Sabtu, 27 Maret 2021.
Hari Sabtu. Bagiku selaku orang gajian, ya harus tetap bangun seperti biasa. Pagi-pagi. Pukul 05.47 WIB sudah pasti alarm berbunyi di telepon pintarku. Ya, seperti biasanya, tidak langsung bangun, aku mengecek notifikasi telepon, khususnya pesan-pesan yang masuk saat aku terlelap, kalau ada. Mengecek dompet Upbit, siapa tahu, hari ini tiba-tiba balance di dompetku mendadak menjadi satu milyar rupiah. Kalau itu terjadi, aku pasti segera menaklukkan Gunung Bromo pada kesempatan pertama. Bagaimanapun, liburan tidak butuh biaya sebanyak itu, tapi mendapat keuntungan sebanyak itu perlu dirayakan dengan melakukan hal yang paling ingin dilakukan. Menurutku demikian. Kalian boleh memiliki pikiran berbeda, karena itu kan duit kalian. Aku berbicara tentang duitku. Yang, anehnya, belum ada.
Mendengarkan musik sudah menjadi ritual di pagi hari yang menemani kegiatan-kegiatan pagian semisal sarapan. Itu hal yang biasa. Musik memang memiliki pengaruh pada mood. Aku suka lagu-lagu rock dan metal. Baik dari dalam maupun luar negeri. Pokoknya kalau bising aku suka. Jadi suasana pagi itu terasa sangat menggairahkan dengan lagu-lagu semisal lagu-lagu Van Halen.
Aku selalu mandi pagi. Kecuali aku sedang malas sekali. Dan sebenarnya sering malas juga sih. Tapi apa iya, karena malas lalu kita tidak mandi? Aku tidak sanggup membayangkan jika ada orang seperti itu. Tapi mungkin memang ada orang yang begitu. Entahlah.
Jadi, singkatnya, pukul 08.44 aku sudah di tempat kerja. Jadwal masuk kerja memang pukul 09.00. Dan di hari Sabtu aku akan bekerja sampai pukul 14.00, tapi bisa juga lebih jika sesuatu terjadi seperti misalnya ada pengguna jasa yang memerlukan waktu lebih untuk menyelesaikan urusan-urusannya dengan kami. Itu wajar dalam hidup, tarik ulur, tarik lagi, tarik terus, tarik, dan ulur sesekali.
Beberapa saat menjelang pukul 12.00, seorang penjaja makanan berteriak lantang dari luar. Suaranya dengan gagah menembus sela-sela pintu dan hinggap di gendang telingaku yang serta merta membawa pesan misterius ke cacing-cacing di dalam ususku. Aku sebenarnya tidak begitu percaya bahwa Tuhan memang menciptakan cacing-cacing di dalam perut kita, kurasa itu hanya idiom saja untuk menggambarkan keinginan untuk makan.
Oke. Aku bangkit dan menemui ternyata pedagang sate ayam keliling yang tadi telahmenyadarkanku betapa laparnya aku. Sudah lama juga tidak makan sate. Sate ayam malah lebih lama lagi. Aku bahkan tidak ingat kapan terakhir kali makan sate ayam. Aku memesan satu porsi berisi 5 tusuk sate.
Sate itu enak. Menyesal juga aku cuma pesan lima tusuk. Tapi rejeki tidak dapat ditolak dan naas tak dapat diraih, entah benar begitu bunyinya, intinya si pedagang sudah jauh pergi setelah aku menyantap lima tusuk sate itu tanpa menyadari bahwa dia mungkin bisa menjual beberapa tusuk lagi kepadaku.
Setelah makan aku menyempatkan diri membuka tabletku, memfinalisasi draft artikel steemitku yang sudah kubikin malam tadi, lalu mengunggahnya pada pukul 13.13 WIB. Tulisan itu adalah sebuah artikel tentang daftar bibit tanaman yang tersedia untuk dijual. Temanku Munir sudah memintaku untuk membantunya mencarikan pembeli.
