Dua tahun lalu, di platform ini, kak Cici @cicisaja pernah menulis (lebih tepatnya bertanya) tentang saya yang tidak kunjung menelurkan buku kedua. Apa Kabar @acehpungo? Menurut kak Cici, saya sudah mencederai janji karena lebih sepuluh tahun belum juga menulis buku baru.
Dalam postingan dua tahun lalu, mantan penyiar radio Prima FM ini mendakwah saya begini (baca saja di [https://steemit.com/indonesia/@cicisaja/apa-kabar-acehpungo]):
Begitulah... 10 tahun sudah berlalu, tapi sang penulis belum juga menepati janjinya untuk meluncurkan buku baru lagi😂 dia sedang sibuk mengikuti berbagai lomba menulis artikel untuk mendapatkan hadiah jalan-jalan gratis.
Terang saja, kalimat tersebut terdengar pedas untuk orang yang sudah pernah menerbitkan buku tapi tak kunjung mengeluarkan buku baru. Hanya orang yang berada pada posisi tersebutlah, kalimat tersebut terasa seperti ditusuk dengan paku. Saya mencoba membeli diri, seperti layaknya orang yang sedang mengaku kalah, tapi masih mencoba mencari celah untuk membalikkan hasil dari sebuah permainan.
Lalu, saya pun menulis panjang lebar semacam pledoi yang tidak pernah berguna di hadapan hakim yang sudah memiliki putusan. Begini saya menjawab dakwah kak Cici:
Sang penulis yang gaya bicaranya sangat kental Aceh itu baik-baik saja. Dia begitu menikmati hidupnya hari ini: bekerja tanpa kantor dan lebih sering menyendiri di sudut warung kopi yang koneksi internet-nya kencang. Dia memang tidak menerbitkan buku lagi setelah Aceh Pungo. Tapi, ada beberapa buku yang diterbitkan di Aceh di mana ada tulisan dia di dalamnya. Dia pun sempat menulis buku berlabel proyek (di mana dia dibayar untuk menuliskannya) dan sebuah buku tentang pejuang Aceh yang diterbitkan terburu-buru, sehingga buku itu tak pernah dipromosikannya.
Saya selalu percaya, si penulis Aceh Pungo memiliki hasrat menerbitkan buku lain yang kesannya santai seperti Aceh Pungo. Namun, dia selalu tak bergairah ketika membaca ulang draf yang sudah disiapkan. Setidaknya ada dua judul yang disiapkannya dengan cukup serius: Aceh Tapi Nyata dan Selangkangan Orang Aceh. Lagi-lagi ketika dia memeriksa kembali draf bukunya, gairahnya segera hilang.
Saya pikir dia malu kalau menerbitkan buku baru yang tak bisa mengalahkan kegemparan Aceh Pungo. Lebih baik ia tak menerbitkan buku kalau setelah terbit justru tak riuh seperti Aceh Pungo. Begitulah dia, kak Cici!
Kalau ketemu dia dan dia tanya bagaimana kabar saya, tolong bilang padanya bahwa saya juga menanyakan kabar dia :)
Note: dia pernah bilang padaku mengapa dia jatuh cinta dan bergairah dengan Game of Thrones, karena begitulah cara dia melawan sampah politik Pilpres.
Saya sangat yakin, pembelaan itu tidak ada pengaruhnya di hadapan mantan jurnalis itu. Hal ini saya tahu dari cara dia mematahkan argumen dalam pledoi saya yang tidak penting itu.
Mengapa Kak Cici begitu ngebet saya menerbitkan buku baru? Saya menduga beliau terlanjur termakan omongan saya ketika buku Aceh Pungo dibedah di sebuah restoran di kawasan Setui pada tahun 2009.
Saat itu, setelah buku Aceh Pungo terbit, seperti penulis lain, saya pun ikut tergoda bahwa saya bakal mempersiapkan buku kedua. Padahal, banyak orang tahu, itu merupakan sekadar buat gaya-gayaan dan bacot yang tidak perlu.
