Di tengah perubahan yang begitu dinamis, kehadiran barista sebagai salah satu profesi dengan segala kejelian, kreatifitas dan inovasi merupakan hal yang sangat diperlukan bagi siapa saja yang menyediakan kopi baik itu di kedai kopi, resto ataupun cafè. Begitu pun dengan Kopi Q, dengan misi menyelamatkan kualitas kopi di tangan-tangan ajaib seorang barista.
Kegiatan yang biasa dilakukan oleh seorang barista tak pernah lepas dari kalibrasi, cupping, dan brewing. Cupping, seni menilai secangkir kopi merupakan kegiatan yang dikhususkan para barista Kopi Q ketika ada single origin baru dengan tujuan untuk mengetahui karakter dari kopinya tersebut. Kegiatan ini pun tak pernah lepas dari bagian dasar mereka menambah wawasan untuk salah satunya dijadikan cerita ketika berdialog dengan pelanggan yang biasa menagih penjelasan atas secangkir kopi yang disesapnya.
Kemudian barista juga melakukan kalibrasi setiap pagi dan di setiap pergantian shift dengan tujuan untuk membuat standar rasa espresso, cappuccino dan americano. Kalibrasi yang merupakan kegiatan wajib para barista ini juga menambah ilmu dalam mengetahui proses grinding, dossing, leveling, tamping, brewing dan yang terakhir adalah sharing.
Sharing dengan sesama barista juga merupakan bagian penting yang biasa dilakukan barista di Kopi Q. Saling berbagi ilmu tentang dunia barista agar semuanya terbagi rata, sehingga tidak ada yang berada di atas, melainkan semua barista memiliki kesetaraan dalam ilmu dunia barista. Bagaimana dengan sharing bersama pelanggan?
Menikmati secangkar kopi rasanya tak akan lebih nikmat tanpa cerita barista dari balik meja seduhnya. Kenikmatan kopi tersebut akan lebih bermakna jika diiringi dengan pengetahuan dari kopi yang disesap. Kepuasan dari kegiatan ini tidak hanya dirasakan oleh pelanggan tetapi juga dirasakan oleh barista. Mengapa? Karena barista juga mempelajari dan mendapatkan ilmunya dari berbagai macam informasi yang ia dapat dari seorang pelanggan. Saling menguntungkan bukan?
Elang Yudistira, salah satu barista kopi Q yang mengatakan bahwa seorang barista bukan melulu sebuah pekerjaan, tetapi juga penyaluran hobi yang menghasilkan dan mendapatkan banyak ilmu tentang kopi untuk nantinya mereka sampaikan pada penikmat kopi bahwa sebenarnya kopi itu tidak hanya pahit, tetapi memiliki banyak rasa yang terkandung di dalamnya.
Pendapat lainnya mengenai barista adalah tentang seorang barista harus menjadi entertain di sebuah coffee shop dengan alasan bahwa barista bukan hanya penjaga bar yang berada di belakang mesin kopi, tetapi menjadi jantung (pusat) di tempat di mana ia berdiri. Kalimat terakhir yang ia sampaikan di balik meja seduhnya untuk siapa saja yang menyesap kopi, “jangan salahkan kopi, karena kopi tak pernah bersalah”. Are you ready to enjoy a cup of coffee with the story from barista at Kopi Q?