INDUSTRI MEBEL KAYU DAN KERAJINAN SEBAGAI PENDONGKRAK PEREKONOMIAN NASIONAL

Dear Steemians,

Hari ini saya mengunjungi UPT Furnitur yang bergerak di bidang pelatihan pengrajin mebel kayu, sekarang sangat berpengaruh dan sangat strategis untuk pertumbuhan ekonomi nasional, dengan harapan target nilai ekpor mebel kayu dan kerajinan mengalami peningkatan.
Oleh karena itu industri furnitur merupakan industri yang dapat dengan mudah berhasil untuk memberikan lapangan pekerjaan dan devisa bagi negara tercinta ini. Dalam rangka penguatan sektor industri Mebel kayu dan kerajinan , ada beberapa kebijakan pemerintah
yang menjadi prioritas yaitu :

• Penguatan Sumber Daya Manusia
  (SDM) melalui penguatan vokasi
  Industri.
• Pendalaman struktur industri
  melalui penguatan rantai nilai
  industri.
• Orientasi ekspor dan industri padat
  karya.
• Pengembangan IKM dengan
  platform digital melalui
  e- smart IKM.
• Pengembangan industri berbasis
  Sumber Daya Alam dan
  pengembangannya sesuai
  penetapan wilayah Industri.
• Pengembangan teknologi dan
  inovasi untuk menambahkan kreasi
  dan variasi pada produk mebel kayu
  guna meningkatkan daya saing
  ekspornya.

Untuk menciptakan kemandirian dan pengembangan wirausaha baru ini, industri kecil dimaksud yang tertumpu pada lokasi sentra IKM furnitur perlu mendapatkan bantuan
restrukturisasi berupa potongan harga serta pengoptimalan UPT terus dapat dilakukan sebagai upaya memperkuat integrasi industri mebel kayu dan kerajinan. Untuk itu perlu dilakukan langkah stretegis antara lain :

• Tersedianya bahan baku.
• Tersedianya insentif untuk
  meningkatkan ekspor.
• mendorong investasi di sektor yang
  berbasis hasil hutan.
• Meningkatkan koordinasi dan kerja
  sama seluruh stakeholder agar
  terus berusaha mengisi potensi
  peluang pasar ekspor.

Untuk itu, peran UPT Furnitur Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM sangat menentukan dalam melakukan pemberdayaaan pengrajin mebel kayu guna dapat mengentaskan angka kemiskinan dan dapat menampung angka pengangguran yang semakin meningkat, hal ini bukan saja masalah daerah tapi sudah menjadi masalah nasional.
Oleh karena hal tersebut, pemerintah sangat berperan untuk mengatasi permasalahan tersebut melalui usaha kecil dan menengah serta yang tidak kalah pentingnya melalui
Peninglatan taraf hidup masyarakat
yang perlu segera ditingkatkan untuk mewujudkan peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat
pada umumnya. Untuk itu, pemerintah daerah melalui UPT Dinas Perindustrian, perdagangan, Koperasi dan UKM, berupaya semaksimal mungkin dalam menyusun program
pemberdayaan industri dan kerajinan
yang dimiliki masyarakat , yaitu industri pengrajin mebel kayu dan industri kerajinan kayu lainnnya. Disamping hal tersebut, usaha pemberdayaaan dan pendampingan
secara berkelanjutan oleh dinas perindustrian, perdagangan, koperasi
dan UKM sangat penting dilakukan,
mengingat usaha untuk menjadikan
mebel kayu dan kerajinan semakin berkembang di dalam pasar global.

Dari beberapa uraian diatas, maka dapat dilakukan beberapa alternatif untuk mewujudkan mebel kayu dan kerajinan di Aceh Utara dapat hidup dan berkembang serta tumbuh menjadi wirausaha baru yang dapat
menjanjikan kesejahteraan masyarakat, sebagai berikut :

• Bentuk program nyata dari Dinas
  Perindustrian, perdagangan,
  Koperasi dan UKM terhadap industri
  Mebel kayu dan pengrajin.
• Melaksanan program Dinas
  dimaksud dalam pemberdayaaan
  Mebel kayu dan pengrajin.
• Meminalisir kendala yang ditemui
  Dinas dalam pemberdayaan
  tersebut.

Demikian beberapa uraian yang telah disajikan, dan dapat disimpulkan sebagai berikut :

• Pemberdayaan untuk mebel kayu
  dan pengrajin yang dilakukan dinas
  melalui :
  • pelatihan pertukangan kayu,
    pelatihan desain mebel, pelatihan
    limbah kayu, dan finishing serta
    pelatihan website.
  • promosi melalui berbagai pameran
  • bantuan alat pertukangan
  • pembinaaan kelembagaaan
  • bantuan permodalan melalui
    meminjam uang dari bank
  • keberadaan UPT Furnitur untuk
    menyewa jasa alat pertukangan.

• Pelaksanaaan program Dinas
  Perindustrian, perdagangan,
  Koperasi dan UKM dalam
  Pemberdayaaan mebel kayu dan
  pengrajin adalah :

  • pelatihan dilaksanakan satu tahun
  • pameran dilaksanakan setiap
    tahun sekali.
  • untuk mendapatkan alat tukang
    di ajukan dengan proposal.
  • pembinaan kelembagaan
    dilaksanakan setiap bulannya.
  • permodalan dengan meminjamkan
    uang ke bank dengan anggunan.
  • keberadaan UPT furnitur
    dilaksanakan dengan pengrajin
    membawa bahan baku kayu untuk
    di kerjakan di UPT.

