MY INTRODUCTION ON STEEMIT BLOCKCHAIN By @kayraadina FOR MY NEW FRIENDS! Have a good days

in hive-172186 •  3 years ago 

Hiii readers,
Salam kenal yaaa. Aku kayra hehe.
Aku disini ingin belajar menulis dan mencari teman sebagai support sistem aku dalam menulis.
Ekhem, pertama-tama aku ingin memperkenalkan diri, tak kenal maka tak sayang bukan?
Aku adalah anak pertama dari dua bersaudara, aku dan adik perempuanku tertaut dua tahun. Karena perbedan umur yang terbilang tidak terlalu jauh kami memiliki beberapa kesamaan diberbagai hal, mulai dari hobi, penyanyi fav, hobbi dan lainnya.

“Hey itu sih namanya bukan beberapa, tapi banyaaaak”
Haha, iyaa aku tahu respon kalian akan seperti itu. Intinya aku dan adikku sudah seperti sahabat.
Namaku Kayra adina kerap dipanggil kay. Sekarang aku sudah berumur 24 tahun dan masih berstatus sebagai mahasiswi.

“Kok bisa masih mahasiswi? Harusnya 2 tahun lalu sudah selesai”
Iya, aku mengerti dan sangat amat mengerti dengan pendapat kalian dan orang sekitarku. Aku mengakui semua itu adalah kesalahan yang aku perbuat karena terlalu menyepelekan waktu, suka menunda dan foya-foya.
“Pasti foya-foya menggunakan uang oragtua, hah dasar anak durhaka!”
Iya, benar yang kalian fikirkan. Aku mengakuinya dan tidak akan mengambil hati jika ada yang mengatakan hal yang serupa di depanku. Aku memang anak yang kurang tau di untung. Disaat orangtuaku membanting tulang untuk mencari uang aku disini menghabiskannya tanpa berfikir.

Yap, seperti yang kalian fikirkan. Aku adalah anak rantau, jarak dari rumahku ke kota tempat aku belajar terbilang lumayan jauh. Jika berangkatnya sekitar jam 17:00 WIB maka sekitar jam 09:00 WIB aku sudah berbaring di kosku.
Duh, sampai mana tadi? Aku suka gitu orangnya, suka keterusan dan omongan aku suka lari-lari, katanya sih biar sehat. Oke kembali ke laptop! Tadi sampai mana ya? Oh iyaaku memiliki saudara perempuan bernama Kairina Adini Oprasianti.

Yap, kalian benar. Dia muncul dan menghirup udara bumi dengan cara yang tidak sederhana. Ibuku melakukan oprasi ketika mengeluarkan adikku. Adikku juga seorang mahasiswa di universitas yang sama denganku, hanya namanya saja yang sama ‘UIN’ namun di kota yang berbeda. Ia menuntut ilmu di kota Medan. Ada yang orang medan disini? Horasssss! Hehe.

Aku sebenarnya ingin bercerita banyak tentang adikku itu, karena perjalanan kisah hidupnya lumayan pilu. Info prnting! Adikku juga pintar menulis, bahkan sepertinya lebih pintar dari aku. Dia pernah mengikuti lomba menulis cerpen tingkat kota kategori SMA dan mendapatkan juara pertama. Namun hadiahnya hanya sederhana, dengan bangga adikku memperlihatkannya kepada ibuku dan ibuku balas dengan menjatuhkannya. Pintar dimata orangtua adalah ketika anaknya menguasai pelajaran eksak dan mendapatkan peringkat dalam bidang pelajaran.

“Untuk apa menulis? Walaupun peringkat pertama memangnya apa yang kau dapatkan? Lebih baik fokus belajar dan mendapatkan peringkat seperti kakak”

Kau tahu, saat itu mata adikku terlihat berkaca-kaca, bibirnya gemetaran menahan isak tangis. Aku yang mendengar itu semua tak kuasa dan yang paling membuat tidak nyaman dia dibandingkan denganku.
Menurutku adikku sedikit membenciku, teman-teman ibuku selalu menyanjung rupaku dan mengabaikan adikku tepat di depan ibu, aku, dan adikku. Aku bukannya senang dengan pujian itu, aku lebih merasa gerah dan muak. Karena perkataan-perkataan yang menggema disekitar ruang lingkup kami menumbuhkan iri dihati wanita kecil itu. Wanita baik, penuh bakat meskipun orang sekitar hanya melihat otak bagian kiri dan mengabaikan bagian kanan. Aku sedikit meringis menulis ini, hatiku kembali terkikis membuatku ingin menangis.

Aku si kidal, mudah menangkap namun terlalu cepat melupa dan malas. Yah memang begitu, setiap manusia diberi kelebihan dan kekurangan, hanya sedikit mereka yang memiliki kelebihan dan sedikit sekali kekurangan. Untuk sejenak mari kita bersyukur kepada Allah atas segala yang telah ia berikan kepada kita. Let’s say Hamdallah.

Semenjak SD aku selalu mendapatkan peringkat, meskipun itu selalu sama. Aku selalu mendapatkan peringkat 2 tidak pernah mendapatkan peringkat pertama. Pada saat aku memasuki SMP aku bertekad untuk memdapatkan peringkat pertama meskipun hanya sekali. Meskipun aku bertekad di awal namun aku tidak begitu bekerja keras, ketika ujian aku tidak begitu banyak belajar, karena aku lebih suka mendengarkan penjelasan pembelajaran ketika pelajaran berlangsung.
“Peringkat pertama, dengan nila .... jatuh kepada Kayra Adina”

Aku kaget, begitupun dengan ayah, kemudia aku maju menuju tempat yang sudah disediakan dissul oleh ayah, disana ayah memelukku membuatku lebih terkejut dan ingin menangis. Tidak ada satupun orangtua yang memeluk anaknya disana, mulai dari si peringkat kedua sampai ketiga. Aku malu, namun sepertinya rasa syukurku lebih dominan sehingga akupun menangis tanpa memikirkan sekitar.
Tekadku sudah terwujud, dan aku menjadi semakin aneh. Aku suka bermain, aku tidak begitu tertarik lagi untuk mendengarkan penjelasan guruku, aku terbawa arus kenakalan remaja saat itu. Aku seperti bukan diriku, namun kenakalan yang aku maksud bukan seperti MBA dan sejenisnya.
Aku tidak pernah lagi mendapatkan peringkat.

“Urusan rangking belakangan, yang penting naik kelas” sungguh pemikiran yang salah.

Saat memasuki SMA orangtuaku menyarankan untuk melanjutkan ke SMA dekat rumahku, namun aku tidak tertarik dan memilih sekolah yang bergengsi dengan siswa-siswa disiplin dengan tingkat kompetitif yang lumayan tinggi. Aku pergi kesana bukan karena ingin memperlas ilmu, aku hanya tertarik dengan sistem yang sedikit nepotisme, berbeda dengan SMA yang disarankan orangtuaku, disan tingkat nepotismenya sangat tinggi, dan itu membuatku muak.
Pada saat SMA aku bukan si ambisius seperti temanku yang lain, aku tetap membawa pemikiranku sewaktu SMP. Namun ada sebuah kejadian yang membakar jiwaku, jiwaku terbakar oleh dendam dan haus oleh pengakuan.
Saat kelas 2 SMA aku mengikuti POPDA (Pekan Olahraga Daerah) yang membuat peringkatku turun dari 12 menjadi 20 umum.

Seperti biasa, pembagian raport diwakili oleh orangtua murid. Ayah selalu izin kerja untuk menghadiri dan mengambil raportku, sementara ibu mengambil raport adikku. Saat itu sepertinya ayah sedang ada masalah di kerjaan dan seusai mengambil raport ayah memukul kepalaku dengan buku, rasanya sakitnya tidak seberapa tapi saat itu aku rasanya ingin mati saja.
“Apa-apaan ini? Nilaimu segini? Buang-buang waktu untuk mengambilnya” ayah berlalu begitu saja meninggalkan aku, raportku dan tatapan teman-teman sekitarku beserta para wali murid.

Saat itu aku hanya tertawa, seperti biasa aku adalah anak yang periang dan aktif. Suka melontarkan lelucon yang mengobok-obok perut teman-temanku.

“Yah, kena marah dong wkwkw ngakak”
“Coba lihat daftar perngkat umum, hmm lihat saja! Semester depan aku akan menggeser peringkat ke 5 umum” lanjutku tertawa sambil berkacak pinggang.

‘Ahhhh gak usah membual kay, peringkat 5 umum orangnya selalu itu-itu saja, seperti sudah takdir dan tidak akan bisa digeser’
‘iya kay selama 4 semester mereka selalu menduduki singgasana itu, lagian aku meragukanmu’
Begitula ocehan teman-temanku.
‘nah gitu dong kaya temennya, punya target’ ucap salah satu wali murid di sampingku.

Waktu berlalu, musimpun berganti. Saat itu matahari sepertinya sedang bahagia, sinarnya begitu cerah se cerah baju miss lilia yang merupakan guru bahasa inggrisku.
Aku berbaris dibelakang meskipun tinggiku adalah barisan orang-orang terdepan. Aku tidak peduli, matahari terlalu bahagia untuk aku yang sedang murung.

