Bagi saya subuh ini adalah bagian nilai sejarah yang harus catatan dan saya simpan dengan baik. Pasalnya, selama saya berada di pondok pesantren dayah Mudi yang sekarang sudah masuk ke tahun sepuluh, baru kali ini saya menyaksikan fakta ini. Bukan aneh. Bagi orang biasa kejadian ini lumrah dan biasa saja. Tapi hal-hal biasa jika dilakukan orang-orang hebat, bukankah itu bentuk dari keluarbiasaan? Hehe. Mungkin demikian. Jadi begini!
Setelah melaksanakan kegiatan di dalam kamar dengan mengajar setelah subuh, beberapa menit kemudian saya turun menuju ke masjid poe teumeureuhom. Tujuan untuk mengikuti pengajian bersama Abu. Ini adalah kegiatan rutin dewan guru dayah mudi setiap setelah jamaah subuh di mesjid poe teumeureuhom, kecuali ada pengumuman dalam grup bahwa pada subuh tertentu pengajian libur. Masalahnya adalah subuh ini tanpa pengumuman libur tapi Abu tidak hadir. Entah panitia lupa membuat atau memang Abu benar-benar berhalangan.
menunggu kedatangan Abu di Majelis ilmu
Jadi, selama saya berada di Mudi baru kali ini saya menyaksikan bahwa Abu tidak hadir mengisi pengajian sementara pengumuman tidak dibuat. Ini memang biasa bagi guru sederajat kita. Tapi kalau Abu? Mungkin inilah salah satu bukti bahwa istikamah Abu memang begitu besar. Satu kali saja tidak hadir begitu tampak.
Karena tidak ada pengajian subuh, kali ini saya pulang ke rumah relatif awal. Jika hari-hari sebelumnya sekitar jam bar-angka 8 kali ini 7.
di parkiran menuju pulang
Jadwal pulang ke rumah lebih awal itu artinya jadwal ngopi juga secara otomatis lebih awal. Jika beberapa hari belakangan sekitar jam 11, kali ini sekitar jam 9.
ngopi di Rasie Kopi
Untuk kali ini, saya tidak banyak menghabiskan waktu di rasie kopi. Pasalnya ada bacaan yang ingin saya tuntaskan dalam waktu dekat ini. Nama bukunya mungkin kalian pernah dengar. Beberapa kali saya juga sudah pernah menyebutnya di sini yaitu hasyiyyah al-Birmawy. Jadi, setelah menghabiskan waktu sekitar tiga puluh menit di di warkop, saya kembali ke pesantren.
bacaan yang saya maksud
Menjelang azan zuhur, saya istirahat sejenak. Tidak lama, mungkin hanya sekitar satu jam. Setelahnya, setelah mengganti pakaian dan mandi saya menghabiskan untuk melanjutkan bacaan di teras kamar. Di lantai tiga gang hasani maksudnya. Tentu sambil menikmati cerahnya cuaca.
suasana pesantren dari pantauan lantai tiga
Kegiatan berlanjut hingga salat asar dilaksanakan. Untuk malam harinya, saya tidak memiliki kegiatan yang tetap, mengingat pengajian bersama almukarram Dr. Aba Nisam juga belum aktif. Jadi setelah menunaikan ibadah salat isya saya ngop kali kedua di rasie kopi.
di rasie kopi kali kedua
📷 Picture | Photography |
---|---|
Model | iPhone Xs Max |
iOs | 18 |
Camera used | Handphone |
Photographer | @joel0 |
Location | Aceh |
Edit | lnCollage |