SUARA HATIKU BAG.43 | Ketika Hati tak Sanggup Berbicara
Selamat berjumpa sahabat steemian, semoga saja kita akan selalu dapat menjadikan impian kita untuk terus bersemangat dalam jiwa kita yang setelah kian lama terpendam dan terus untuk mendapatkan posisi yang baik tentunya, tapi yang perlu kita ingat adalah sesuatu yang indah merupakan sesuatu yang ketika kita bisa dihargai dan dihormati oleh orang sekitar kita,
Jadi dalam postingan hari ini saya kembali menuliskan serangkaian Suara Hati bagian 44 dengan tema,Ketika kita tak sanggup berbicara.
SUARA HATIKU BAG.43 | Ketika Hati tak Sanggup Berbicara
Mungkin sulit bagi kita untuk menyatukan kalimat yang tersusun rapi dan membangkuitkan semangat untuk dapat menentukan suatu kualitas yang baik, karena bagi saya yang terpenting adalah harapan yang memungkinkan kita agar terus dapat memberikan yang baik jugaa bagi kita semua,
Saya percaya bahwa tidak ada yang tak bisa digubah, kecuali minat sendiri yang taak pernah untuk kita usaha dalam mengubahnya, maka dari itu saya akan terus mengupayakan agar tetap terus bersemangat dalam jiwa agar tetap menentukan impian saya agar nantinya bisa meraih impian yang baik dan menentukan segala sesuatu agar tetap nyaman.
Sebenarnya sebuah ketulusan itu pasti selalu ada untuk kita semua, dan ketulusan itu juga akan sangat dapat memberikan sesuatu yang menarik dan dapat menyatukan hati untuk terus berupaya dalam menentukan impian dan harapan.
Aku mulai tercengang oleh kondisi, dan aku pun mulai menentukan sikap yang penuh sanksi karena sekian lamanya saya telah menyesuaikan diri namun aku tetap tak bisa menerima hati yang selalu tersakiti oleh keadaan ini.,Mungkin saja tak ada harapan yang bisa aku persembahkan dan tak ada impian yang mungkin bisa sejalan dalam hatiku, bila aku harus bertahan dengan segala kondisi yang adaa,
Mata boleh terbuka, namun jika hati itu buta maka semua akan tetap tak terasa akan segala masalah yang ada untuk dapat timbul dalam menentukan impian ini, dan aku tetap terus menentukan dengan segala apa yang dapat diberikan dan saya juga tak pernah menyerah dengan keadaan.
Sekian lama aku telah berjalan dan merasakan dengan apa itu kepahitan hidup, justru aku bagaikan sebuah benan yang selalu dapat menghantui diri, dan aku selalu mencatat akan segala permasalahan yang ada, maka dari itu saya tetap berupaya untuk tetap teguh dan tegar dalam berdiri dengan situasi yang tak bisa aku terima.
Kini aku menyadari bahwa, ternyata aku hanya sebuah pelipur lara dalam mengisi hari hari, dan harus melengkapi dengan segala kedukaan hati, namun percayalah, aku takkan serendah itu dan aku tak akan bertahan pada titik titik yang tidak sesuai dengan keadaan dan situasi yang berlaku ini.
Rasanya ingin berteriak, keras, dan rasanya ingin aku terus berteriak dengan hati yang sangat lelah, namun semua itu akan terasa tidak berguna dan tidak sama sekali bermanfaat, hanyalah menghabiskan energi saja dan hasilnya pun semua akan sirna.
Lebih baik saat ini aku berdiam diri, dan aku harus mengikuti skenario ini, karena aku harus tahu bagaimana untuk jejak dan tindakan selanjutnya.
Terimakasih, dan semoga ini dapat bermanfaat, dan demikianlah untuk tulisan saya hari ini.
salam