Lagi-lagi dengan tema tasyakuran. Setelah selesai serta sukses menyelenggarakan acara festival Muharram untuk anak-anak TPA sitar satu minggu yang lalu, malam ini kami mengadakan acara tasyakuran. Maski tak jauh dari kata mewah setidaknya perkumpulan ini menjadi bukti bahwa semua acara kedepan sebesar apapun itu akan lebih untuk dikerjakan. Begitulah, kerja keras yang dibarengi dengan kekompakan memang indentik dengan kesuksesan. Hehe.
Tapi intinya bukan itu dulu.
Subuh, setelah menunaikan ibadah salat, kegiatan berjalan sebagaimana biasanya. Saya mengikuti pengajian bersama al-Mukarram Abu MUDI. Di dalam masjid por teumeureuhom yang dihadiri oleh ratusan dewan guru kami menyimak dengan tenang apa yang disampaikan oleh guru Aceh itu. Durasi pengajian berlajalan sebagaimana biasanya; hingga jam 07:30.
Setelah sarapan pagi di rumah, saya kembali lagi ke pesantren untuk melanjutkan tugas yang telah saya pilih sekitar dua minggu terakhir. Dihadapan laptop serta beberapa literatur yang telah siapkan sebagai bahan tulisan, saya bersimpuh hingga menjelang siang.
Sore harinya, sesibuk apapun kegiatan ngopi yang hampir saja berdara daging bagi saya tetap berjalan sebagaimana dorongan nafsu untuk itu. Bagi saya ngopi itu sesuatu yang berbeda dengan sebagian besar teman-teman lainnya. Katakanlah saya melanjutkan tugas di warkop. Begitu kira-kira singkatnya. Jadi terlalu lama di warkop bukan yang aneh bagi saya. Karena bukan warkopnya yang membuat kita terasa aneh duduk lama di sana, tapi dihabiskan waltu untuk apa itulah standarnya. Setelah salat magrib di warkop Fuaddi Coffee, kembali lagi ke pesantren.
tiba kembali di pesantren.
Setelah mandi serta menggantikan baju, waktu mengikuti acara tasyakuran. Tempat yang telah disepakati masuk dalam deretan amat sederhana untuk acara tasyakuran. Tapi bukan itu intinya. Kesederhanaan tidak pernah menafikan keindahan apalagi nilai. Karena semua itu tergantung bagaimana kita mengartikan sesuatu. Sesederhana apapun tempat akan terlihat sangat bernilai jika disikapi atau menimalnya kita melihat ke arah yang sisi positifnya dominan.
momen bersama anggota PHBI
Abaikan ekspresi aneh yang paling di depan. Hehe
"Bakso EDJ" bagitu nama kedai yang di tulis, sebagai tempat kami untuk menikmati kebersamaan dengan para anggota yang bertanggung jawab terhadap TPA Muhazzabul akhlak al-Aziziyah.
📷 Picture | Photography |
---|---|
Model | iPhone 7 plus |
iOs | 15it |
Camera used | Handphone |
Photographer | @joel0 |
Location | Aceh |
Edit | lnCollage |
Click Here
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit