Serah terima mas kawin dalam adat biasanya melibatkan prosesi penting yang dilaksanakan dengan penuh makna dan ritual. Berikut gambaran umum serah terima mas kawin oleh para tetua adat atau lainnya, meski variasi bisa terjadi sesuai dengan adat daerah tertentu:
Penyerahan oleh Perwakilan Keluarga: Mas kawin diserahkan oleh pihak keluarga laki-laki kepada keluarga perempuan. Di beberapa daerah, biasanya ini dilakukan oleh wakil keluarga seperti orang tua, paman, atau anggota keluarga yang dituakan.
Pengantar oleh Tetua Adat: Dalam beberapa budaya, tetua adat memiliki peran penting untuk memastikan bahwa mas kawin yang dibawa sudah sesuai dengan kesepakatan. Mereka juga bertindak sebagai perantara dalam komunikasi antar keluarga.
Doa dan Restu: Prosesi biasanya diawali atau diakhiri dengan doa, baik dari tokoh agama atau tetua adat, untuk memohon keberkahan dalam pernikahan. Dalam konteks adat, ini bisa berbentuk upacara adat tertentu yang dianggap suci.
Saksi Adat dan Perjanjian: Tetua adat sering kali juga bertindak sebagai saksi perjanjian antara kedua keluarga. Serah terima ini bukan hanya simbolik, tetapi juga menegaskan komitmen dan tanggung jawab kedua belah pihak.
Ritual atau Simbolisme Lain: Di beberapa budaya, ada simbol atau barang tertentu yang ikut diserahkan sebagai bagian dari mas kawin. Misalnya, sirih pinang, cincin, kain adat, atau barang-barang tradisional lainnya yang memiliki makna kultural.
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit