Sahabat Saza,
Roda kehidupan yang terus kita jalani di muka bumi ini sangatlah beragam. Banyak peran yang perlu diperagakan untuk menari di panggung dunia ini. Jika hari ini dapat saya tampilkan hidup itu seperti durian. Sekeras apa pun kita mencoba menjadi sempurna atau baik, tetap akan ada orang yang tak menyukai kita.
Nah mari kita bercerita tentang durian atau duren sering gampang orang ucap. Hampir semua suka dan tidak sanggup menolak buah yang paling nikmat dan lezat ini. Terlalu nikmat untuk diungkapkan dengan kata-kata sehingga banyak orang rela membayar harga mahal bahkan berburu ke kampung-kampung untuk mencari durian dengan rasa ternikmat hasil karunia tuhan sang maha pencipta.
Seperti halnya yang saya bersama teman saat berkunjung ke suatu daerah tidak lupa juga merasakan kelezatan buah yang paling enak ini. Buah ini tidak ada perubahan dari sejak saya kanak-kanak hingga hampir punya cucu kelezatan dan kenikmatan tiada tara.
Dilansir dari wikipedia.org, pusat keanekaragaman durian di Indonesia adalah Pulau Kalimantan. Di daerah lain durian dikenal dengan banyak nama. Di Jawa dikenal sebagai duren (bahasa Jawa, bahasa Betawi), dan kadu (Sunda). Di Sumatra, durian atau duren (bahasa Gayo). Di Sulawesi, duriang atau duliang. Di Ambon disebut doriang. Di Pulau Seram, rulen. Orang Batak menyebutnya tarutung. Di kampung saya Aceh namanya boh drien. Nah apa nama.jika dikampung sahabat Saza yang sedang baca ini?
(Tulis di komen ya)
Sahabat Saza,
Nah kita kembali ke buah duren atau boh drien. Banyak filosofi buah duren yang menjadi Inspirasi bagi kita semua. Buah duren dilihat dari luar kulitnya kasar, tajam, berduri jangankan menyentuh melihatnya saja sudah ngeri dan juga sakit kalau tertusuk duri luarnya. Namun di balik durinya yang tajam, tekstur buah di dalamnya sangat lembut, lezat, bak kata gaul orang Aceh lemak mabok alias terlalu lemak dan lezat hingga membuat mabuk kecintaan pada rasa yang dihasilkan oleh boh duren tersebut.
Demikian pula banyak orang gampang menghakimi dari penampilan luarnya. Kepribadian orang dinilai dari penampilannya. Penampilan rapi, kepribadiannya baik. Demikian pula sebaliknya. Tapi, di era media sosial penampilan tidak lagi menjadi tolok ukur. Orang 'dipaksa' tampil sempurna agar mendapat like dan positive comment. Entahlah kepribadian dan perilakunya sebagus penampilan, itu soal belakang.
Orang yang memakai hijab (representasi kesopanan), tapi banyak yang korupsi atau bertindak arogan sampai viral di medsos. Ada yang penampilannya cantik atau ganteng, tokoh agama, budayawan maupun pejabat publik, tapi berbuat abnormal dan melakukan tindak kriminal suka fitnah dan lain-lain. Maka jika kita tamsilkan seperti buah kedondong, mulus di luar, tapi 'berduri' di dalam. Sebaliknya, ada orang yang tato-an dan rambut gondrong seperti preman, tapi hatinya lembut dan suka menolong maka diibaratkan seperti buah duren, kasar diluar lembut dan mulus di dalam. Semoga sahabat Saza dapat memilih umpama buah duren atau buah kedondong yang sama-sama memiliki duri....
Loxemawe, 01-01-2024
This post has been rewarded by the Steem Community Curation Project #wherein
昨天明明把手机放在桌上,今天又找不到了 ( ˘︹˘ )
咦?你是谁?我又是谁?
加入我们微信群没?还没的话赶快加我们瓜子老板。很帅的 iguozi <(^,^)>
Ha recibido un voto a favor de la comunidad WHEREIN, impulsada por STEEMIT INC. Gracias por usar WHEREIN
Terimakasih Sudah Menggunakan WhereIn, Postingan Anda Terpilih Untuk Mendapatkan Upvote Dari WhereIn Dan Di Dukung Oleh Steemit.inc !
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Thanks
WhereIn Android
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit