Kemarin, hujan turun begitu deras, seolah langit sedang mencurahkan segala cerita yang ia pendam.
Angin menderu pelan, seperti bisikan yang hanya bisa didengar oleh pohon-pohon. Daun-daun di sana tampak lebih hijau, segar, seolah memberi salam kepada bumi yang mereka huni.
Tapi di tengah derasnya hujan, perutku mengingatkan—lapar. Aku melangkah ke kulkas, memeriksa isi yang bisa diolah, seolah menanti sebuah jawaban atas kelaparanku yang tiba-tiba datang, seperti hujan itu sendiri.
Ternyata di kulkas masih ada kol. Sayuran sederhana yang bisa berubah jadi gorengan, camilan praktis, murah, dan cepat. Aku iris-iris kol itu, campur dengan tepung dan sedikit air, bumbunya sederhana, hanya garam secukupnya.
Begitulah, aku dan istriku mulai memasak, menyiapkan gorengan hangat yang bisa mengisi perut.
Setelah gorengan selesai diangkat, aku dan istriku duduk bersama sambil menikmati minuman hangat. Rasanya, wah, meskipun tubuhku tak sepenuhnya fit, kehangatan dari secangkir minuman dan gorengan yang renyah memberikan kebahagiaan yang luar biasa.
Kehidupan memang penuh dengan keajaiban sederhana seperti ini—momen-momen kecil yang mengingatkan kita bahwa kebahagiaan sejati seringkali hadir dalam kehangatan, dalam kebersamaan yang tak harus mewah.
Bang mohon respon pada laporan SSEA-MINER minggu lalu, ada catatan di bilah komentar yang perlu tanggapan Abang. Setiap minggu kita bikin laporan sebagai bagian dari program, tolong diperhatikan. Terimakasih.
https://steemit.com/hive-103393/@aneukpineung78/ssea-miner-evaluasi-minggu-21-dan-peluncuran-minggu-22
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit