The Diary Game: Senin 06 Januari 2025 | Memaksa Diri

in hive-153970 •  27 days ago 

IMG_1076.jpeg

Tidak cerita bangun pagi hari ini, riwayat yang paling dominan saya buka dalam mengulas diary setiap hari. Pasalnya setelah terjaga tengah malam semalam saya tidak tidur lagi hingga mata matahari terbit bahkan sampai tegak. Tentu ini bukan hal biasa saya lakukan. Tapi saya akui harus memaksa diri untuk itu.

Sebenarnya setelah salat subuh saya ingin beristirahat kembali. Bayangkan dari kemarin saya baru tidur sekitar empat jam. Tapi apa boleh buat, tugas wajib yang sudah di depan mata subuh itu membuat saya harus menambah porsi kesabaran yang biasanya minim saya miliki.

Beberapa menit setelah salat subuh, saya harus kembali ke tempat pemakaman orang tua salah satu kawan saya. Ya, masih seperti cerita kemarin, saya telah dijatahkan untuk mengaji di sana.

Soal durasi mengaji ke kuburan memang tidak ada yang kurang dari tiga. Di Aceh ke mana-mana —menurut saya— demikian. Untuk pagi ini saya ditemani oleh salah satu dewan guru dayah MUDI juga. Jadwal mengajinya memang sama sekali tidak sesuai dengan kondisi saya hari ini. Bayangkan! Sejak kemarin saya baru beristirahat sekitar empat, tapi pagi ini saya harus mengaji di kuburan mulai jam 07:00 sampai 13:00. Bayangkan kawan-kawan! Bayangkan.

IMG_1069.jpeg

saat di makbarah

Tapi, walau terasa tidak ringan, saya masih punya jurus simpanan untuk melalui ini: memaksa diri. Iya, memaksa diri adalah jurus terpendam yang secara otomatis akan muncul dengan sendiri saat-saat kondisi seperti ini.

IMG_1073.jpeg

beginilah wajah kelelahan.hehe

Setelah mengaji dua jam beberapa kali, kepala saya terangguk-angguk serta tidak jarang berada di alam yang berbeda. Tapi, ya, begitulah. Seni memaksa diri memang demikian. Walau tidak sepenuhnya ampuh, tapi minimalnya impactnya tidak terlalu rapuh. Beginilah perjuangan.

IMG_1070.jpeg

sempat menikmati bacaan ini

Ngomong-ngomong kalian pasti tahu saya akan lakukan apa setelah semua tugas di makbarah selesai. Hehe.

Sekitar jam 14, saya langsung kembali ke pesantren untuk beristirahat. Tentu setelah selesai menunaikan ibadah salat zuhur. Tahulah kira-kira seberapa lama saya tidur kalau jam istirahat seperti ini. Setelah azan magrib saya baru terjaga kembali. Hehe.

Tapi ini bukan sebuah masalah, karena jauh sebelum beristirahat saat amat mengimani kalau saya akan bangun kembali setelah azan asar untuk melaksanakan kewajiban empat rakaat itu. Itu artinya saya tidak sengaja melewatkan waktu salat. Tapi, meski demikian saya memohon ampunan terhadap ketidakdisiplinan saya hari ini.

IMG_1076.jpeg

setelah magrib di warkop Rasie Kopi

Setelah menunaikan kewajiban yang bersifat vertikal, selanjutnya menuju ke Rasie kopi. Ada beberapa kawan yang sudah duluan berada di sana. Jadi walau pergi sendirian, saya tetap bergabung dengan mereka. Dengan menikmati secangkir kopi serta ditemani dengan tertawa kesana kemari, tulisan diary ini saya selesaikan dengan dua ibu jari.

📷 PicturePhotography
ModeliPhone Xs Max
iOs18
Camera usedHandphone
Photographer@joel0
LocationAceh
EditlnCollage

20210602_110118.png

Best Regard @joel0

20210602_110143.png

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!