Kenapa yang Berperang Hanya Manusia?

in hive-193562 •  4 years ago  (edited)

dog-1174482_1920.jpg

pembatas postingan.png

Kenapa tidak ada perang dalam kehidupan binatang?

Pertanyaan ini kelihatan mudah tetapi kita tidak punya jawaban yang akurat untuk menjelaskannya. Kita bisa saja menjawab, "ada kok, mereka kan juga saling menyerang". Benar, tetapi tidak sampai terjadi perang antar negara, dengan pertimbangan dan analisa pada sesuatu yang belum terjadi. Atu jawaban ringkasnya adalah, mereka tidak punya akal seperti manusia.

Jika itu jawaban yang akan kita berikan, bagaimana kita menjelaskannya lebih detail ?

Ada tiga pembagian cara makhluk hidup menangkap sesuatu yang di luar mereka (pembagian yang selanjutnya akan saya sebut dengan qismah). Pertama adalah qismah khayali, kedua qismah aqliyah, dan ketiga adalah qismah wahmiyah.

Seekor kucing yang diberi nama Oyen ditakuti/dikejar oleh seekor anjing yang diberi nama Itam. Selanjutnya dalam pelariannya dia bertemu dengan seekor anjing lain yang diberi nama Puteh. Oyen tidak lari, karena yang menakutinya tadi adalah Itam, bukan Puteh. Ini karena binatang hanya punya qismah khayali. Oyen tidak dapat menyimpulkan bahwa ketika itu semua anjing membencinya. Binatang tidak punya qismah wahmiyah yang berhubungan dengan sesuatu yang kulli. Mereka hanya dikaruniai qismah khayali, yang berhubungan dengan sesuatu yang juz'i.

Berbeda dengan manusia yang dikaruniai ketiga qismahtersebut. Manusia bisa membayangkan sesuatu yang ada pada kharij (realita) kemudian memasukkan ke dalam pikiran mereka. MIsalnya, saya melihat seseorang bernama Gade. Gade yang ada dalam pikiran saya adalah Gade pada khayali, sebagai juz'i , bukan Gade mutlak yang ada pada kharij. Disana saya telah melakukan aktifitas khayali. Kemudian Gade berkelahi dengan Mad Usen. Saya pikir mereka bermusuhan. Disini saya sedang melakukan aktifitas Wahmiyah. Qismah Wahmiyah adalah membayangkan suatu makna yang hal itu tidak ada wujudnya pada kharij. Jika kamu meminta saya untuk menunjukkan dimana "permusuhan" tersebut, saya tidak akan bisa menghadirkannya, karen permusuhan itu adalah waham yang ada dalam pikiran saya, atau ia adalah makna yang saya simpulkan.

story - Copy.jpg

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!