" Menikmati penerbangan ke Medan dengan membaca"

in hive-188972 •  5 months ago  (edited)


Hai rekan-rekan steemian. Walau dah telat tapi tak apalah Aku lanjutkan kisah perjalanan menuju Medan setelah semalam menikmati indahnya kota Batam. Kiranya harapan yang membacanya dapat mengambil fadillah dari kisah ini.

Lelah terasa bergelantungan ditubuh. Setelah perjalanan menegangkan dari Tanjungpinang menuju Batam membelah samudera. Gelombang dan angin mengoda jiwa plus semalam menikmati kota Batam membuat tubuh ingin terbenam dalam mimpi diperaduan pada kamar hotel. Aku harus melawan rasa lelah ini guna bangkit memenuhi undangan ilahi untuk melaksanakan salat subuh berjamaah di masjid. Waktu salat subuh di Kota Batam pada tanggal 21 Agustus 2024 adalah pukul 04.44 WIB.

Terus terang masjid Baitussyakur yang dekat dengan Planet Hotel saat azan mengumandang tak mampu menembus kedapnya ruangan. Aku bangkit mengejar ridha ilahi. Keluar dari kamar menuju lift untuk turun dari lantai 10 menuju lantai 1. Tiba di lobby hotel suasana sepi. Hening tak ada orang yang berwara wiri seperti malam. Mungkin masih asyik tidur para tamu hotel dan mungkin masih sedang menghabiskan sisa-sisa waktu berkaraoke ria diruangan khusus karaokean. Semua punya jalan hidup masing-masing.

Aku sudah tiba dijalan raya. Suasana jalan sangat sepi. Tak ada kendaraan ramai yang hilir mudik. Hanya satu dua mobil dan sepeda motor yang lewat. Dengan mudah Aku menyeberang menuju Masjid Baitussyakur. Menara masjid indah bermandikan cahaya. Langit masih tampak gelap. Angin subuh mengelus wajah. Satu dua tiga dan beberapa orang menuju masjid.



Suasana di dalam masjid Baitussyakur

Setelah berwudhu dan masuk kedalam masjid maka dapat kita melihat jamaah tak seramai seperti salat maghrib. Jujur, tak mudah untuk bangkit melaksanakan salat subuh secara berjamaah di masjid jika tidak kita kuatkan diri melawan rayuan setan yang memeluk dan mengikat iman kita agar tak bangkit bersujud secara berjamaah menjalankan perintah ilahi. Sekali lagi, jamaah hanya satu shaf setengah. Suasana dingin menyerang tubuh. Selain AC masjid pun angin pagi hari menusuk tulang. Usai salat dilanjutkan berdoa dan juga saling bersalaman. Kemudian Aku keluar dan kembali ke hotel.

Oh iya, selintas di masjid kita melihat tabungan amal digembok kuat. Artinya, situasi tidak aman. Memang, pernah kita mendaptkan informasi bahwa di masjid dan surau pernah terjadinya kasus kotak amal dibawa kabur maling. Kotak amal dibongkar oleh orang kurang akal dengan mengambil uang sedekah dan infaq jamaah. Sangat keterlaluan manusia kardus seperti ini. Nasib kotak amal menyedihkan di borgol kuat dengan rantai besi.



Suasana sepi disalah satu Kota Batam

Jalan masih sepi. Aku berdiri ditengah-tengah pembatas jalan untuk mengabadikan diri dengan latar hotel tempat menginapku dan juga masjid Baitussyakur yang terlihat menara yang menjulang tinggi. Memang sangat sepi sepanjang mata memandang tak ada kendaraan berlalu lalang. Seperti kota mati. Inilah suasana pagi usai salat subuh. Nikmat dan sangat berbahagia serta bersyukur bisa salat subuh secara berjamaah. Sungguh besar fadhilah yang Allah berikan kepada sang hamba yang kuat menjaga waktu salat.



Berada di Lobby Planet Hotel

Aku sudah memasuki halaman hotel. Jelas tampak bendera merah putih menyelimuti teras depan hotel. Bendera merah putih di bulan Agustus bagi seluruh warga negara Indonesia wajib memasang bendera kebangsaan. Dipasang di rumah, kantor, ruko dan sebagainya. Rasa kebangsaan naik menjulang tinggi. Aku sudah masuk ke lobby sesaat untuk menikmati suasana pagi sebelum menuju ruang makan alias restoran hotel. Menikmati indahnya bangunan dan tata letak meja serta kursi.

