Sudah lama saya tidak mengunjungi Arun Post, toko buku yang sudah lumayan lama hadir di Kota Lhokseumawe. Barangkali karena sudah terlalu lama, akhirnya lelah sendiri. Kabarnya Toko Buku ini akan segera tutup.
Setiap rak buku yang saya amati, nyaris tidak ada lagi buku-buku baru terbitan nasional, jika pun ada hanya beberapa yang dititip oleh rumah penerbitan lokal. Berbeda dengan beberapa tahun lalu, buku-buku baru terbitan sekelas Gramedia, Mizan, atau penerbit-penerbit mayor lain masih memenuhi setiap rak bukunya, di samping majalah-majalah dan koran-koran terbitan nasional.
Sebenarnya saya ke situ tidak punya rencana untuk beli buku, hanya sekedar singgah dan melihat-lihat. Mungkin saja ada buku-buku lawas menarik yang terselip di antara tumpukan buku yang sudah berkalang debu dan berbau apek. Hampir satu jam mata saya menyasar dari satu rak buku ke rak yang lain, tidak ada buku yang menarik minat saya.
Pada akhirnya, mata saya "menangkap" sebuah buku bersampul merah pudar, pinggiran kertasnya sudah mulai menguning dan berbintik, walau masih tersegel plastik. Islam, Demokrasi, dan Pembangunan, judul buku yang merupakan kumpulan esai karya Asrizal Luthfi, sahabat saya. Saya lansung bawa dan bayar ke kasir.
Bagi saya buku ini sangat istimewa karena ditulis oleh seorang anak muda cerdas. Esai-esai Ijal, nama penggilan Asrizal Luhtfi, dalam buku ini membicarakan seputar dinamika Aceh dari berbagai aspek kehidupan dengan segala kompleksitasnya yang selalu menarik dan tak pernah habis. Dinamika Aceh yang menurut Ijal, kadang-kadang pahit, manis, atau bahkan bercampur aduk.
Namun demikian, ibarat "Kopi Aceh yang terasa manis dan pahit", seperti tulis Ijal pada kata pengantar, "mari kita nikmati rasa manisnya dan kita jadikan rasa pahit sebagai pembangkit yang membangunkan untuk Aceh yang lebih baik". Karya ini lahir dengan semangat seperti itu.
Pada 9 Maret 2019 yang lalu, Ijal sahabat saya yang hebat itu telah berpulang ke Rahmatullah dalam usia yang masih muda. Semoga Allah menerima segala amal ibadah dan menempatkanmu di surga-Nya kelak, kawan. Semoga kita Diperjumpakan kembali di sana...
Lhokseumawe, 13 Maret 2020.