"Senja di Warung Pinggir Jalan: Obrolan yang Tak Pernah Pudar"steemCreated with Sketch.

in hive-183480 •  3 days ago 

2025022222031980.jpg

Dari warung kecil ditempat pinggir jalan desa, dua pria duduk santai menikmati cahaya matahari yang terbenam. Pria yang tua berbaring pada tempat duduk kayu, dengan tangan menggenggam kulkas teh kuning yang sudah setengah habis, kemeja batik bordurannya rapi. Pandangannya lelah, seperti tengah berfikir dan mimisan.

Di samping itu, ada yang terdapat di kursi plastik hijau yang sudah putus tembus angin, rambutnya tatanan ngotot tidur di sejumput jenggot putih. Ia sedang menggerus layar ponsel dengan kaki naik ke atas kursi, jari-jarinya sibuk dan luruh-luruh mengetik dengan cepat.

“…aku pernah juga duduk di sini, udah sebab kau sekarang…” kondekan pria tua dengan suara pelan, tapi cukup jelas saat di dengar “beda lagi waktu dulu, tak ada ini semua,..kopi banyak, tawa “tiap saat kadang bicaraan krebet soal lahir dan batin kami..”

Pria muda tetap hanya tersenyum kecil. “Lama-lama kan Ya-baan, tapi udah nyaman ketabur-desa2 gitu,” jawabnya, dan kemudian kembali menitikkan layar ponsel kedalam saku

Angin sore tetap, bertiup lembut menggoyangkan pohon pisang yang ada di belakang mereka. Saat itu mereka diam sekian saat tertidurnis, hanya terdiam menikmati kehidupan di sekitar mereka—motor berhamburan-hamburan, anak-anak memasang bola, dan denting silica dari dalam warung.

Hidup selalu berubah, tetap obrolan santai dan sekasakepkan teh masih engga bisa terputus di tempat yang sederhana ini.

.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order: