Baik kita atau guru dari guru kita, semuanya sama dalam hal pencapaian yang ingin rebut. Serapi apapun strategi dan komitmen apapun usaha, pada akhirnya tetap saja, hasil akhirnya tetap bukan di tangan kita. Semua telah diatur oleh pencinta semua yang ada. Iya memang, banyak motivator yang acapkali mendengungkan bahwa usaha tidak pernah mengecewakan proses, tapi apakah kalimat itu selalu tepat sasaran. Tentu tidak. Saya merasakannya hari ini.
Sebelumnya tidur semalam, saya telah mengatur alarm pada pukul 05:30. Itu adalah waktu yang meyakinkan saya untuk bisa bangun kembali. Selain karena faktor alarm yang kebiasaannya bekerja dengan efektif mengangkat saya dari tempat tidur, selama saya juga tidur pada waktu yang relatif awal dari kebiasaannya; pukul 01:00. Tapi, tahu kapan saya baru sadarkan diri? Jam 12 siang.
Bukanlah sudah maksimal? Sudah. Bagi saya usaha itu sudah amat sangat maksimal untuk bangun sebagaimana jadwal alarm yang telah saya set. Bagi saya, inilah di antara jutaan contoh bahwa tidak selamanya usaha tidak mengecewakan proses. Beberapa kali kita juga harus terima bahwa usaha itu juga mampu mengecewakan proses saat Tuhan di mewujudkan pencapaian yang kita mau.
ngopi di Rasie Kopi
Setelah makan siang di rumah, saya menuju ke warkop Rasie Kopi. Walau pergi sendirian, kali ini saya menghabiskan waktu relatif lam di Rasie Kopi. Di antara beberapa hal yang berhasil saya selesaikan di sana adalah menulis dia tulisan diary untuk dua haru yang lalu yang urung terlaksana dengan konsisten.
Setelah salat asar di warkop, saya kembali ke pondok pesantren. Kali ini saya menghabiskan waktu di dalam kamar bersama salah satu kawan saya. Tidak ada tema khusus yang kami jadikan pokok bahasan saat itu.
bersama kawan di dalam kamar
Setelah selesai salah magrib, sebagaimana dua malam sebelumnya, saya serta beberapa kawan lainnya menuju ke rumah almarhumah mertua guru kami.
di rumah duka
Ada banyak hal yang kami kerjakan di sana. Tahulah ya, setelah magrib ngapain aja di rumah duka. Di sini saja tidak bisa menceritakan banyak hal. Pasalnya karena minim berpikir di sini. Untuk saat ini saya stop dulu berpikir kritis di rumah duka. Hehe.
Kembali lagi ke kamar
Setelah menyelesaikan beberapa tugas di rumah almarhumah mertua guru kami. Saya kembali lagi ke pesantren, ke kamar lebih tepatnya.
📷 Picture | Photography |
---|---|
Model | iPhone Xs Max |
iOs | 18 |
Camera used | Handphone |
Photographer | @joel0 |
Location | Aceh |
Edit | lnCollage |