hati karena jalanan sering dianeksasi oleh hewan ternak terutama sapi.
Sayang, di balik keindahannya, desa ini mengalami krisis air bersih setelah perusahaan semen berdiri di sana.
© 2021, Mosin-Nagant All rights reserved
Desa yang indah. Mungkinkah bisa menjadi desa wisata? Semoga krisis air bersihnya bisa segera teratasi.
Terima kasih sudah berpartisipasi mengikuti kontes Steem Nusantara ini. Delegasi 10 SP sudah mendarat ya... Silakan cek:
Salam kenal dan salam hangat...
Admin
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Kita harap juga begitu, mas. Terima kasih atas delegasi dan penerimaannya di komunitas ini.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit