Seminggu yang lalu saya diminta oleh teman saya untuk menemaninya berbelanja di pasar Geudong yang terletak di wilayah kabupaten Aceh Utara. Tentu saja saya tidak menolak ajakan teman saya karena dalam hidup ini kura harus memperbanyak menjalin silaturrahmi dan saling tolong menolong. Disamping itu tentu saja saya nya ingin berbelanja beberapa kebutuhan sehari-hari saya yang sudah menipis.
Kadangkala banyak dari teman-teman saya sering bertanya kenapa saya suka berbelanja di kota Geudong yang notabenenya adalah kota kecil dibandingkan dengan berbelanja di kota Lhokseumawe yang lebih besar dan tentu saja tersedia barang yang lebih lengkap apalagi di kota Lhokseumawe banyak terdapat swalayan-swalayan yang lebih menggoda model barang dan harganya juga sering didiskon. Apalagi saya juga tinggal di kota Lhokseumawe. Alasannya adalah kita tidak boleh selalu berbelanja di swalayan yang dimiliki oleh para konglomerat yang tentunya semakin memperkaya orang yang sudah kaya. Sebaiknya kita juga harus memperhatikan pedagang-pedagang kecil agar usahanya tidak bangkrut. Jadi berbelanjalah pada mereka agar ekonomi di kalangan pedagang kecil lebih meningkat sehingga mereka tidak terlibas oleh kejamnya para penguasa ekonomi yang memiliki modal usaha milyaran rupiah .
Alasan lain saya suka berbelanja di pasar Geudong adalah para masyarakat dan pedagangnya juga sangat ramah-ramah dan suasana lingkungan Acehnya sangat terasa dibandingkan dengan di Lhokseumawe. Selain itu saya juga suka berjalan-jalan sambil menikmati suasana di kota Geudong. Lagi pula berbelanja bersama teman lebih mengasyikkan dibandingkan berbelanja sendiri.
Kebetulan teman saya ingin membeli emas untuk menyimpan uang. Beliau ingin membeli sebilah gelang emas untuk disimpan sebagai investasi. Memang menyimpan emas lebih menguntungkan dibandingkan menyimpan uang di bank karena menyimpan emas bebas dari inflasi. Sementara jika kita menyimpan uang maka setiap tahun nilai uang kita akan tergerus dengan inflasi yang terus naik sepanjang tahun. Akibatnya nilai yang yang kita simpan dari tahun ke tahun semakin sedikit alias turun .
Kami segera menuju ke toko emas " Murni 2". Di toko tersebut penjualnya sangat ramah dan tentu saja menyambut kami dengan riang gembira. Teman saya segera mencoba beberapa gelang tangan akhirnya pilihannya jatuh pada satu buah gelang tangan bulat padat dengan takaran sepuluh mayam. Satu mayam adalah takaran emas di Aceh yang bila dihitung setara dengan 3 gram emas.
Sebenarnya saya juga ingin memiliki gelang emas namun untuk saat ini uang saya belum cukup jadi saya harus bersabar dulu sambil menyimpan uang agar bisa membeli gelang emas yang saya inginkan. Sekarang cukup melihat lihat saja dulu apalagi melihat teman senang hati ya bisa membeli emas, saya juga turut senang.
Setelah transaksi di toko emas selesai, kami segera menuju ke pasar tradisional Geudong untuk membeli kebutuhan dapur. Saat kami berjalan tiba-tiba seorang alumni siswa kami memanggil kami yang ternyata dia telah menjadi tukang jahit sepatu . Saya segera tersenyum pada alumni siswa tersebut. Saya senang karena dia masih mengenal saya dan mau menegur saya.
Karena di samping mantan siswa saya tersebut ada lapak yang menjual buah salak, akhirnya kamipun membeli buah salak masing-masing dua kilogram seorang. Buah salak memang enak dinikmati sebagai makanan camilan. Rasanya yang manis membuat mulut ini seolah tidak mau berhenti memakannya.
Setelah itu kami masih harus membeli beberapa keperluan lain . Setelah selesai berbelanja kamu segera pulang menuju ke rumah kami masing-masing. Sekian.
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Thank you
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit