Learn With Steem : Woven mats from MENSIANG stems have become a business opportunity

hai...hai steemian semuanya.
Dalam kesemlatan kali ini saya kembali memperlihat kan satu kerajinan tangan, berupa ayaman tikar dari batang MENSIANG yang terdapat disawah-sawah inilah foto batang MENSIANG

^{foto batang MENSIANG}

Batang mensiang di tumbuh liar di pesawahan saat petani tidak bercocok tanam maka yang nanpak di dalam sawah dan di penuhi oleh batan-batang mensiang, batang mensiang berbentuk persegi tiga, kini penduduk di desa memamfaatkannya untuk membuat tikar

Banyak tahap yang di lakukan untuk menjadi sebuah tikar yang bagus dan bernilai kualitas tinggi,

^{Tahap pertama}

Setelah mencabut batang mensiang disawah kemudian di belah menjadi tiga bagian tahap pertama setelah membelah 3 bagian di jemur di bawah terik matahari hingga benar-benar kering, untuk mengeringkanya biasanya bila matahari benar-benar terik maka membutuhkan 4 sampai 5 hari

^{tahap ke dua}

Setelah menseang bener-bener kering lalu di kumpulkan dan di simpan saat melakukan proses pembuatan tikar yang mempunyai nilai yang berkualitas tinggi

Lalu mengambil satu persatu batang mensiang yang sudah kering untuk di haluskan dengan menggunakan alat sederhana, dimana alat tersebut di buant dari batang bambu yang di belah dengan ukuran sekitar 30 cm saja,

^{Tahap ke tiga}

Sebahagian mensiang yang telah di haluskan maka akan di beri warna manggunakan pewarna pakaian (wantex) untuk pengwanaan tergantung warna yang di sukai kali ini bibik saya menggunakan warna biru tua saja,

Proses penwarnaan pun tidak terlalu rumit hanya saja betang mensiang yang sudah kering di rebus menggunakan kuali besar lalu di berikan pewarna pakaian (wantex) untuk proses pengwarnaan tidak terlalu lama hanya saja menbutuhkan 1 atau pun 2 menit saja kemudian di anggkat dan di jemur kembali hingga kering biar pengwarnaan teraebut benar-benar meresap kadalam batang mensiang,

^{Untuk proses pembuatannya juga membutuh beberapa tahap}

^{Tahap pertama pembuatan}

Awal mula pembuatannya di mulai satu per satu batang mensiang, dimana saya di ajari oleh bibik saya agar saya bisa melakukannya, ambil dua batang mensiang lalu letakkan keduanya menyerupai tambah

^{Tahap ke dua pembuatan}

Kemudian letak kebali batang mesiang di bawahnta juga menyerupai tambah

^{Tahap ke tiga pembuatan}

Lalu ambil lagi batang mensiang letak kan juga seperti tambah akan tetapi untuk mengaikan batang mensiang satu sama lain makan silangkan supaya tidak terlepas, letakkan hingga seterusnya seperti itu hingga membentuk tikar,

^{Proses anyaman}

Setelah melalu beberapa tahap maka akan memasukkan setiap ujungnya dan menyilangkannya hingga membesar, memang sedikit rumit sagmhabatku akan tetapi bila kita ingin belajar maka serumit apapun perbuatannya maka kita pasti bisa,

^{Pemberian warna di ujung tikar}

Setiap ujung anyaman maka untuk memperindah anyaman maka batang mensianf yang warnai tadi mengunakan wantex akan di berikan di penghujung tikar

^{saya sedang Belajar dan melihatnya}

Untuk hal ini memang sangat sulit kawan saya mencoba untuk belajar dan mempelajari beberapa tahap saja, setiap tahunnya bibik ku selalu memamfaatkan batang mensiang yang tumbuh di sawah untuk menganyam tikar, biasanya bibik ku menjualnya bila tikar tersebut bila sudah terkumpul banyak,

Biasanya bibik menjual perlembar tikar dengan ukuran 1 x 2 meter dengan harga IDR 100000 per lembar, setiap tahunnya bibik ku menjadi ajang bisnis dengan tikar-tikar nya, kalau kalian berminat dengan tikar-tikar tradisional maka kalian juga bisa memesannya.

@azwar82