Aku merapat ke restoran hotel. Jam telah menunjukkan pukul 06.00 WIB. Rencana pukul 08.00 WIB Aku akan chek out. Artinya masih ada waktu sekitar dua jam. Aku bisa menikmati sarapan pagi dengan tenang dan santai. Suasana restoran masih sepi. Hanya satu dan dua orang yang ada. Rasanya Aku seperti pengusaha tua yang makan enak direstoran. Melihat banyaknya lauk dan makanan yang tersedia menjadi banyak pilihan.



Menggambil lauk sarapan pagi

Aku mulai merapat ke tempat makan. Nasi goreng awal disambar. Menu pelengkap adalah mie Aceh. Mantap kali hotel ini menyiapkan mie Aceh, mie kesukaanku dan tentunya banyak orang. Baru kali ini Aku mendapatkan menu mie Aceh di hotel. Selama ini mie Aceh dijual pada cafe dan penjual makanan serta minuman di tempat tertentu dengan racikan asli orang Aceh. Lanjut mengambil lauk terong sambal merah bercampur ikan teri. Untuk lauk lainnya Aku memilih daging ayam kuah.



Menikmati sarapan pagi

Setelah lengkap menu yang diambil maka Aku menuju meja makan. Tak lupa mengambil minuman jeruk dingin.Ada sih pilihan minuman lainnya penikmat rasa. Sambil makan santai Aku melihat orang-orang asing dari Filipina juga makan bareng. Sepertinya mereka bekerja di kapal. Orang India juga ada menikmati sarapan pagi.

Setelah menikmati sarapan pagi Aku langsung menuju kamar hotel. Masih banyak waktu untuk persiapan menuju bandara. Sudah komitmen diriku bahwa kalau meninggalkan kamar hotel maka harus bersih dan rapi. Kasur dan bantal serta selimut diletakkan pada posisi awal. Tak ada sampah yang berkeliaran diluar tong sampah. Sang istri suka ingatkan buat Aku dan juga anak-anak agar memperhatikan kerapian saat tinggalkan kamar hotel. Ini merupakan cerminan diri. Bukan karena kita bayar dan kemudian kamar hotel usai kita pergi akan dikatakan orang lain kamar seperti kapal pecah. Berantakan semuanya.



Rangkaian menuju Bandara Hang Nadim

Setelah berkemas dan Aku turun serta chek out. Sesuai janjiku jam 08.00 WIB sudah harus meninggalkan hotel. Sebelum pergi Aku sempatkan sejenak berfoto dengan karyawan hotel yang merupakan lelaki tua dengan tubuhnya tidak terlalu tinggi. Aku lupa menanyakan namanya namun senyuman ikhlas yang beliau tanpilkan menandakan hatinya sering berbunga-bunga alias periang dalam menjalani hidup.

Aku sudah chek out dan dijemput sama Pak Hendra. Tujuannya adalah ke bandara udaraHang Nadim Kota Batam. Menuju bandara jarak tempuh sekitar tiga puluh menit dengan santai kendaraan berjalan. Ada yang bisa dilihat ditengah jalan seperti perjuangan hidup salah seorang warga yang membawa ikan besar dimotornya. Ikannya tergantun dan ada juga yang dalam bungkusan plastik. Entah pembeli atau penjual ikan. Itulah bagian dari mencari rezeki. Tak lama kemudian Aku tiba di bandara. Walau waktu boarding masih lama yaitu sekitar pukul 09.55 WIB, namun lebih baik awal daripada terlambat. Alhamdulilah di tempat menunggu Aku berjumpa anak bu Hajjah Atik yaitu Fendi. Sudah lama tak berjumpa dan kami memang sudah lama kenal dengan beliau. Saudara beliau lainnya namanya sama denganku yaitu Husni. Perjumpaan ini membawa rezeki dimana nantinya saat tiba dibandara ditawarkan naik mobilnya alias pulang bareng.

Akhirnya, waktu boarding tiba. Semua penumpang menuju Medan via Lion Air masuk kedalam pesawat. Tak lama pesawat take off dan penumpang tak penuh. Bisa dilihat ada beberapa kursi yang kosong dibagian depan. Perjalanan yang ditempuh sekitar satu jam lima belas menit. Untuk mengisi waktu Aku membaca buku.

Nah, buku yang Aku baca berjudul "Diplomasi Sang Hiu Kencana" Sang Hiu Kencana sebagai Aktor Naval Diplomacy. Buku ini adalah karya hebat dan luar biasa oleh Kepala Staf TNI AL , Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali. Bapak Kasal dengan seabrek aktifitas dan kegiatan mampu melahirkan sebuah karya terbaik patutlah menjadi tauladan khususnya bagi Prajurit TNI AL dan umumnya bagi prajurit TNI serta warga negara Indonesia.



