Pertarungan Terakhir, Kesempatan Yang Terbuang

in hive-193562 •  3 years ago 

image.png
Kalah tinggi Kalah semangat, Evan Dimas gagal memanfaatkan peluang terbaik

Saat aku mulai menulis postingan ini, Babak kedua pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia Grup G masih berlangsung, Gol Ke-empat baru saja dilesakkan oleh Pemain bernomor punggung 14 Uni Emirat Arab. Aku nggak bisa bilang apa-apa, Muhammad Riyandi yang begitu keren ketika Piala AFF 2018 bersama Timnas Garuda Nusantara, malam ini menggantikan Nadeo dan kurasa ada yang salah dengan sarung tangannya, hihihi. Sungguh tak bisa kupercaya dia gagal menangkap bola dengan baik sehingga bola mantul dan dimanfaatkan dengan baik oleh pemain UEA pada menit ke 22, menjadi Gol pembuka.


Tampil tanpa didampingi Coach STY yang terkena akumulasi kartu kuning, strategi bagusnya adalah dia memperkuat lini pertahanan. Apalagi ini hanyalah pertandingan terakhir yang sudah tidak akan mengubah posisi juru kunci sama sekali. Indonesia memang sudah gagal lolos sejak tahun 2019. Tapi peluang untuk menambah poin sama sekali tidak tertutup untuk memperbaiki peringkat sedikit.


Setelah kebobolan 2 gol, Indonesia punya peluang untuk menekan tuan rumah lewat peluang hadiah pinalti yang diberikan setelah bola tersentuh tangan seorang pemain saat berduel dengan Rizky Ridho (4), sayangnya Evan Dimas yang kelihatan seperti under performa, tidak berhasil memanfaatkan peluang. Memasukkan Adam Alis sebagai Starting Eleven tampaknya pilihan terbaik kali ini. Secara umum sebenarnya penampilan mereka tidak mengecewakan sama sekali, meski kebobolan daya serangnya juga tidak kendor. Hanya saja agak sedikit aneh juga kutengok, kenapa main bola tinggi ketika lawan memang macam galah tingginya? spekulasi? kurasa bukan juga. Asyik aja mungkin yaa, hahaha. Evan Dimas akhirnya ditarik keluar dan digantikan bocah ganteng Muhammad Rafly.

image.png

Sempat bingung aku melihat pemain timnas malam ini, bukan apa-apa, aku ngga memperhatikan nomor punggung mereka yang berubah-ubah. Kiranya itu salah satu taktik Coach STY. Sayangnya taktik itu tampaknya tak bekerja maksimal, karena baru saja UEA menambah keunggulan jadi 5-0. Waahhh... jangan sampai kebobolan lebih banyak. Peluang Timnas cukup bagus kok, beberapa kali mereka berhasil mendekati gawang lawan, namun sayangnya tak ada yang membuahkan hasil.

Dan pertandinganpun berakhir, belum sempat aku melihat wajah mereka, TV-nya sudah dipadamkan, ya sudah.. kuakhiri juga tulisan ini. Aku hanya berharap Timnas yang sekarang bisa bermain lebih baik nanti pada ajang kompetisi lainnya. Yang paling dekat adalah SEA Games lagi. Mudah-mudahan saja dengan pengalaman kalah beruntun seperti ini, bisa membuat mereka kuat mentalnya dan berusaha menang, bukan nerima kekalahan melulu, hihihi...

Aku tak mau berandai-andai bila saja tadi Evan Dimas tidak gagal mungkin akan beda hasilnya, sebab yang kutonton adalah apa yang sebenarnya berlangsung dan kesempatan sudah terbuang. Pasti Evan DImas pun merasakan beban yang sangat berat setelah gagal melakukan esksekusi itu. Dia pemain bagus dan aku bangga padanya.

Sampai lain kali.. aku harus melupakan kegagalan naik peringkat kali ini. Wassalam!

