Lihatlah

in hive-193186 •  2 days ago 

ia masih berdiri sunyi, dalam sekarat dan penuh gigil, berusaha menahan diri agar tak runtuh oleh waktu.
Kemarin, ketika kami mengunjunginya, telah kami dengarkan, lewat dindingnya yang berbicara dalam bisik yang amat kecil dan sopan, mengisahkan leluhur yang pernah membangun peradaban dengan cinta, seni, dan iman.

Bahkan, ketika kami hendak pergi dengan hati yang penuh jerit, ia masih berusaha memanggil-manggil dengan penuh belas kasih, untuk memberinya sedikit harap, agar tidak dihukum mati oleh anak cucunya yang telah dibutakan mata dan hatinya. Pidie, kami akan kembali.

WhereIn Android

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

image.png