The Diary Game [Jumat, 03 Mei 2024]: Sarapan Lontong Sayur dan Jelajah Pasar Peunayong

in hive-179384 •  6 months ago  (edited)

20240504_205610_0000.png

20240504_211923_0000-removebg-preview.png

Assalamu'alaikum, teman-teman 🌸

Kembali lagi dengan tulisan random tentang keseharianku di hari Jumat kemarin. Pagi itu aku bersyukur karena masih diberikan kesempatan untuk menghirup udara segar. Sambil menikmati udara pagi yang masih segar tanpa polusi, ibu memanggilku. Beliau mengajakku beli lontong sayur yang letaknya tidak jauh dari rumah.

20240504_233058_0000-removebg-preview.png

20240503_073856.jpg
Menunggu pesanan lontong sayur

20240504_233058_0000-removebg-preview.png

Harga lontong sayur milikku hanya Rp 5.000 karena tanpa tambahan telur rebus. Aku membeli dua bungkus lontong sayur yang totalnya Rp 10.000. Murahnya harga lontong sayur yang dijual membuat warga sekitar berlangganan, ditambah cita rasa kuah dan bumbunya menyatu. Jadi tidak heran kalau pukul 9.00 WIB, dagangannya sudah habis terjual. Aku menunggu pesanan dibungkus, lantas kami pulang untuk segera menyantapnya di rumah.

20240504_233058_0000-removebg-preview.png

20240503_080819.jpg
Tiba di tempat gilingan kering, Peunayong

20240504_233058_0000-removebg-preview.png

Sesampainya di rumah, aku langsung diajak oleh tetangga untuk menemaninya giling beras karena kebetulan dia belum tahu tempatnya. Tepung beras yang sudah jadi nanti akan dipakai untuk membuat dagangan pisang goreng. Kami berangkat ke Peunayong, tempat di mana jasa gilingan kering itu berada. Kebetulan di samping tempat gilingan kering ada yang jual pisang, tetanggaku akhirnya sekalian membeli pisang untuk bahan dagangannya.

20240504_233058_0000-removebg-preview.png

20240503_080912.jpg
Suasana sekitar tempat gilingan kering, Peunayong

20240504_233058_0000-removebg-preview.png

Beberapa menit kemudian, kami lanjut ke pasar ikan. Kalau masih pagi, ikannya pasti segar-segar. Aku membeli satu tumpukan kecil ikan dencis, harganya Rp 10.000. Lumayan murah untuk ikan segar di pagi hari.

20240504_233058_0000-removebg-preview.png

20240503_082142.jpg
Suasana pasar ikan, Peunayong

20240504_233058_0000-removebg-preview.png

Setelah semua urusan kami selesai di Pasar Peunayong, akhirnya pulang. Aku sedikit buru-buru karena perut mulai keroncongan parah, sepertinya lambungku benar-benar kosong. Sarapan lontong sayur yang tadi aku beli, bahkan belum sempat disantap.

20240504_233058_0000-removebg-preview.png

20240503_084357.jpg
Sarapan lontong sayur dan kopi bersama ibu

20240504_233058_0000-removebg-preview.png

Tiba di rumah dengan selamat, aku langsung bergegas ke dapur untuk membuat kopi yang ternyata sudah dibuat oleh ibu. Jadi, kami langsung membuka lontong sayur untuk disantap bersama. Aku dan ibu sesekali menyeruput kopi yang masih hangat. Alhamdulillah, nikmat mana lagi yang kau dustakan~

20240504_233058_0000-removebg-preview.png

20240503_122938.jpg
Jus mangga

20240504_233058_0000-removebg-preview.png

Tidak ada kegiatan lainnya yang aku lakukan selain cuci piring dan beres-beres rumah. Sementara ibu siap-siap mengolah ikan yang aku beli tadi di pasar. Siang hari, kami kembali menyantap makanan bersama. Aku membuat jus sebagai minuman pendamping, karena pohon mangga di depan rumah kembali berbuah. Kemarin ada beberapa yang jatuh dari pohonnya. Sekali lagi, nikmati mana lagi yang kau dustakan~

20240504_233058_0000-removebg-preview.png

ttn-image-2024-05-02-184846238.png
Siap-siap berangkat ngaji

20240504_233058_0000-removebg-preview.png

Usai mengisi perut, aku istirahat sejenak sebelum berangkat ngaji nanti sore. Rasanya hari ini begitu lelah, padahal baru setengah hari berlalu. Tak lama setelah istirahat, aku bangun bersiap pergi ngaji. Kalau diingat betapa lelahnya lagi nanti menghadapi santri yang masyaAllah, tabarakallah aktifnya, aku mau libur saja. Tapi itu adalah momen yang juga tidak ingin aku lewatkan.

20240504_233058_0000-removebg-preview.png

20240503_175828.jpg
Kakak kembar yang suka grasak grusuk 😩

20240504_233058_0000-removebg-preview.png

Salah satu santri paling aktif, masyaAllah. Kalau disuruh turun baik-baik, seolah tak acuh. Kalau disuruh dengan nada sedikit tinggi, malah jawab "ustazah sudah tidak sayang kami". Lantas, aku harus bagaimana? terlepas dari itu, mereka cukup menyenangkan.

Sekian tulisan random dariku, semoga ada hal baik yang dapat diambil. Terima kasih buat yang sudah vote, komentar, atau sekedar mampir membaca sekilas.

Wassalamu'alaikum, teman-teman 🌸

20240504_211923_0000-removebg-preview.png

About Me
@zahraidami

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Thank you, friend!
I'm @steem.history, who is steem witness.
Thank you for witnessvoting for me.
image.png
please click it!
image.png
(Go to https://steemit.com/~witnesses and type fbslo at the bottom of the page)

The weight is reduced because of the lack of Voting Power. If you vote for me as a witness, you can get my little vote.

Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.

  ·  6 months ago (edited)

Masyallah, gadis semangat mengaji dan menulis

Terima kasih, Pak 😊

Thank you for sharing in the STEEM FOR INDONESIA community

Dan terima kasih juga telah berbagi The Diary Game di halaman komunitas Steem For Indonesia:

DescriptionInformation
AI & Plagiarism Free✅️
Status Account✅️
Club StatusClub5050
Support @steem4indonesia✅️
Support burnsteem25✅️
Verified
@muksa

Delegation link for @steem4indonesia👇

100200300400500
10002000300040005000

Terima kasih atas verifikasinya 😊

semangat mengajinya dek, semoga menjadi anak yang sholeha.

Amin Allahumma Amin. Terima kasih.