Oh ya. Jangan khawatir, waktu kerja hanya tersisa kurang dari satu jam saja lagi setelah aku mengambil waktu istirahat makan, tetapi tumpukan dokumen untuk dibereskan masih menggunung. Memang demikian, kerjaan seperti tidak pernah habis. Dan justru kalau habis, aku akan jadi bingung.
Aku menetap di sebuah kecamatan di Banten dalam wilayah Kabupaten Serang di mana terdapat banyak pabrik. Dari pabrik sepatu, pakan ternak, cat, bahan-bahan kimia, makanan olahan dan seterusnya. Dari yang skala rumahan sampai yang modalnya datang dari luar negara. Dan sejak pandemi Covid-19, aku telah melihat dan mendengar terjadinya pengurangan tenaga kerja di beberapa perusahaan dan pabrik. Bahkan ada di antara mereka yang menghentikan operasionalnya sementara untuk waktu yang tidak jelas. Aku merasa kasihan dan iba terhadap orang-orang yang kehilangan pekerjaan itu. Aku kenal tidak kurang dari lima orang yang mengalami hal tersebut.
Jam 14.00. Tidak ada hal yang memaksa kami pulang lebih lama. Sampai di rumah beberapa menit kemudian. Aku beristirahat sejenak dengan menikmati segelas teh melati hangat sebagai relaksasi. Aku selalu suka aroma melati dan rasa khas teh yang katanya berasal dari pegunungan di Dieng itu. Mungkin saja kemarin aku telah melewati kebun teh di mana teh yang aku minum ini berasal.
Pukul 14.23 aku berangkat ke pasar untuk menemui seseorang. Hari yang sejak pagi cerah, tiba-tiba langit menghitam dan aku terjebak di dalam hujan. Terpaksa berteduk setelah memarkirkan sepeda motor di emperan sebuah toko. Eh, rupanya toko baso. Ya sudah. Aku memang penggemar mie baso ayam. Pedas. Nyam. Ini balasan tadinya terlalu sedikit makan sate ayam. Kupikir-pikir, belakangan ini aku memang banyak menyantap ayam. Tapi ya sudah lah.
Orang yang berjanji menemui aku ternyata tidak bisa menepati janjinya karena hal yang mendadak. Ya sudah, Untung tak dapat dihubungi, Malang tak dapat dikunjungi. Aku bergegas pulang di bawah hujan yang gerimis. Aku sebenarnya menyukai hujan. Sangat, malah.
Pukul 17.11 aku sampai kembali di rumah, dan kupikir, “Sudah lama aku tidak membuat artikel diary.” Lalu aku membuka laptop dan membuat tulisan ini. Siapa tahu kali ini pembesar-pembesar seperti @steemcurator01, @steemcurator02 dan @steemcurator08 bisa singgah di artikelku dengan penuh kasih sayang.
Sekian diary-ku untuk hari Sabtu 27 Maret 2021.
Appics mainnet launching in April be prepare for the next level social app
After a long waiting we are announcing our full version of Appics on steem engine. Thanks for all the user who tested and give feedback to make the ecosystem better, So We are rewarding existing users and new users with welcome bonus on STEEM to boost up our community.
Rewards Overview
Rewards are based on reputation system and per user basis.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
SCAM DETECTED
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Teh melati itu memang menarik, tapi bagiku teh anggrek lebih menawan. 🤭🤭🤭 btw selera musik kita hampir sama bg, suka yang bising2 tetangga. 😂😂😂
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Ya selera memang sesuatu yang tidak untuk didebatkan. 😁
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Salam sehat dan sukses bang
By.@iskandarawe
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Oke terimakasih ,, mari kita giatkan steem on ...
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
on twitter : https://twitter.com/aneukpineung78a/status/1376168707462848521
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.
Anroja
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit