Salam hangat Steemian semua
Hari minggu tanggal 20 Oktober dengan seluruh aktivitasnya. Perjalanan waktu menyusun segala proses yang sedang dialami. Penanaman tanaman mengharuskan petani untuk berjuang dalam pemenuhan kebutuhan. Ekosistem masih berjalan selama kehidupan masih berlangsung.
Aktivitas menanam benih sayur bayam dilakukan. Sayuran bayam yang di tanam berupa bayam hijau, bayam cabut dan bayam batik belang. Pada pertumbuhan bayam yang telah dilakukan memberikan pengalaman penting. Atas dasar pengalaman yang diterima itulah. Beberapa pelajaran di peroleh dan akan memperbaiki kesalahan yang sempat tercipta.
Proses menanam benih bayam
Media tanam pada hari kamis telah dilakukan penyiraman air yang dicampur dengan miracle powder (asam humat). Penyiraman itulah yang menyebabkan tanah lebih mudah di gemburkan. Apalagi tanah masih basah oleh air hujan kemarin malam. Saya menggemburkan tanah terlebih dahulu dengan garukan tanah karya sendiri. Garukan tanah yang saya buat sebelum melakukan penanaman. Dikarenakan mudah di buat, saya mengerjakannya secara mendadak.
Penggemburan tanah dilakukan dengan memunguti beberapa kerikil yang menggangu proses tumbuhnya bayam. Tanah yang lebih gembur dilanjutkan menaburkan benih bayam. Dikarenakan terdapat 3 jenis sayuran bayam. Saya hanya mengira-ngira lokasi yang berbeda. Walaupun terdapat kemungkinan akan bercampur karena proses penggarukan tanah agar benih bayam tertutupi oleh tanah.
Benih bayam telah tertanam
Penanaman bayam telah dilakukan dengan cara yang lebih baik. Semoga tanaman bayam lebih kuat pengakarannya karena benih tertimbun tanah secara optimal. Aktivitas berlanjut memindahkan media tanam di karung beras ke planter bag. Karung beras yang digunakan sebagai media tanam tidak layak untuk digunakan. Media tanam ini akan ditanami oleh tanaman yang sama berupa umbi jalar.
Pemindahan tanah dilakukan dengan penuh ketelitian. Hal ini dikarenakan tanah yang bercampur dengan plastik dan daun kering yang susah terurai. Plastik yang paling lelah dibersihkan ialah karung beras yang telah lapuk. Saya memunguti plastik yang turut tercampur dengan mata yang jeli. Waktu terbuang begitu banyaknya karena aktivitas yang melelahkan ini.
Pemindahan media tanam
Rasa lelah yang tercipta mampu menghasilkan satu media tanam planter bag. Cuaca terik mengharuskan diri untuk istirahat lebih cepat. Saya pun bergegas menanam umbi jalar lama agar tidak kering. Mengingat, saya akan melanjutkan pemindahan media tanam ke planter bag berikutnya. Melihat dari jumlah batang umbi jalar yang banyak. Saya akan memerlukan dua media tanam dengan planter bag. Maka dari itu, saya harus menjaga batang umbi jalar masih mampu memunculkan tunas.
Itulah tulisan yang dapat saya bagikan kali ini. Semoga tulisan saya menghadirkan kisah yang menceritakan inspirasi untuk bertani. Terima kasih atas kunjungan dan dukungan yang diberikan kepada saya selama ini...