Saya hanya ingin menjelaskan bahwa menerbitkan buku itu sebuah kutukan. Ya, kita akan selalu ditagih kapan buku selanjutkan terbit, dan pertanyaan "kapan rencana mengeluarkan buku kedua dan seterusnya" akan terus mengusik ketenangan kita sepanjang tahun, setidaknya sebelum buku kedua terbit. Itu pula beban yang selama ini saya pikul dengan berat, dan banyak orang sepertinya tidak peduli dengan beban tersebut.
Sebenarnya saya tidak perlu harus merasa terbebani seperti itu. Toh, setelah buku pertama tersebut terbit, saya setidaknya terlibat dalam penulisan beberapa buku keroyokan (umumnya berbayar), dan saya merasa tidak harus mengumumkan kepada khalayak bahwa saya sudah turut menghasilkan buku baru. Saya jelas bukan orang yang akan bangga dengan hal-hal remeh-temeh begini.
Dan, setelah lama vakum dari Steemit (setelah pamor platform ini sempat meredup dan orang-orang mulai berpaling), saya sesekali sempat melirik apa yang selama ini saya sumbangkan untuk platform ini. Setelah berselancar dan membuka-buka tulisan lama saya di Steemit, saya seperti mendapatkan pencerahan persis seperti yang dialami Archimedes, si bapak matematika itu, dan mendorong saya untuk berteriak: eureka!
Mengapa saya begitu senang? Rupanya, beberapa artikel yang pernah saya tulis di platform ini sangat cocok dengan tema buku yang sedang saya garap. Alhasil, beberapa tulisan tersebut saya comot dan melakukan proses editing seperlunya agar jadi enak dibaca dan pembacanya tidak bakal jadi gila.
Akhirnya, saya pun berketetapan hati menerbitkan buku, demi menjawab kak @cicisaja, minimal tidak muncul lagi tuduhan bahwa saya menciderai janji.
Sebagai informasi, pada Februari 2021, buku saya Doa Orang Gila dan Hal-hal Tak Terduga akhirnya terbit dan bisa dinikmati pembaca. Di mana buku tersebut bisa didapatkan? Menurut informasi dari penerbit, buku kumpulan esai saya tersebut bisa didapatkan di toko Gramedia Banda Aceh dan Gramedia Medan, dan di beberapa marketplace.
Terbitnya buku Doa Orang Gila ini seperti saya mengamini tulisan sendiri. Ya, saya pernah menulis di Steemit tentang rencana mengumpulkan tulisan di platform ini menjadi sebuah buku. Sudah Saatnya Tulisan di Steemit jadi Sebuah Buku, tulis saya dua tahun lalu (baca di https://steemit.com/aceh/@acehpungo/sudah-saatnya-tulisan-di-steemit-jadi-sebuah-buku-96d9a70b28dac)
Pada akhirnya, saya pun berani menjawab Kak @cicisaja. Inilah buku yang sudah lebih sepuluh tahun ditungguinya, semoga buku ini pun layak baca dan digandrungi. Selamat berburu, kakak!
[WhereIn Android] (http://www.wherein.io)
All images: koleksi sendiri.
Bereh aduen
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Inan pih bereh cit....
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Ini Baru bereih...selamat bruh🌻🌺🌸🏵️ Alhamdulillah. Sebagai seorang provokator penggemar buku karya teman sendiri, tentu saja tugas merepet Dan menagih harus dikerjakan. Lagee awai ta ulok azhari aiyub star segera menerbitkan novel ... 13 tahun Baru ada.
Gata tunggu 12 tahun .... Hay boleh lah. Simpan satu yg bertanda tangan, Insya Allah nanti saya pun beli pakai steem 😂
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Azhari memang perlu waktu extra untuk bikin novel opus magnum, soalnya tidak mudah menulis novel berkualitas yang butuh riset mendalam. Kalau saya cuma nulis esai ecek2. Kebetulan saja butuh waktu lama karena kita tipe pemalas. Siap, akan saya tanda tangan dengan indah kak.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Apakah @marabunta sdg mempersiapkan novel Baru?
Gata promo buku lah 😆
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Menurut kabar yang beredar di Lamuri, sepertinya beliau sedang menyiapkan novel dengan tokoh utama wanita bersetting Sumatera Utara
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
hello thanks for sharing your beautiful day... take care always
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Kalheh kubaca beh.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Kiban ka?
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit