Kagiatan setengah hari, sejak pagi hingga siang berjalan sebagaiamana adanya. Maksunya tidak ada yang perlu ceritakan. Pasalnya hampir seluruh kagiatan hari ini teleh saya wakilkan lewat postingan empat hari terakhir saya. Mulai dari mengikuti pengajian bersama Abu hingga beristirahat kembali.
Setelah siang, dari pondok pesantren, saya menuju ke ke kota santri untuk menjemput salah satu kawan di bengkel. Teman saya tang bernama Aziz itu butuh bantuan karena motornya harus ditinggalkan di bengkel.
jemput teman di bengkel
Saya tidak tahu tidak menanyakan, berapa hari ia akan motornya akan bermumukin di bengkel yang tak bernama itu. Setelah menjemputnya, tidak ada arah lain yang kami pilih selain Fuaddi Coffee tempatnya. Kami menghabiskan hingga dua jam lebih di sana.
momen di fuaddi coffee
Setelah menunaikan ibadah salat asar di Fuaddi Coffee, kami pulang ke pesantren. Awalnya saya berfikir langsung masuk ke komplek dan melanjutkan kegiatan lain di pesantren. Tapi, satu kondisi mengingatkan saya saat itu untuk kembali lagi ke kedai Samalanga; memangkas rambut.
Iya, memang untuk pangkas bisa masih ada waktu lain kali. Tapi masalah nanti malam saya punya kegiatan hingga jam 23:00. Sedangkan besok kami selaku rombongan PHBI MUDI akan berangkat ke kota dingin untuk merayakan acara tasyakuran bersama al-Mukarram Abu MUDI. Oleh karena demikian, tak ada pilihan lain kecuali kembali lagi ke kota santri.
momen saat antrian di salah satu barbershop di kota samalanga
Proses pensucian kepala saya selesai menjelang magrib. Meski proses antrian berlangsung relatif lama serta keberlangsungan pangkas juga demikian, tidak sama sekali membuat saya kecewa. Pasalnya, saat itu tidak ada tempat pangkas lain yang menerima pelanggan karena waktu sudah tidak memungkinkan. Proses apapun tidak terlalu prinsinpil soal durasinya yang panjang, asalkan hasil dan tujuannya bermakna.
Malam harinya, setelah menunaikan ibadah salat magrib, saya memulainya sebagai kegiatan pokok yaitu mengajar. Kali ini saya ditugaskan oleh salah satu guru saya untuk mengganti kelasnya di salah satu dayah cabang dayah MUDI.
momen saat mengajar di dayah cabang MUDI
Bisa dikatakan dayah yang saya datangi kali ini adalah dayah paling sering saya kunjungi setelah dayah MUDI. Pasalnya di dayah Ini banyak guru-guru yang mengajar. Jadi hampir setiap kali mereka berhalangan sayalah yang paling sering dihubungi
📷 Picture | Photography |
---|---|
Model | iPhone 7 plus |
iOs | 15it |
Camera used | Handphone |
Photographer | @joel0 |
Location | Aceh |
Edit | lnCollage |