Salam Indonesianers!
Tak lebih dari 5 menit memotret bunga di tepi jalan, saya harus mengejar langkah lebar Maslakoe. Saya terus menggunakan kamera ponsel di sepanjang jalan.
Jalan terus melawan arus, melewati salah satu Mol, the Park, Sawangan, Depok. Pada waktu tertentu, lapangan parkir rubanahnya tidak bisa menampung kendaraan. Jadi lahan di sebelah Mol yang dimanfaatkan. Biaya parkirnya hampir sama saja dengan vallet parking yang non-tunai, namun bayarnya bisa tunai.
Sampai di seberang toko grosir, Indo Grosir, jalan semakin ramai padahal baru jam 8 kurang. Belok kanan, masuk kawasan Candi Sawangan, Perumahan The Gardens.
Salah satu ikon gerbang masuk ke kawasan yang jalannya lebar seperti di kawasan BSD. Beberapa luasan lahan yang tadinya hutan mulai dibangun untuk perumahan.
Jalan sambil berlari mengejar, dan sesekali ditungguin masih terus terjadi. Sabtu (21.12) pagi ini tidak banyak penikmat jalan pagi yang ditemui, mungkin sudah selesai duluan atau sedang persiapan liburan. Jalanan yang lebar dan teduh sepanjang 900 meter ditempuh lebih lambat.
Maslakoe akhirnya bersedia menyamakan langkah sebentar😁. Tapi begitu ponsel kembali ke tangan anak mudanya, ditinggal lagi.
Bundaran ini merupakan pintu masuk menuju kawasan perumahan yang masih akan dibangun, namun sudah ada klaster yang dihuni
Harus hati-hati saat menyeberang, karena jalan ini lumayan ramai dilintasi kendaraan bermotor yang melaju kencang, sebagai jalan alternatif menuju Parung, Gunung Sindur, Pondok Petir, Rawa Kalong. Biasanya, Maslakoe dan saya akan memilih rute jogging ini bila ingin mencapai total 12-14 Kilometer. Dari rumah, baik melalui jalur ini atau jalur melewati Kampung Gowes, sama jaraknya 4 KM. 5-6 KM bisa dicapai dengan menyusuri jalan utama dalam komplek perumahan bolak-balik. Ini kawasan yang disukai penggemar jogging atau jalan pagi/sore. Banyak tower sutet juga.
Karena dari awal tujuannya adalah jembatan gantung di Pondok Petir, Maslakoe berulang kali sengaja menunggu agar saya tidak keasyikan motret semua yang menarik perhatian.
Jembatan itu ada di seberang sana
Saya nyaris lupa waktu, padahal saya harus bergegas kembali untuk periksa kesehatan. Tapi, ada banyak bunga kecil yang menarik perhatian. Lain kali akan diceritakan juga.
Jembatan yang sudah tidak gantung lagi. Fungsinya sebagai penyambung antara 2 desa yang dibatasi sungai, tidak ada lagi. Sungainya sudah diurug😕 jadi bagaimana perumahan ini bisa disebut "River Valley"?
Beberapa menit kemudian kami meninggalkan tempat itu dan mengambil rute pulang yang berbeda, menuju Republik Pinang. Itu juga sebab baterai ponsel saya akhirnya menyerah akan hidupnya.
Hampir satu jam kemudian, dengan berbagai interupsi seperti beli santan pesanan Bu Ani untuk bikin kue arisan, metikin buah karsen, dan jajan sarapan. Tiba di Warung Bapak, disambut Kang Jere marbot mesjid yang mengatakan bahwa giliran saya sudah lama lewat. Jadi, tanpa sarapan atau ganti kostum, langsung antri diperiksa.
Mengantri selama 15 menit, giliran pemeriksaan tiba. Hasilnya agak diluar dugaan.
Darahnya rendah🫢 mungkin sebab kurang tidur, baru selesai olahraga. Asam uratnya lebih dari batas normal sedikit. Namun tidak perlu konsultasi dengan dokter. Lalu saya mencoba mendaftar untuk donor darah. Gagal pastinya 😅 tekanan darahnya malah lebih randah dari pemeriksaan pertama dan HB-nya kurang 0,3 dari batasan boleh donor😓 ya sudah, pulang saja.
Masih ada banyak pekerjaan yang harus dibereskan sebagai persiapan arisan RT di malam hari. Meskipun tugas saya hanya menyediakan dan memotong buah, namun harus siaga membantu Bu Ani yang rempong banget bikin kue aneka macam. Beliau memang tipe orang yang senang begitu 😁 agak berlawanan gaya dengan saya yang anti-rempong. Kalau bisa maen telpon, tunjuk, pesan, ngapain berpanas-panas di dapur?
Tak bisa mengelak saat melihat Bu Ani kerepotan di dapurnya, lalu diminta bikin puding 50 cup. Cuma tinggal tambahin air, masak sambil diaduk-aduk lalu cetak, sejam kelar.
Alhamdulillah, semua yang direncanakan terlaksana dengan baik. Sesekali memonitor keadaan Mamak di Kampung yang sedang tidak sehat. Mengkomunikasikan beberapa perkara mengumpulkan bijeh untuk Hutan Wakaf dengan Akmal, pencetus ide dan penanggung jawabnya melalui WA. Dapat kejutan karena @pieasant tetiba menyukai status WA😱 tanpa sadar, langsung nyanyi Asam Kareng dan Uleu Raja Timoh😅
Congratulations! This post has been voted through steemcurator09. We support quality posts, good comments anywhere and any tags.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Thank you for taking time to curate mine, have a blessed day team!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit