๐ท๐ฐ๐ถ๐พ๐ด ๐
๐ธ๐ป๐ป๐ฐ๐ถ๐ด : ๐ฝ๐พ๐
, 13th 2024
Sunrise di pagi hari |
---|
Di pagi ini kami bangun seperti biasa untuk menunaikan sholat subuh. Tidak lupa aku juga membangunkan si kecil untuk memulai aktivitas di hari ini.
Di rumah hanya ada kami bertiga saja, yaitu aku, istri dan si kecil. Sedangkan si kakak masih berada di desa tempat dia mengikuti kegiatan PKM (Praktek Kerja Mahasiswa), dan si Abang masih berada di Gunung Salak mengikuti event Pramuka se-Kabupaten Aceh Utara sampai hari kamis besok.
Agak sepi memang suasana rumah kami bila anak-anak tidak semuanya ada di rumah. Tetapi giliran semuanya di rumah, gantian kita yang terkadang "pening" melihat mereka ribut. ๐
Kalau pun ribut, Alhamdulillah sangat jarang karena biasanya mereka sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Hanya sekali-sekali saling usil yang memicu keributan.
Begitulah romantikanya anak-anak. Dan kita sebagai orang tua akan merindukan "keributan" mereka pada suatu saat, dimana mereka nanti telah memiliki kehidupannya sendiri dan jauh dari kita.
Berolahraga pagi |
---|
Pagi ini kami bertiga sepakat untuk jalan-jalan pagi seperti biasa dengan menempuh rute dan jalan yang biasa kami lalui saat berolahraga pagi.
Sebagai orangtua aku mencoba membiasakan anak-anak untuk melakukan kebiasaan yang sehat seperti berolahraga dan melakukan kegiatan positif lainnya.
Itu merupakan tanggung jawab kita sebagai orangtua untuk membekali mereka dengan pengetahuan tersebut serta membentuk karakter dan behavior yang positif demi masa depan mereka.
Sebagai seorang ayah aku menyadari bahwa aku memiliki banyak kekurangan dan keterbatasan yang bisa kuberikan kepada anak-anak kami.
Tetapi aku berusaha keras agar mereka bisa mendapatkan BEKAL yang cukup untuk masa depan mereka, yang tidak hanya dalam bentuk materi tetapi lebih kepada pengetahuan (umum dan agama), dan pendidikan moral serta etika sehingga mereka bisa meraih cita-cita dan masa depan mereka.
Di Kantor Lhoksukon. |
---|
Aku masuk kantor Puskeswan di Lhoksukon setelah melakukan fingerprint di kantor Camat. Dan dihari ini aku mencoba melakukan pelaporan kegiatan surveylance dan pengobatan yang aku lakukan beberapa hari lalu di aplikasi iSikhnas.
Aku telah beberapa kali melakukan pelaporan kegiatan, namun selalu gagal. Server nya seperti nya sering error. Sementara disisi lain kami dituntut untuk melakukan pelaporan kegiatan melalui aplikasi iSikhnas.
Dan sejauh ini belum ada perbaikan sistem dan servernya. Hal ini membuat kami menjadi malas untuk melaporkannya padahal kegiatan kami di lapangan cukup banyak.
Memperbaiki kran air. |
---|
Aku mendapatkan berita dari istri bahwa kran air di salahsatu kamar mandi kami rusak. Untuk itu aku membeli kran air yang baru di toko bangunan saat aku pulang untuk makan siang.
Dan aku segera memperbaiki kran air di kamar mandi yang rusak itu ketika aku tiba di rumah. Untuk kerusakan seperti itu tentu tidak harus memanggil tukang.
Sebagai seorang suami dan ayah, aku bisa menghandle sendiri urusan-urusan kecil seperti itu. Lagian aku memang suka mengutak-atik dan membereskan sendiri rumah kami.
Aku pun cukup senang hal itu tertangkap oleh nalar anak-anak kami. Si kecil pernah berkata begini : Ga ada yang tidak bisa dibuat ayah. Ayah serba bisa..!
Hal ini melegakan ku, karena dapat diambil kesimpulan bahwa anak-anak memperhatikan gerak-gerik ayah mereka dan itu adalah sebuah "pendidikan" bagi mereka. Pengetahuan atau ilmu tidak hanya diajarkan melalui kata-kata, tetapi lebih bisa "ditangkap" oleh anak-anak melalui contoh yang mereka lihat sehari-hari.
Meskipun ucapan itu tidak diungkapkan oleh anakku pada Hari Ayah Sedunia tanggal 12 November kemarin, aku cukup gembira bahwa aku dipandang positif di mata anak-anak kami.
Pengajian rutin di mesjid. |
---|
Rabu malam adalah jadwal pengajian rutin di mesjid kampung kami. Dan aku menghadiri pengajian ini sebelum sholat magrib karena pengajian akan dimulai setelah sholat magrib berjamaah.
Aku berusaha mengikuti pengajian-pengajian seperti ini karena aku menyadari bahwa aku memiliki banyak keterbatasan ilmu pengetahuan agama sesuai tuntutan syariat.
Meskipun dulunya pernah mengaji di pesantren, namun kemudian aku menolak permintaan ayahku untuk menjalani pendidikan Dayah dan lebih memilih untuk mengikuti pendidikan umum dan juga kuliah di perguruan tinggi.
Memang saat itu kesannya pendidikan di dayah masih tertinggal dan belum ada Dayah yang menyediakan pendidikan umum. Berbeda dengan kondisi sekarang dimana banyak Dayah-dayah modern yang juga menyediakan fasilitas pendidikan tinggi baik sarjana maupun magister.
Aku bersyukur orangtua kami memberikan modal bagi kami anak-anaknya untuk hidup dengan pengetahuan dan pendidikan, bukan dalam bentuk harta benda. Dan aku juga bertekad melakukan hal yang sama untuk anak-anak kami.
Aku berusaha memberikan yang terbaik untuk keluargaku setiap harinya karena menurut ku Hari Ayah dan pengabdian seorang ayah adalah setiap hari. Selamat Hari Ayah bagi kita semua.
Sekian postingan ku kali ini. Stay healthy and Fun.....Ciao...!
โโโโ@แต๐ฉโแด๏ผโบ โโโโ
๐๐ต๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ฝ๐๐๐ : ๐ฎ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐ฌ๐๐๐, ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐ฌ๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐.๐