Landak sumatera merupakan satwa yang aktif malam hari. Tidak sebagaimana landak jawa yang dilindungi, jenis ini tidak.Hystrix sumatrae hidup di hutan hujan tropis Pulau Sumatera. Ia bersarang di gua-gua kecil, di bawah pohon tumbang dan tunggul, di antara bebatuan, dan di liang kecil.Perburuan masih menjadi ancaman utama kehidupan landak sumatera, selain terganggunya habitat.
Landak sumatera masih diburu dikarenakan masih ada anggapan satwa ini dapat menyembuhkan penyakit, selain tentunya memiliki harga jual yang bagus.Di Indonesia, ada empat jenis landak yang kita kenal yaitu landak raya [Hystrix brachyuran], landak sumatera [Hystrix sumatrae], landak jawa [Hystrix javanica], landak butun [Hystrix crassispinis]. Namun dari semua jenis itu hanya landak jawa yang dilindungi.
Landak sumatera [Hystrix sumatrae] bagaikan selembar daun yang luput dari perhatian, seperti dalam puisi Sapardi Djoko Damono ‘Hatiku Selembar Daun’ itu. Satwa pengerat endemik Sumatera ini terabaikan dalam upaya perlindungan, meski menjadi target perburuan.
Landak Sumatera tergolong dalam Ordo Rodentia, Genus Hysticidae. Dalam tulisan Annie Farner, dari Universitas Michigan, Amerika serikat, yang terbit di situs Animaldiversity.org, dijelaskan bahwa Hystrix sumatrae hidup di hutan hujan tropis yang menutupi Pulau Sumatera. Ia bersarang di gua-gua kecil, di bawah pohon tumbang dan tunggul, di antara bebatuan, dan di liang kecil. Ia dapat beradaptasi dengan berbagai macam habitat, dari derah hutan primer, sekunder, hingga perkebunan.
“Mereka betah di hutan serta di lahan yang terbuka,” tulis Annie.
Dengan alasan kemunculan landak di perkebunan dan daerah sekitar tempat aktivitas manusia itu, jenis ini sering diburu. Kasus terbaru yang tersorot media adalah ketika terjadi penangkapan empat pemburu di Taman Nasional Way Kambas, Provinsi Lampung, pada Sabtu, 13 Desember 2021 lalu. Dari tangan tersangka, didapatkan landak sumatera, rusa, dan hewan buruan lainnya.
Bagi sejumlah masyarakat, landak diburu karena daging dan durinya bisa diolah menjadi makanan, obat, dan dijadikan jimat
Di Indonesia, ada empat jenis landak yang dikenal yaitu landak raya [Hystrix brachyura], landak sumatera [Hystrix sumatrae], landak jawa [Hystrix javanica], dan landak butun [Hystrix crassispinis]. Namun, dari semua jenis itu hanya landak jawa yang masuk sebagai jenis satwa dilindungi.
Sebelumnya, landak raya adalah satwa dilindungi sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999. Namun berdasarkan Peraturan Menteri LHK Nomor: P/106MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/20218, landak raya dikeluarkan dari daftar dilindungi, diganti landak Jawa.
Layak dilindungi
Peneliti Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia [LIPI], Wartika Rosa Farida mengatakan, sebenarnya empat jenis landak lainnya itu sudah layak masuk dalam daftar satwa dilindungi. Sebab, habitat mereka sama persis dengan landak jawa yang terancam oleh perambahan, perubahan alih fungsi hutan menjadi perkebunan dan pemukiman, serta paling penting adalah perburuan.
“LIPI sudah mengajukan usulan bahwa kelima jenis landak itu layak dilindungi, karena habitatnya sama-sama terancam. Begitu pula aktivitas perburuan yang semakin masif,”
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
I found plagiarism in your post. You are doing such immoral activities regularly. You have plagiarized this post from the source below.
https://www.mongabay.co.id/2021/02/25/nasib-landak-sumatera-tidak-dilindungi-sebagaimana-landak-jawa
You are specially requested to be attentive. You have been warned many times before.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
ok thank you
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit