Kebersamaan di warung kopi sambil beraktivitas dengan sahabat
Hari senin membuka mata dengan rasa ngantuk yang masih terekam dalam kepala. Sebelum matahari bersinar saya sempat menunaikan sholat subuh dua raka'at sebagai kewajiban orang IsIam. Meski tubuh masih lelah kecapean pulang dari Banda Aceh semalam saya tetap berusaha kuat dan semangat mengingat perkuliahan yang harus hadir pada pagi ini. Apalagi di era sekarang ijazah sangat di perlukah di setiap bidang pekerjaan dan bertambah kemajuan dunia teknologi ragam macam perkembangan setiap masa telah memberi dorongan untuk kita remaja agar tetap menempuh pendidikan dan tidak tinggal dalam kegelapan kebodohan yang tidak di setarakan.
Saya memulai pagi dengan sepiring nasi goreng yang telah di masakkan oleh ibu di dapur. Setiap pagi saya menjaga waktu agar tidak lalai dan telat melakukan perjalanan. Setiap langkah gerak-gerik tubuh dalam bersiap-siap telah mengatur kadar waktu yang tidak berlebihan dan mencukupi semua aktivitas pagi, baik memakai pakaian, menyiapkan buku dan sarapan.
Singkat cerita saya pun pergi ke kampus dengan satu kendaraan sepeda motor melintasi jalan Medan Banda Aceh. Tidak terasa seiring waktu berlalu saya sudah berada di pertemuan ke 10 semester 3. Ada dua mata kuliah untuk hari ini, yaitu Bahasa Indonesia dan Kinematika dan Dinamika. Sesampainya di kampus saya memarkirkan kendaraan di tempat biasa yang terletak di belakang gedung utama. Setelah itu saya berjalan kaki menuju kekelas. Melihat jam sudah telat beberapa menit dan dalam kelas pun sudan ada dosen yaitu Ibu Wahdaniah. Saya memberi salam dan masuk mengikuti pelajaran yang di berikan oleh dosen.
Setelah habisnya mata kuliah pertama saya dan rekan-rekan pergi ke kantin menikmati kopi di sana sambil bercengkrama bersama. Sebelum mata kuliah kedua tiba saya kembali memeriksa tas, apakah tugas sudah terisi dalam tas tadi pagi. Ada satu tugas Dinamika yang di berikan minggu lalu oleh pak Arifin dan akan kumpul beberapa saat lagi ketika masuk mata kuliah beliau. Namun, saat nongkrong hampir berakhir saya menerima pesan dari saudara @walictd bahwa Adek kakek atau yang seing kami sebut neklet Juwo, sudah meninggal dunia tadi. Setelah menerima kabar tersebut hati pun tersentuh dan saya tidak lagi melanjutkan mata kuliah ke dua beberapa saat lagi. Beberapa tugas saya titipkan pada Hafis yaitu kawan kelas untuk di kumpulkan bersama nanti, karena tidak tidak bisa masuk dan ingin pulang.
Saya melewati perjalanan pulang lewat jalan Elak menuju desa Blang Karieng untuk sampai di rumah walictd. 40 menit kemudian saya sampai dirumah rekan walictd dengan selamat. Sebelum menuju ke tempat sholat jenazah saya sempat duduk sejenak dan ngobrol-ngobrol karena kabar jenazah masih dalam proses pemandian. Azan zhuhur berkumandang, lalu kami berdua menunaikan sholat dzuhur di Meunasah Cot Dua. Beberapa menit usai sholat kami pun berangkat untuk mengikuti sholat Jenazah nenek bersama jama'ah yang sudah ada di sana.
Sebenarnya hari ini aktivitasku sangat padat, saya belum memperbaiki tabel Sheets untuk pekerjaan kurator, ada beberapa lagi yang belum siap. Setelah selesai di sholat jenazah lalu jenazah langsung di makamkan. Namun, saya dan rekan walictd langsung melanjutkan pekerjaan di warung kopi. Sebelumnya saya sempat pulang jugak sejenak untuk menyimpan tas kuliah dan mengambil laptop.
Dalam kediaman sore ini saya tidak hanya menyelesaikan tabel di sheets tetapi jugak sempat menulis satu postingan harian sambil berdiskusi bersama walicte dan Waliyul serta pak Muzakir. Saat matahari sore berakhir di ufuk barat suasana di kawasan kami sudah mulai redup dan tak lama kemudian akhirnya hujan deras.
Hujan lebat baru reda, ini adalah suasana di halaman Masjid Bujang Salim Krueng Geukuh
Saya menunaikan sholat magrib di masjid Bujang Salim kawasan tempat tinggalku di Kota Krueng Geukuh. Suasana lembab bekas hujan tadi masih menyimpan di halaman masjid, kemudian saya pulang meninggalkan masjid menempuh jarak sekitar 500 meter ke rumah.
Sekitar jam 21:00 malam saya keluar lagi bersama rekan walictd untuk menikmati kopi di warung St Coffee. Namun sebelum ke sana kami sempat ke masjid dulu menunaikan sholat Isya. Sebenarnya di rumah sangat bosan apalagi kuota Internet hampir habis.
Foto saya di St Coffee
Saat itu saya juga belum makan malam, beberapa menu di rumah sudah habis di dapur. Rasa lapar yang berlebihan juga membuat semangat menurut, oleh sebab itu dalam perjalanan ke warung kopi saya mengajak walictd untuk membeli nasi goreng di sebuah tempat. Setelah itu barulah melanjutkan perjalanan ke warung kopi dan menikmatinya di sana.
Menikmati sebungkus nasi goreng malam ini
Itulah tulisan yang dapat saya bagikan untuk postingan kali ini. Terimakasih banyak untuk semua rekan Steemian yang sudah hadir di postingan saya. Salam @cymolan
Congratulations!!!
your post has been supported. We support quality posts, good comments anywhere and any tags.
Curated By : @wirngo
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terimakasih
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit