Hingga saat ini kondisi Pandemi COVID-19 di beberapa negara belum juga reda, salah satunya adalah Taiwan. Kamin disini pernah berada dalam satu titik sulit mendapatkan masker, karena langka di peredaran. Selain itu, untuk memberi masker juga hanya bisa dilakukan pada toko-toko tertentu yang mendapatb subsidi dari pemerintah. Bahkan, untuk membelinya harus menggunakan Kartu Kesehatan.
Bagi saya dan warga negara Indonesia (WNI) yang di Taiwan memiliki dokumen (legal), tentu saja kebijakan tersebut tidaklah sulit, justru memudahkan. Karena pembelian terkoordinir dan tertib tentunya. Namun, tidak bagi para pekerja Indonesia yang unprosedural (ilegal). Tentu saja mereka tidak dapat membeli masker, karena tidak memiliki kartu identitas maupun Kartu Kesehatan (Askes).
Ini menyebabkan, para pekerja ilegal sangat rentan dari penularan dan sulit melakukan tracking, karena tidak termasuk ke dalam data Kesehatan. Untuk itu PCIM Muhammadiyah Taiwan bekerja sama dengan ACT melakukan Distribusi Masker Untuk Saudara Sebangsa di Taiwan dengan hastag "IndonesiaDermawan".
Masker ini dibagikan gratis kepada semua warga negara Indonesia di Taiwan yang membutuhkan baik yang resmi ataupun unprosedural. Untuk gelombang pertama, pembagian dilakukan di titik tempat libur dan berkumpul teman-teman pekerja Indonesia, yaitu di Taipei Main Stasion (TMS). Sebuah tempat yang kerap disebut rumah kedua bagi pekerja Indonesia di Taiwan. Di tempat ini biasanya mereka bertemu dan melepas rindu dengan teman atau saudara dari kampung halaman.
Masker dibungkus dan diberikan kepada teman-teman yang lewat di sekitar tempat itu. Kebahagiaan terpancar dari wajah rekan-rekan yang mendapat masker tersebut. Dalam satu bungkus terdapat empat masker. Sangat membantu saat dalam situasi sulit mendaptkan masker sebagai ikhtiar mencegah penularan COVID-19. Bahkan ada juga penduduk local yang tuna wisma juga meminta masker tersebut, kami pun memberinya.
Meski saat itu, saya tidak memiliki jatah libur. Namun, saya minta izin pada boss untuk keluar agar dapat berpartisipasi dalam pembagian masker gratis tersebut. Ada rasa kebahagiaan tersendiri saat dapat berpatisipasi dalam kegiatan social membantu sesame yang membutuhkan. Terutama, kami sama-sama jauh dari keluarga dan hidup diperantuan.
Saudara bukan berari harus satu kandung dan sama darah, tetapi bagaimana kita dapat merasakan kesulitan orang lain dan mau ikutserta untuk meringankannya. Memiliki rasa senasib dan sepenanggungan membuat hati damai dan bahagia, karena merasa tidak sendiri di perantuan. Jika bukan kita yang membantu saudara kita. Lalu siapa lagi?
Best Regards
@ettydiallova
Kegiatan pembagian masker gratis tentunya sangat bagus sebagai wujud dari kepedulian sesama masyarakat pendatang khususnya. Namun, apakah di Taiwan masih ada ketentuan dari pemerintah bahwa masyarakat harus memakai masker? atau masker hanya sebuah inisiatif untuk kebutuhan kesehatan individu. Saya sangat menikmati tulisan menarik anda ibu @ettydiallova
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Masker menjadi kewajiban yang harus dipakai seluruh masyarakat Taiwan saat keluar rumah Pak @ridwant. Bahkan pemerintah akan memberikan denda sebesar NTD 5000 Atau setara 2,5 juta bagi seseorang yg tidak memakai masker di sarana publik
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Apakah aturan tersebut di Negara Taiwan karena imbas dari kasus pandemic? atau tidak terkait sama sekali dengan covid-19 atau sebelumnya memang sudah diterapkan wajib masker untuk aktivitas diluar rumah Bu @ettydiallova ? Saya Mohon sedikit informasinya.. Terima kasih.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
aturan tersebut sebagai wujud keseriusan pemerintah dalam menangani COVID-19 Pak. Awalnya Taiwan menjadi negara yang mampu menangkal pandemi dengan baik. Namun, sejak Mei 2022 keadaan disini juga parah.
Saat ini pemerintah mulai berdamai dgn COVID-19, tetapi tetap menerapkan memakai masker pada angkutan umum, dan tempat publik.
Pemerintah taiwan juga masih memberlakukan karantina 8 hari bagi para pendatang yang masuk ke Taiwan. bahkan untuk Lansia usia di atas 60 tahun sudah mulai diberlakukan vaksin ke-4 kali.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terima kasih banyak bu @ettydiallova telah meluangkan waktu memberi informasi ini untuk saya dan teman steemians lainnya yang mungkin membacanya.. Semoga keadaan disana segera membaik... Aminnn
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Sama-sama Pak @ridwant.
Di lain kesempatan, saya akan berikan informasi update perkembangan COVId-19. Masyarakat Taiwan masih sangat takut. Karena mereka trauma dari pristiwa SARS yang cukup parah pada bbrpa tahun lalu.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Dengan senang hati bu @ettydiallova , sekali lagi terima kasih banyak untuk kesediaannya. Kami pasti menanti kabar terbaru dari Taiwan jika Ibu berkesempatan.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
TEAM 1
Congratulations! This post has been upvoted through steemcurator04. We support quality posts anywhere and any tags. Curated by : @alee75Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Thanks for supporting my conten SC04 Sir @alee75
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit