Saya termasuk di antara yang mengimani bahwa banyak hal di sekeliling kita yang acap kali luput dari pandangan. Kita sering memandang jauh untuk mencari ketenangan mata, tapi hal-hal yang pada hakikatnya mampu memanjakan mata malah kita merasa buta. Di dalam kamar, malam ini, menjadi bukti bahwa saya bagian dari golongan ini. Bukan sekadar kata. Untuk meyakinkan akan hal ini, saya mengambil banyak foto di sini. Bukanlah hal-hal indah yang memanjakan mata mendikte kita untuk mengabadikan momen? Hehe.
Tapi sebelum itu, setelah saya selesai salat subuh, dari lantai tiga gang Hasani saya menuju ke masjid Poe teumeureuhom untuk mengikuti pengajian bersama almukarram Abu Mudi. Ini adalah kegiatan rutin yang juga sering saya jelaskan saat menulis diary. Mungkin, hanya mungkin, karena saking rutinnya saya tidak merasa perlu lagi untuk menulisnya dan memberitakannya. Pernahkan merasakan demikian. Kalau pernah, berarti kita sama-sama manusia waras. Haha.
menunggu Abu datang ke majelis
Sebagaimana awal narasi yang saya bangun di paragraf pertama yang sama sekali tidak mencantumkan diksi bangun, memang demikianlah faktanya. Memang dari kemarin saya belum tidur. Jadi tidak adalah istilah "bangun" tanpa tanda sandingannya; tidur. Paling kalaupun ada, hanya kalau ada, cuma bangunan. Hehe
Setelah menunaikan ibadah salat magrib, manuju ke warkop rasie kopi. Tahulah ya, orang-orang seperti saya memang acap kali dipanggil ke warkop tanpa alasan serta tanpa keperluan. Ya, bagitulah. Mungkin ini bagian nasib jomlo yang acap kali menjadi korban rayuwan tak bergunana. Tapi saya ikhklas, selama tempat-tempat yang saya tapaki mampu saya manfaatkan untuk hal-hal positif. Gimana? Nampak bijak kah saya sekarang? Hehe.
di warkop rasie kopi
Sekitar jam 9 malam, mungkin sekitaran itu, saya kembali ke pondok pesantren. Kali ini saya ingin mempersiapkan modal saya untuk privat santri nanti jam 00:00. Jadi, seperti biasanya; mempersiapkan tempat untuk membaca beberapa kitab yang berkaitan dengan kitab yang akan saya baca untuk santri-santri ini.
foto dalam kamar
Foto di atas menjelaskan banyak hal bagi saya saat itu. Mulai tata letak kamar yang ternyata baru terlihat rapi dan memanjakan mata sampai mengimajinasikan banyak hal dari gambar yang saya abadikan. Saya baru sadar, kamar sempit yang dijatahkan bagi saya oleh lembaga ternyata berbau mewah serta rapi dan indah. Apakah bahasa saya terlalu lebay untuk membahasakan ini? Silakan dijawab! Hehe.
📷 Picture | Photography |
---|---|
Model | iPhone Xs Max |
iOs | 18 |
Camera used | Handphone |
Photographer | @joel0 |
Location | Aceh |
Edit | lnCollage |