Budaya Aceh merupakan salah satu etnik yang selalu jadi pusat perhatian, baik dalam maupun luar negeri. Jika mendengar Aceh, kita pasti teringat dengan cerita kejayaan dan keterpurukan. Kejayaan dan kebanggaan Aceh di masa lalu telah melahirkan seorang nama besar Sultan Iskanda Muda dan Samudera Pasai, kerajaan Islam pertama di Indonesia.
Berbagai keterpurukan dan kesedihan juga menjadi salah satu bagian perhatian terhadap daerah yang dikenal Serambi Mekah ini. Ketegangan dan kekacauan keamanan akibat konflik di Aceh telah “memopulerkan” nama Aceh di pentas dunia. Akibat konflik yang berkepanjangan, Aceh “terkenal” ke penjuru dunia. Musibah gempa dan tsunami yang maha dahsyat semakin melambungkan nama Aceh di pentas internasional. Pahit dan getirnya hidup dalam suasana konflik dan tsunami sudah dirasakan. Semua itu merupakan modal yang sangat berharga bagi masyarakat Aceh dalam membentuk kepribadian yang tangguh.
Aceh kaya akan suku bangsa. Suku bangsa Aceh, Alas, Aneuk Jamee, Gayo, Kluet, Simeulue, Singkil, dan Tamiang adalah pilarpilar tangguh yang dapat menjaga kekayaan bahasa. Sebagai bangsa yang berbudaya tinggi, tentu saja bahasa tidak cukup hanya untuk digunakan secara komunikatif. kan tetapi, harus mempunyai nilai budi bahasa. Budi bahasa adalah konsep etika dalam bertutur kata. Budi bahasa tidak hanya mencakup etika bertutur kata.
@bright-obias
Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!