BULAN RAMADHAN 1441 H, TETAP DI SAMBUT DENGAN TRADISI HARI MEUGANG DI TENGAH CORONA

Dear Steemians,

Sudah merupakan tradisi setiap tahun bahwa setiap menjelang satu
atau dua hari lagi menjelang datang bulan suci Ramadhan atau bulan puasa, masyarakat di setiap Kabupaten dan Kota di Aceh melaksanakan tradisi yaitu pergi ke pasar untuk membeli daging sapi, kerbau dan ayam atau bebek yang lebih banyak jumlahnya dari biasanya. Daging-daging tersebut nantinya akan dimakan bersama dengan keluarga di hari megang atau hari memotong, sampai dengan hari menjelang bulan Ramadhan masih daging tersebut setian datangnya waktu makan pagi, siang dan makan malam. Hal ini sudah merupakan tradisi di Aceh yang tidak pernah ditinggalkan masyarakatnya. Dan tradisi Masyarakat Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe umumnya membeli daging sapi di hari megang.

Persoalanya saat ini dunia sedang dilanda wabah virus corona namun masyarakat Aceh tampaknya masih tetap melaksanakan hari Meugang.
Namun pemerintah daerah hanya melakukan beberapa penyesuaian.
Seperti di Kota Lhokseumawe, pemerintah daerah menghimbau kepada warganya untuk tidak pergi meninggalkan Kampungnya guna membeli daging. Bahkan pemerintah daerah siap bakal menyediakan pasar daging di setiap gampong untuk kebutuhan Meugang. Kota Lhokseumawe bukan tidak melaksanakan meugang, tapi tidak di perbolehkan jualan di pasar, dan hal ini telah di himbau melalui camat masing- masing. Begitu juga sebaliknya dengan Kabupaten Aceh Utara juga nenghimbau pada Camat di setiap Kecamatan, bahwa hari
Meugang tetap dilaksanakan dengan
himbauan kepada pengusaha warung nasi, warung kopi, kedai Sembako dan usaha lainnya, dapat
membuka usahanya sebagaimana biasanya dengan tetap memperhatikan Phyisical Distancing
Social yaitu menjaga jarak satu sampai satu setengah meter atau Sistem Take Away yaitu beli, bungkus dan bawa pulang.

Perlu dijelaskan disini bahwa Pemerintah Aceh tidak pernah melarang warganya melaksanakan tradisi Hari Meugang untuk menyambut datangnya hari Meugang dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1441 Hijrian atau tahun 2020 Masehi atau juga datang nya bulan suci Puasa Ramadhan. Namun pemerintah provinsi Aceh hanya memastikan dan mewanti-wanti Warga Aceh agar
tetap menerapkan physical distancing belanja dengan Sistem Take Away, guna mencegah penyebaran virus corona atau Virus covid-19.

Di Aceh sudah merupakan kebiasaan yang sulit tidak dikerjakan bahkan sudah merupakan tradisi meugang yang dilaksanakan masyarakat sejak dua hari sebelum memasuki bulan Ramadhan, hampir tidak ada masyarakat Aceh yang tidak membeli daging pada hari tersebut untuk dimasak dagingnya dan dimakan bersama keluarganya. Untuk hal tersebut Pemerintah Aceh menghimbau kepada masyarakat bahwa pada hari Meugang tersebut banyak pasar dadakan yang tumbuh untuk tempat jualan daging hari di Meugang, yang penting tetap mematuhi protokuler pencegahan
Covid-19 yang menjadi wabah dunia sekarang ini. Masyarakat tidak boleh berkumpul apa lagi berkerumun ketika membeli daging dan jangan lupa memakai masker, dan selalu mematuhi protokuler pencegahan covid-19.

---

MONTH RAMADHAM 1441 H, STAY
WELCOMED WITH A MEUGANG DAY TRADITION IN THE MIDDLE OF CORONA

Dear Steemians,

It is a tradition every year that every one approaches
or two more days before the coming of the holy month of Ramadan or the fasting month, people in each district and city in Aceh carry out the tradition of going to the market to buy beef, buffalo and chicken or duck that is more numerous than usual. The meat will be eaten together with the family on the day of holding or cutting day, until the day before the month of Ramadan the meat is still devoted to the arrival of breakfast, lunch and dinner. This has become a tradition in Aceh that the community has never abandoned. And the tradition of the people of North Aceh and Lhokseumawe City generally buys beef on a holding day.

The problem is that the world is currently suffering from a corona virus outbreak, but the people of Aceh still seem to be carrying out the Meugang day.
But the local government only made a few adjustments.
As in the city of Lhokseumawe, the local government appealed to its citizens not to leave their villages to buy meat. Even the local government is ready to provide the meat market in every village for the needs of Meugang. Lhokseumawe City is not not carrying out meugang, but it is not allowed to sell at the market, and this has been appealed to through the respective sub-district heads. Vice versa with the North Aceh Regency also appealed to the District Head in each District, that day
Meugang is still implemented with
appeals to entrepreneurs rice stalls, coffee shops, food stalls and other businesses, can
opened his business as usual while still paying attention to physical distancing
Social is maintaining a distance of one to one and a half meters or the Take Away System, which is to buy, wrap and take home.

It needs to be explained here that the Aceh Government has never forbidden its citizens from carrying out the Meugang Day tradition to welcome the coming of Meugang day in order to welcome the coming of the holy month of Ramadhan 1441 Hijrian or 2020 AD or the coming of the holy month of Ramadan. But the Aceh provincial government only ensures and warns Acehnese citizens that
continue to implement physical distancing of shopping with the Take Away System, to prevent the spread of the corona virus or Covid-19 Virus.

In Aceh, it is a difficult habit not to work on, it has even been a tradition of meugang that has been carried out by the community since two days before entering the month of Ramadan. For this reason, the Government of Aceh appealed to the public that on this Meugang day many impromptu markets were growing for day meat sales in Meugang, which is important to keep abiding by protocular prevention
Covid-19 is a world epidemic today. People should not gather what else to gather when buying meat and do not forget to wear a mask, and always adhere to the prevention protection covid-19.

---

Lhokseumawe, April 24, 2020.

BY: @almazzhr