Tu Sop bukan hanya gurunya para santri, apalagi gurunya para ulama muda Aceh. Tapi beliau adalah gurunya seluruh masyarakat tanpa pandang apapun apalagi status. Wujudnya Training Kader Dakwah (TKD) yang bernaung dibawah komando beliau menjadi bukti nyata. Kepada kami beliau bercerita. "Aceh yang dulu, Aceh sekarang serta menawarkan solusi bagaimana Aceh kedepan".
Satu kalimat untuk pesan panjang yang sarat ilmu saat larut malam di halaman rumahnya saat itu; ketulusannya untuk umat, nyata. Bagaimana tidak, srategi yang beliau bentuk adalah "menjembut bola". Beliau tidak ingin hanya elemen tertentu yang tersentuh dengan ilmu. katakanlah yang sanggup ke pesantren atau yang mengikuti majelis pengajian.
Beliau mempertanyakan bagaimana orang yang hidup di pedalaman hutan, yang tidak mau ke majelis taklim apalagi mondok di pesantren, kapan umat bisa sejahtera kalau mereka tidak menyerap ilmu pengetahuan?
Betapa kita tertampar dengan pernyataan ini yang acap memunggungi mereka dengan sebuah penghakiman; alergi ilmu agama.
Tapi tidak dengan ulama lulusan dayah MUDI dan Mekkah itu. Dengan tasawuf yang beliau imani beliau berfikir, jika mereka tidak mau datang ke tempat kita, maka kita yang harus ke tempat mereka. " maka TKD adalah solusinya" pungkas Tu Sop pada malam ketiga meninggalnya putra beliau di halaman rumahnya saat itu.
Ayah Sop Bersama Gurunya Abu MUDI
Tu Sop teguh pada satu prinsip dalam berdakwah dan memperbaiki Aceh: "Kita tidak berdosa karena meninggalkan pekerjaan diluar kemampuan kita, tapi kita berdosa karena meninggalkan sesuatu yang kita bisa" pesan ini adalah bentuk langgam kehidupan Tu Sop. Baginya, porsi sebuah perjuangan tidak ditakar dengan kata lelah, melainkan karena kemustahilan melakukannya.
Allah telah menetapkan kemustahilan perjuangan Tu Sop dengan tutupnya usia beliau hari ini (08 September 2024).
Salat Jenazah Ayah Sop di Dayah MUDI Mesra
Tuhan...
kemarin, dua hari yang lalu, bahkan jauh sebelumnya, bukankah Tu Sop sedang dan akan mendedikasikannya dirinya untuk umat dan AgamaMu demi hari esok, lusa dan tahun-tahun ke depan yang lebih baik untuk kami?
Tu Sop Masih Ingin Berjuang
Akankah engkau mengirim sosok lain sebagai penggantinya?
Memimjam pesan Abu Langkawe "Meninggalnya seorang ulama adalah musibah yang tak tergantikan, sebuah kebocoran yang tak bisa ditambal, laksana bintang yang padam".
Zulkarnaini Ar
Samalanga 07 September 2024
Plagiarism Free / AI Article Free
* #burnsteem25
* Community
* Charity
null 25% ❌
steembetterlife ❌
worldsmile 10%✔️
Appeal to community members:
Verified by @𝘩𝘦𝘳𝘪𝘢𝘥𝘪
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit