🤳 Random Lagi

Atap surya, Jemala Geser alias sunroof adalah istilah untuk atap mobil yang bisa dibuka tutup seperti atap bentor. Mana bisa cabang, ranting, daun pohon digeser-geser biar nampak matahari atau langit🤭😁. Itulah bedanya kalau seniman memilih kata dengan perusak mood seperti aku 😅. Aku paham maksudnya, tapi memang senang saja aku berdebat dan membantah. Biar ujung-ujungnya dapat cium lebih saja🫣.

Pernah kelen jumpa orang yang punya potensi untuk kaya raya dengan melukis atau bikin kerajinan tangan unik, tapi malah dengan santainya bilang gini "Kalau suka dengan lukisan itu, ambil saja. Aku sudah senang karena berhasil menyelesaikannya". Karena yang dijumpainya aku, kuambil lukisannya kukasih sedikit uang pada istrinya. Laaahh? Beli kanvas, cat minyak, kuas dan kopi, pake daun? Iya kali daun emas 🤩. Untung aja istrinya hobi memasak dan bisa berbisnis makanan dengan sukses. Apakah suaminya tak menghasilkan uang sama sekali? Aku tak bertanya, tapi si pelukis sering tak di rumah karena mengerjakan proyek karya seni juga.

_{Kee atau aku nggak bisa menghentikan perekayasa genetik terus menerus mengawinsilangkan jagung, bunga dan ternak. Mereka punya alasan dan senang melakukannya}

---

Aku terus menulis di komunitas ini meskipun aku tahu tidak ada pembacanya. Lalu buat apa aku menulis?

Buat dibaca sendiri!

Kalau gitu, tulisnya jangan di media sosial dong, buku diary saja. Nah ini! Aku nggak bisa pasang foto kalau di buku😅😁 ntar cepat rusak atau bukunya tercecer. Ada yang mudah, cepat, gratis, besar pula memorinya. Ngapain nyusahin diri sendiri? Eehh .. terus nggak ada pelukis lagi dong, sebab ada aplikasi yang bisa bikin lukisan impian lebih keren hanya dengan mengetikkan kata kunci?

Santuy, makin banyak orang pakai AI, gak sedikit juga orang yang tetap menyukai lukisan Leng Jun

_{bukan lukisan Van Gogh atau Leng Jun! ini ciptaan Sang Maha Pencipta}

---

Meski AI generated tidak disukai saat ini, itu karena banyak orang yang menggunakannya untuk tujuan komersial, menguntungkan diri sendiri. Kadang2 pening juga aku😵‍💫 sudah tahu kapasitas tiap manusia berbeda, makanya ada teknologi yang dibuat untuk memudahkan manusia oleh manusia juga. Bisa pula diakses oleh semua orang, tapi kok masih dilarang juga🤦

Aku pun karena malas belajar teknik fotografi, sering menyerahkan urusan potret memotret pada tulisan AI yang ada di settingan Kamera 😅😅. Artinya, tugasku membidik obyek dan subyek, perkara poles memoles biar software kamera yang urus. Itu juga karena kamera ngga bisa gerak sendiri. Coba bisa, aku tunjuk2 aja adegan yang mana perlu, dia cari dan edit sendiri, bersih terima jadi tinggal masukkan ke postingan.

Kalau tak difilternya sendiri fotoku oleh kamera itu, tak mau aku pasang di sini. Merusak pemandangan! Aku dan Maslakoe sering tertawa saat melihat foto-foto di galeriku. Terutama potret kami berdua🤣😅 kami bergantian menebak berapa banyak dempul yang dipakai dan berlomba menemukan tahi lalat/flek yang hilang.

Oops, karena ini postingan random, jangan harap ada kualitas di dalamnya. Tak semua orang ingin terkenal. Tak semua orang mau memimpin. Harus ada yang bersorak memberi dukungan saat diperlukan. Pilih saja peran yang sesuai dengan karakter. Kau harus membiarkan orang lain menjalankan perannya juga. Hormati itu dan mari kita lanjut jadi penggembira saja 🤗😉

^{tulisan ini sengaja dibuat untuk mengisi kekosongan postingan 🤭🫣 bahan tulisan berlimpah, tapi malas betull menyusunnya}

Foto- foto di atas diambil menggunakan Poco X3 GT, cerita hanyak fiktif belaka, eehhh😂

550 kata dah cukup, Sampai Lain Kali