The Diary Game
Rabu 18 Des 2024
Assalamualaikum wr.wb
Bismillahirrahmanirrahim,,,Hai sahabat steemian,dimanapun keberadaan kita saat ini mudah-mudahan Allah selalu memberikan kita kesehatan serta di berikan selalu Rizki yang berkah dan dimudahkan segala urusan kita baik dunia maupun akhirat.
Selesai shalat subuh saya kembali masuk kekamar untuk melihat keadaan putri kecil saya yang belum sembuh dari demamnya, Ketika anak-anak dan istri sakit saya sangat cemas, apa lagi ketika melihat putri kecil saya terbaring tak berdaya rasanya hati ini sangat sedih.
putri kecilku yg tak berdaya
Ketika pulang dari kerja saya bertanya kepada istri bagaimana keadaannya,selesai shalat Zuhur istri memberitahu bahwa badan putri kecil kami mengeluarkan bercak merah kemudian saya beritahu istri bahwa itu merupakan penyakit campak,lalu saya pergi ke rumah Bu sur tetangga belakang rumah untuk meminta buah kelapa muda untuk saya ambil airnya dan saya berikan ke putri saya untuk diminum supaya bintik-bintik merah yang ada didalam tubuhnya cepat habis keluar.
kelapa muda sudah diambil airnya
Setelah selesai memberi air kelapa muda ke putri kecil saya kemudian saya pergi ke dapur untuk makan siang karena perut sudah sangat lapar,ketika melihat lauk di dalam kuwali saya bertambah lapar karena istri memasak ikan favorit kesukaan saya.
membeli ikan bandeng
Kebetulan hari ini saya pergi bekerja tidak membawa handphone karena takut hujan akan turun lagi,rupanya ketika saya membuka handphone sudah ada beberapa foto yang telah tersimpan di dalam album.saya tanya kepada istri ternyata putra saya yang telah mengambil foto-foto tersebut,salah satunya pemasangan meteran PDAM.
meteran PDAM
Malam harinya kembali putra saya mengambil handphone milik saya kemudian dibawanya untuk kembali mengambil foto-foto di malam hari,salah satunya dia mengambil halaman rumah kami yang tepat berhadapan langsung dengan sekolah SMPN 1 baktiya.
pohon mangga di waktu malam
Ada satu lagi foto yang di ambil oleh putra saya yaitu pohon mangga yang gelap hanya ada cahaya lampu yang redup pantulan dari rumah Teuku Mustafa,ya beginilah hidup di perkampungan apa bila sudah selesai azan magrib suasananya hening dan tenang tapi menurut saya pribadi kalau kita hidup di perkampungan atau pedesaan istirahat kita tidak akan terganggu oleh suara-suara kendaraan yang melintas.
teras rumah malam hari
Demikian sahabat cerita saya hari ini,semoga sahabat semua tidak bosan membaca cerita saya,mohon saran dan masukannya ya sahabat semua.terima kasih