Bagaimana tidak, aku bertekad menggeser peringkat ke 5 umum dan usahaku tidak maksimal, kau tahu apa yang maksimal kala itu? Haha yap seperti yang kalian fikirkan, aku menghabiskan banyak waktu dengan bermain meskipun aku terkadang belajar agar mendapat nilai yang bagus, sekali lagi, bukan karena tekad tapi karena teman-temanku seperti kerasukan si ambisius membuatku terbawa.

“Peringkat ke-4 umum, dengan nilai .... jatuh kepada Kayra Adina”

‘woi kay gila! Namamu tuh dipanggil’teriak teman disampingku dengan ciri khas memukulnya yang seperti Agung Hercules.

“ah masa? Seriusan aku? Woi aku maju lah” aku berjalan kedepan menuju tempat yang telah disediakan.
Ayah sama bingungnya sepertiku, seperti orang lingling ayah maju dan mengusap kepalaku. Disaat itu dunia seperti milikku, aku tersenyum dengan bangga dan menunggu pengakuan dari ayah. Selepas acara, aku duduk berbincang dengan teman-temanku.

’Gila sih kau kay, masa bisa geser aku dari 4 ke 5’

“Siapa dulu dong, aku kalo udah serius tuh gak ada lawannya kecuali mereka bertiga” tunjukku kepada ketiga siswa yang mendapat peringkat 1,2, dan ke 3.
Semua temanku merasa heran, bahkan guruku juga mulai melihatku, dan tak jarang dari mereka menyanjungku. Aku biasa saja dengan itu semua saat ini aku hanya ingin mendengar apa yang akan ayah katakan.

“Ayah tau kamu bisa kak, kamu menyukai tantangan. Kamu adalah ikan kecil yang mengarungi aquarium yang kecil. Ketika ayah memasukkan hiu kecil ke dalamnya renangmu semakin laju. Ayah tau resikonya, bisa saja kamu termakan oleh hiu itu namun ayah percaya kamu bisa”
Aku terharu, seluruh dendamku lenyap seperti buih, ayah sangat hebat!
“Ayo kita pulang nak, tunjukan ini juga kepada ibumu”
Aku dan ayah berjalan menuju parkiran, meninggalkan perasaan haru orang-orang pada saat itu.
Terimakasih ya Allah, atas segla rizeki dan nikmat yang engkau berikan, aku bukan seorang hamba yang taat kepada-Nya namun Ia tetapmemberikan cintanya kepadaku. Dan semoga kali ini juga aku diberkan kemudahan untuk menyelesaikan studyku dan mendapatkan gelar S.Pd.

Aku adalah seorang mahasiswi jurusan Pendidikan Matematika di Universitas UIN Ar-raniry Banda Aceh semester 12, sedang berusaha menyelesaikan study untuk menghilangkan kekecewaan di wajah orangtuaku karna sudah lalai dengan waktu, aku tahu mereka kecewa dan bahkan malu ketika anak para tetangga sudah sarjana namun anaknya masih saja mengejar gelar sarjana itu.

Mohon berikan doa kepada saya teman-teman,
Para readers...

8b926dce-ffba-4600-b251-168fc255ebb9.jpg

Semangat Pejuang Toga.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  
Loading...

Congratulations ! You Got Upvote by Youth Club Community.

Support with delegation !

50, 100, 200, 300, 400, 500, 1000, 1500, 2000, 2500, 3000, 4000, 5000

Hello, nice to meet you, I welcome you to Steemit @kayraadina I am @wilmer1988 representative of Venezuela for this digital platform ..!

I am pleased to be able to welcome you to steemit, a platform that gives you the opportunity to share and enjoy all that you are passionate about and that is part of you.

It is my pleasure to inform you that your achievement 1 has been successfully verified.

Important information

I invite you to continue with achievement 2 in the community Newcomers' Community, reminding you that upon reaching achievement 4 you automatically become readable for the program "500SP Minnowsupport".

I recommend you join the community Steem Venezuela the official place where Venezuelans can interact and grow as a group.

Follow @steemblog so that you are up to date with all the news, events and important information within the steemit platform, in the same way, do not hesitate to participate in the sensation of the moment #thediarygame (The Diary Game) where you can share your unique experiences every day.

Join Steemit Nursery where you will find a community created to help new users with a desire to grow on Steemit.

Interaction is important, so remember to visit other publications, vote and comment on other steemians and thus you will achieve rewards, new friends and support the growth of the entire steemit platform.

I remain at your service for any questions and needs that are within my reach.

Rate 3

Greetings 👍

Tjankyou so much

Hi, @kayraadina,

Your post has been supported by @tocho2 from the Steem Greeter Team.

Thankyou so much.