Di Aceh, bulukat (bahasa Aceh untuk ketan) dan pisang adalah kombinasi makanan tradisional yang memiliki makna budaya dan nilai sentimental tersendiri. Makanan ini sering kali hadir dalam berbagai acara adat, seperti kenduri (perayaan), kenduri kematian, atau acara syukuran. Hidangan ini melambangkan kebersamaan, doa, dan harapan baik bagi keluarga serta masyarakat.
Bulukat: Ketan biasanya dimasak dengan santan dan sedikit garam, sehingga memiliki rasa gurih dan tekstur yang lengket. Ketan ini kemudian dibentuk atau dibungkus dengan daun pisang, memberikan aroma khas yang sedap. Terkadang, ketan juga diberi tambahan gula merah atau kelapa parut agar lebih manis dan kaya rasa.
Pisang: Pisang yang digunakan biasanya adalah pisang raja atau pisang kepok, yang dikenal dengan rasa manis dan teksturnya yang lembut. Pisang dapat dimakan langsung bersama ketan atau bisa juga diolah menjadi pisang sale (pisang yang dikeringkan) atau pisang rebus.
Kombinasi bulukat dan pisang di Aceh mencerminkan kekayaan budaya kuliner lokal dan kebersahajaan masyarakatnya. Makanan ini juga sering dijadikan simbol dalam tradisi adat, yang menghubungkan nilai kebersamaan dan kesederhanaan dengan elemen-elemen lokal yang mudah ditemukan dan diolah.
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit