Kata wikipedia, bahasa sederhana dari intuisi adalah getaran hati (jiwa). Setiap orang pasti punya, hanya saja ada yang terlatih menggunakannya dan ada yang sama sekali abai. Ada apa ngomongin getaran jiwa di steemit? apakah sudah mengambil kursus psikologi pendidikan?. Sebagai salah satu orang yang gemar membaca dan suka mempelajari hal-hal nggak penting hanya untuk bisa berkomunikasi dengan segala jenis profesi dan karakter orang, aku memang sering mengandalkan intuisiku. Hasilnya memang tidak selalu akurat, namun sampai hari ini banyak memberiku pelajaran kehidupan yang sangat berharga. Tak perlu ambil sertifikasi psikologi kalau cuma sekedar untuk tahu saja.

Aku selalu yakin bahwa antara logika dan perasaan itu bisa "nyambung" pada keadaan tertentu. Misalnya niyh, saat aku sedang membuka diary para steemians di komunitas steem sea, aku biasanya melihat judulnya dan siapa yang memposting (laahhh kan yang nampak diberanda juga itu, hihihihi). Dari situ aku bisa menduga kira-kira kalau aku baca apa yang akan kudapatkan. Alhamdulillah, sampai hari ini belum ada yang meleset jauh dari dugaan. Kalau kau menghabiskan 3 jam sehari untuk membaca postingan orang seperti aku, mudah saja bagimu menebak gaya, isi dan kebiasaan penulisnya. Apalagi kalau kau sudah membaca tulisannya selama bertahun-tahun atau paling sedikit 4 kali dalam sebulan terakhir.

Indera ke-enam, apakah getaran jiwa bisa disebut demikian? Bisa jadi iya, aku pun tak begitu paham soal ini. Yang kupahami adalah setelah belajar bertahun-tahun dan memperhatikan bagaimana orang bertindak dan berkelakuan, ditambah informasi yang kudapat dari berbagai sumber serta proses uji coba untuk mendapatkan pengalaman, aku bisa bereaksi sangat cepat dan fleksibel saat menghadapi segala situasi aneh. Dengan kata lain, intuisiku tidak sekedar muncul tanpa nalar yang rasional, melainkan terlatih oleh kebiasaan berpikir. katakan saja kemampuan kognitifku memang sedikit baik.

Kalau kau tanya padaku, jawabannya iya. Meskipun cara sebenarnya bukan itu😋 kau cukup memperhatikan postingan siapa yang akan dapat upvote besar setelah 6 menit atau satu jam. Bila kau sudah tahu polanya, maka segera manfaatkan engkolanmu sepenuh-penuhnya untuk mengengkol pada menit ke-6 dan tunggu saja hasilnya. Bila kau bertindak dengan terukur, hasilnya benar-benar tidak mengecewakan.

So what? kau boleh mengambil sedikit keuntungan dari situ, tapi kusarankan kau tidak melakukannya setiap saat sehingga abai pada mereka yang kurang mendapat perhatian. Seperti halnya dalam relasi sosial yang baik, sebuah aksi balasan tentu sangat diharapkan. Kau engkol semua postinganku misalnya, apakah aku pernah membalas engkol postinganmu? bila tidak... jangan teruskan, tinggalkan saja komentar bahwa engkau senang membaca postinganku, tapi tahu bahwa postingan itu tidak menguntungkanmu secara finansial, jadi tidak diengkol. Alangkah indahnya bila engkau engkol satu postingan sesama Aneuk Seurideng, lalu berinteraksi baik dengan mereka sehingga mereka juga merasa tidak enak hati bila tidak balas engkol sesekali. Kecuali ma'rifatmu sudah sampai seperti syair dibawah ini, bertindaklah dengan bijaksana dan manis!

Baiklah, daripada capek kelen baca ulang apa maksud postingan ini, lain kali kalau ada postingan berisi "postingan terpilih" hari ini, selain engkol di postingan itu dan berkomentar disitu, buruan kunjungi yang terpilih dan engkol sedikit, bila suka berkomentarlah!. Kelen nggak disuruh menulis seperti itu, tetapi pelajari lah polanya, apa yang menurut intuisimu membuat postingan itu terpilih. Bisa jadi bukan karena kualitas isinya saja, tetapi ada hal lain yang positif, bernilai edukasi, kasih sayang, kegigihan berusaha, menghibur dan menambah pengetahuan tentang sesuatu yang belum pernah kita alami. Dukungan itu bukan hanya dalam bentuk upvote besar saja (meskipun itu yang lebih disukai, mana ada orang nggak suka SBD kan?), kalau kau lihat empunya tulisan agak sombong sikit nggak mau balas komentar atau nggak pernah ikut berkomentar dipostingan lain, maka abaikan saja mereka untuk seterusnya, hahahaha! mengabaikan lebih mulia daripada men-downvote atau nge-flag, sebab bisa berbalik nanti. Ada banyak steemian baik dan asik, kita tak perlu serius sekali menilai satu dua yang memang belum mahir bermedia sosial. Kalau masih bisa dibantu dan dukung, lakukanlah. Rezeki sudah ada yang atur, Ngon!