Mengisi waktu dengan membaca buku

Pada salah satu judul tulisan Nakhoda TNI AL dalam menjaga Stabilitas Kawasan tertuang pesan bahwa "Peran Diplomasi menempatkan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) sebagai aktor penting dalam penerapan diplomasi pada konteks hubungan internasional. Peran ini sejalan dengan politik luar negeri negara yang sarat dengan berbagai interest dan bukan tidak mungkin berseberangan dengan negara lainnya (conflicting interest). Kasal sebagai nakhoda dituntut mampu membaca situasi, memprediksi dan bernavigasi dengan baik dan aman dalam kancah hubungan internasional yang diwarnai beragam interest. Nah, Kasal menggunakan pendekatan NAVY BROTHERHOOD yang merupakan semangat kebersamaan dan persaudaraan global Angkatan Laut". ( hal. 16 -17)

TNI Angkatan Laut sangat mendukung kebijakan Politik luar negeri pemerintah Republik Indonesia dengan melaksanakan Operasi Diplomasi TNI AL yaitu salah satunya melalui kehadiran alutsista di laut (Naval Presence) dengan :

1.Membangun kepercayaan dan persahabatan (confidence building measure).
2.Melaksanakan upaya diplomasi mencegah konflik (preventive diplomacy).
3.Meningkatkan kemampuan militer dan pertahanan (military and defense capacity).
4.Meningkatkan keamanan kawasan bersama (regional security enhancement) dan keamanan maritim (maritime security).
5.Melaksanakan misi damai dengan pemeliharaan perdamaian dunia (peace keeping operations). (hal. 65).



Tiba di bandara Kuala Namu Deli Serdang

Sedang asyiknya membaca pramugari menyampaikan sesaat lagi pesawat akan landing di bandara Kuala Namu Deli Serdang, Sumut. Rasa bahagia terpancar dari wajah. Dari udara kita bisa melihat rumah warga yang tersusun padat. Tidak hanya rumah-rumah yang tampak seperti kotak-kotak namun kita bisa juga melihat sawah luas yang menghijau. Seger mata dibuatnya. Usai landing semua penumpang yang turun di Medan menuju tempat pengambilan barang. Menuju kesana kita bisa melihat bentuk pesan yang mengiformasikan bahwa saat lagi akan dilaksanakan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XXI yang sebagai tuan rumah adalah Aceh dan Sumut. Dua provinsi mengelar pesta akbar buat para atlit olahragawan. Aku pun tak melewatkan kesempatan ini untuk foto diri. Langkah selanjutnya mengambil barang bawaan dan kemudian menuju arah pulang.



perjalanan menuju ke rumah

Pukul 11. 45 WIB Aku meninggalkan Bandar Udara Kuala Namu. Seperti ajakan awal saat di Batam, Aku diajak bareng oleh Fendi menuju kota. Untuk memangkas waktu maka jalur tol jadi pilihan. Temanku juga terburu-buru karena dikejar waktu untuk main golf di daerah Helvetia. Kami berpisah di pertigaan menuju jalan Yos Sudarso. Beliau labjut dengan mobilnya dan Aku naik becak menuju rumah. Berbagi rezeki buat abang becak. Menjelang salat dhuhur Aku tiba dirumah. Alhamdulilah ya Allah, terima kasih hamba sudah tiba dirumah dengan selamat. Cukup melelahkan namun berbahagia pulang ke Medan ijin dalam rangka pembinaan keluarga sekaligus menghadiri anakku wisuda.***

Salam semangat dari Kota Tanjungpinang@hoesniy

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.

Hello traveler! 👋🏼

Thanks for sharing your post in the TS Community. Here you are the feedback and evaluation results:


Looks you had a bom appetite with a great meal, plus reading a great book like this one. Moreover of showing those attractive rings 🙂 thanks for sharing.

AI/Plagiarism free☑️
Steemexclusive☑️
Club5050☑️
Free bots☑️
Voting CSI > 5☑️
Score9/10

~ Join the X profile, Discord server + Telegram group and have a happy day.👍🏼



Curated by @alegnita

Terima kasih atas dukungannnya

TEAM 5

Congratulations! This post has been upvoted through steemcurator07. We support quality posts, good comments anywhere, and any tags.


image.png

Curated by : @mikitaly

Terima kasih atas supportnya kepada kami.