Rutinitas minum kopi di panglima kopi

in hive-179384 •  2 months ago 

20241003_152108.jpg

Assalamualaikum teman teman steemian the diary game 14 Oktober saya hari ini Di sebuah sore yang tenang, saya memutuskan untuk mengunjungi Panglima Kopi, sebuah kedai kopi yang terkenal dengan suasana hangat dan berbagai pilihan kopi yang menggugah selera. Bersama saya, ada tiga teman baik: Adi, Pian, dan Razali. Kami telah merencanakan pertemuan ini sejak beberapa hari lalu, dan antusiasme kami semakin meningkat menjelang waktu yang ditentukan.

Setibanya di Panglima Kopi, aroma kopi yang freshly brewed menyambut kami. Kami memilih tempat di sudut kedai yang nyaman, di mana kami bisa menikmati suasana sembari bercengkerama. Adi, yang dikenal sebagai penggemar kopi sejati, langsung memesan cappuccino. Pian, yang lebih suka rasa manis, memilih latte dengan tambahan sirup karamel, sementara Razali, dengan selera yang unik, mencoba espresso tanpa gula.

Saat menunggu pesanan kami, percakapan pun dimulai. Kami membahas berbagai topik, mulai dari hobi masing-masing hingga rencana liburan mendatang. Adi, yang selalu punya banyak cerita, menceritakan pengalaman serunya saat trekking di gunung. Pian tak mau kalah, dia menceritakan tentang proyek seni yang sedang dikerjakannya. Razali, yang biasanya pendiam, memberikan pandangannya yang tajam tentang musik terbaru yang sedang viral. Suasana semakin hangat dan penuh tawa.

Setelah beberapa menit, pesanan kami akhirnya tiba. Aroma kopi yang nikmat membuat kami semakin tidak sabar untuk mencicipi. Satu tegukan cappuccino Adi disusul dengan komentar tentang teksturnya yang lembut dan rasa pahit yang seimbang. Pian menikmati lattenya sambil menggigit kue kecil yang dipesan, menganggapnya sebagai perpaduan sempurna. Razali menggemari espressonya, mengungkapkan betapa kuatnya rasa yang terpendam dalam secangkir kecil itu.

Setelah menikmati kopi, kami berbagi kisah tentang pengalaman buruk dan lucu saat ngopi di tempat lain. Kami tertawa terbahak-bahak saat mengingat kejadian memalukan yang pernah dialami Pian saat salah memesan kopi. Waktu berlalu begitu cepat, dan tanpa sadar, sudah hampir malam.

20241011_160814.jpg
Foto kopi arabica panglima kopi

Menjelang pulang, kami menyepakati untuk menjadikan ngopi di Panglima Kopi sebagai rutinitas. Momen-momen seperti ini, di tengah tawa dan obrolan hangat, adalah yang membuat persahabatan kami semakin erat. Dengan perut kenyang dan hati senang, kami pun beranjak pulang, membawa kenangan indah dari sore yang penuh kehangatan.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  
Loading...