• Berbagai kendala yang ditemui oleh
  Dinas Perindustrian, perdagangan,
  Koperasi dan UKM dalam
  Pemberdayaan Mebel Kayu dan
  Pengrajin adalah sebagai berikut :

  • peserta pelatihan tidak hadir
    sesuai waktu yang ditentukan.
  • Dalam Promosi, tidak semua
    Pengrajin dapat mengikuti
    kegiatan Pameran karena
    terbatasnya dana Dinas
    perindustrian, perdagangan,
    koperasi dan UKM.
  • Bantuan alat pertukangan tidak
    dapat diberikan langsung kepada
    pengrajin, karena dibeli dengan
    Modal Dinas perindustrian,
    Perdagangan, koperasi dan UKM.

---

WOOD AND CRAFTS FURNITURE INDUSTRY AS A SUPPORT OF NATIONAL ECONOMY

Dear Steemians,

Today I visited UPT Furniture which is engaged in training of wood furniture craftsmen, now it is very influential and very strategic for national economic growth, with the hope that the export value of wood furniture and handicraft exports will increase.
Therefore the furniture industry is an industry that can easily succeed to provide employment and foreign exchange for this beloved country. In the context of strengthening the wood and handicraft industry sector, there are several government policies
the priorities are:

• Strengthening Human Resources
  (SDM) through strengthening
  vocations Industry.
• Deepening of industrial structure
  through strengthening the value
  chain industry.
• Solid industrial and export
  orientation creation.
• IKM development with digital
  platform through e-smart IKM.
• Industry based development
  Natural Resources and
  the development is appropriate
  stipulation of industrial area.
• Technology development and
  innovation to add creations
  and variations on wood furniture
  products in order to increase
  competitiveness its exports.

To create independence and the development of this new entrepreneur, the small industry in question which is centered on the location of the furniture IKM center needs to get help
restructuring in the form of discounted prices and UPT optimization can continue to be done as an effort to strengthen the integration of the wood and handicraft furniture industry. For this reason, strategic steps need to be taken, including:

• Availability of raw materials.
• Availability of incentives for
  increase exports.
• encouraging investment in sectors
  which forest-based products.
• Improve coordination and work
  as all stakeholders son keep trying to fill the potential
  export market opportunities.

For this reason, the role of the UPT Furniture Office of Industry, Trade, Cooperatives and SMEs is crucial in empowering wood furniture craftsmen to alleviate poverty and be able to accommodate increasing unemployment, this is not only a regional problem but has become a national problem.
Because of this, the government plays an important role in overcoming these problems through small and medium enterprises and no less important through
Increased community living standards
which needs to be increased immediately to realize increased economic growth in the community
in general. For this reason, local governments, through the UPT Department of Industry, Trade, Cooperatives and SMEs, make every effort to develop programs
industrial and craft empowerment
owned by the community, namely the wood furniture industry and other woodworking industries. Besides this, the effort of empowerment and assistance
sustainably by the service industry, trade, cooperatives
and UKM is very important to do,
considering the effort to make
wooden furniture and handicrafts are increasingly developing in the global market.

From the several descriptions above, it can be done a number of alternatives to realize wood furniture and crafts in North Aceh can live and develop and grow into new entrepreneurs who can
promising community welfare, as follows:

• Real program form from Dinas
  Industry, commerce,
  Cooperatives and SMEs to the
  industry
  Wood furniture and craftsman.
• Implementing the Dinas program
  referred to in empowerment
  Wood furniture and craftsman.
• Finalize the obstacles encountered
  Service in empowerment the.

Thus some of the descriptions that have been presented, and can be concluded as follows:

• Empowerment for wood furniture
  and craftsmen carried out by the
  service through:

• carpentry training,
  furniture design training, training
  wood waste, and finishing as well
  website training.

• promotion through various
  exhibitions

• carpentry tools

• institutional development

• capital assistance through
  borrow money from banks

• The existence of UPT Furniture for
  hire carpentry tools services.

• Implementation of Dinas programs
  Industry, commerce,
  Cooperatives and IKM inside
  Empowerment of wood furniture
  and craftsmen are:

  • one year training
  • exhibitions held every
    once a year.
  • to get a handyman tool
    submitted with a proposal.
  • institutional development
    held every month.
  • capital by lending
    money to the bank with grace.
  • the presence of UPT furniture
    implemented by craftsmen
    bring wood raw material to
    done at UPT.

• Various obstacles encountered by
  Department of Industry, trade,
  Cooperatives and SMEs inside
  Wooden Furniture Empowerment
  and Craftsmen are as follows:

  • the trainee was absent
    according to the specified time.
  • In Promotion, not all
    Craftsmen can follow
    Exhibition activities due
    limited Dinas funds industry,
    commerce, cooperatives and IKM
  • Carpentry tools no help
    can be given directly to
    craftsman, because it was bought
    with Industrial Service Capital,
    Trade, cooperatives and SMEs.

---

Lhokseumawe , 21 April 2020.

BY : @almazzhr