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Yang penting kaleuh berjuang tetap semangat timnas 💪

Ka beureutoh tumut saboh, tinggai peu ubat mantong Dan menghindari tumut2 berikutnya😂

Wkwkwk..

Hai dari 8 pertandingan cuma dapat point 1, ka lumayan syit dibanding Vanuatu atau kepulauan marina Utara kan?

Kalau di banding kan luas negara maka tidak sesuai. Harusnya mengikuti cara coach idra safri dulu melakukan seleksi ke seluruh pelosok-pelosok yang terpencil yang mana banyak mutiara" Yang tersembunyi

  ·  3 years ago (edited)

Ini separohnya anggotanya Indra sjafri hai, itu materi AFF 2018 yg U-19. Si Riyandi, syahrian Abimanyu, Rafly, Saddam, Egy, Witan, Pratama, Rizky.

Harus nya lebih wow lagi..

Pertimbangkan juga keterbatasan mereka berlatih dlm kondisi sekarang lah

Sudah kuduga, setelah ku cek fast respon benar -benar terjadi disini
Disaat jejaring media sosial dan sumber berita lainnya belum up review sedetail ini, namun cutkak kita menghadirkan review hasil pertandingan sebagai informasi akurat buat kita yang ga sempat nonton, best lahhh

Gapapa juga sih kalah, setidaknya ini menjadi tamparan keras juga buat federasi sepakbola Indonesia untuk berbenah, pun dengan kualitas apa pun pelatih yang dihadirkan bila manejemen dan kepengurusan masih belum maksimal tetap aja kacau, tunjangan yg lebih serta fasilitas yang lebih memadai juga sepertinya harus ditingkatkan, dan tanpa meragukan kualitas seorang STY namun kedepannya aku berharap ada sedikit penambahan amunisi di beberapa lini, semisal Zulfiandi seperti kataku kemarin,
Tapi untuk semuanya okelah, respect untuk dedikasi STY dan semua pemain yang terlibat selama ini👏

Jangan lupa, kurangnya kompetisi nasional dan international selama pandemi juga berpengaruh hai.
Mudah2an saja kita Masih bisa melihat pertandingan2 menarik nanti.

Aminn, semoga kedepannya sepakbola tanah air lekas membaik🙏

Sekiranya STY sebagai coach dan IS sebagai Direktur teknik harus menekan "ego" utk memakai pemain senior yg masih pantas membela Timnas plus pemain berdarah Indonesia yg berkeliaran di Eropa sana.

Mau memakai pemain muda sperti skrg juga boleh, asalkan ada jaminan PSSI akan bersama STY setidaknya 10 tahun kedepan agar hasilnya terlihat dan pecinta bola kita memahami proses. Seperti slogan "percaya proses" yg didengungkan selama ini, namun saya tdk melihat "bersabar" itu budaya mayoritas supporter kita. hehehehe

  ·  3 years ago (edited)

Jangan kuatir, STY memang akan bersama timnas senior, U-23 Dan U-19 sampai 10 tahun lagi.

semoga kak... soalnya federasi kita masih PSSI.. wkwkwk

Mudah2an dgn Makin banyak millennials yg beli Klub bola, PSSI-nya berubah juga. Tapi kok Masih pesimis🤣 bagusnya timnas dikelola khusus tanpa PSSI bisa gak ya?

5-0 berasa tidak ada pemain timnas di dalam, dan hebatnya malaysia hampir saja menahan imbang vietnam, karna ada diving saja malaysia dikalahkan.

Lhoo...kok Nggak ada pemain? Itu Evan Dimas gagal pinalti ...bukti ada pemain dong🤭
Kita Kan mmg Sudah kalah dari Malaysia sejak tahun 2019. Lihat akhir tahun Ini saja, who knows ada kejutan asyik.

pemain memang ada tapi berasa tidak ada, tidak ada taktik berharap kecepatan dari beberapa pemain.

Iya betul, setuju...biasanya kencang2 orang tu lari, mainnya cepat. Gak tahu lah ada apa...

Aku meneng, ora ngerti opo sing kudu dakkandhakake....😇