Catatan Kecil Kemarin Petang

in hive-193562 •  4 years ago 

16150230003864102988139029850287.jpg

DI DEPANKU ADA KOPI. Setengah gelas saja isinya. Dalam istilah perkopian kami di sini biasa disebut kupi pancong, yang ketika memesan untuk takaran seperti ini kau harus berteriak pada pelayan, "Kupi sikhan."

Sekira kau lagi serak atau sedang malas berteriak, kau cukup sekadar kasih kode pada pelayan dengan cara mengangkat jari telunjuk yang dikepit jempol tepat di lipatan tengahnya. Yakin saja, para pelayan akan langsung mahfum pesananmu itu tak lain kecuali kupi pancong. Dan sekira pesanan yang datang kemudian tidak sesuai keinginan, itu menandakan si pelayan masih dalam tahap uji coba alias magang.

Bagi para barista kopi saring di sebagian besar daerah di Aceh, pesanan kupi pancong menandakan pemesannya penyuka kopi kental dengan takaran gula boleh alakadarnya--tak usah banyak-banyak. Yang perlu dijaga adalah kualitas bubuknya. Barista tak boleh abai dan langsung menyegerakan ganti bubuk baru semisal bubuk kopi yang telah disaring berkali-kali sudah mengisyaratkan perihal yang akan membuat penikmat kopi mencak-mencak ketika menyeruputnya.

Aku pesan kupi pancong di salah satu kedai langganan kemarin sore tepat ketika hujan turun dengan dahsyatnya. Tapi ini hujan yang tak begitu lama karena langsung berhenti dalam durasi sepenghisapan sebatang rokok saja.

16150229410744757069935154780623.jpg

16150228799247450542427829111495.jpg

Minum kopi selagi atau paska hujan, kukira, perlu selebrasi. Itu makanya aku memilih meja paling depan yang langsung menghadap jalan desa. Di seberangnya tumbuh berjejer pohon pinus dan angsana yang selain meneduhkan suasana punya fungsi sebagai pagar pembatas bantaran sungai beberapa meter setelahnya. Di bantarannya sendiri, warga sekitar memanfaatkannya dengan menanam pisang dan rumput gajah, dan membangun kandang sapi.

Dengan gambaran yang kusebutkan di atas, aku meyakinkan diri bahwa selebrasi suasana sedamai lepas turun hujan akan membuat pikiranku yang kerap kalut tanpa alasan yang jelas bisa ikutan damai. Terutama ketika mengamati suasana yang tampak di depan mata sambil menyeruput kopi, mengunyah cemilan, dan mengudut rokok. Dan tadinya, kedamaian pikiran yang kuharapkan itu benar-benar mengada. Aku gembira hati ketika melihat para peternak sapi memanggul segoni rumput gajah dan membawanya ke kandang masing-masing.

Aku senang menyimak segala petingkah mereka yang begitu sederhana. Petingkah yang dengan jelas menerangkan apa yang mereka lakukan adalah benar-benar untuk menyambung hidup dan sama sekali tak berefek pada susah hidup orang lain. Berbeda halnya dengan petingkah orang-orang kantoran, terutama para pemangku jabatan di kantor pemerintahan.

Kau tahu, orang-orang 'khususan' yang kusebutkan terakhir itu kebanyakannya adalah penjilat yang dalam urusan jilat menjilatnya kerap menyusahkan hidup kita semua. Tak terkecuali membuat susah hidupmu yang tengah membaca catatan kecil ini.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Menye di tempat loen kupi sikhan😀

sama cit bang. :P

😄