Fakta Ilmiah Dibalik Tanaman Ganja Yang Menjadi Tanaman Kontroversi.

in hive-193562 •  4 years ago 

IMG_20210423_122017.jpg

Fakta Ilmiah Dibalik Tanaman Ganja Yang Menjadi Tanaman Kontroversi.

Salam Perdamaian.

Tanaman Ganja memang sampai saat ini menuai kontroversi dari berbagai kalangan, beberapa negara mulai melegalkannya untuk dijadikan obat-obatan dalam dunia medis. Beberapa negara mengharamkan tanaman unik ini karena bisa merusak kesehatan manusia dan membuat kecanduan.

Mariyuana atau bahasa ilmiahnya dikenal cannabies merupakan tumbuhan yang sangat menarik untuk diteliti secara sains, namun tumbuhan ini juga banyak mengundang kontroversi karena saat ini digunakan sebagai narkoba.

Terutama Indonesia, tumbuhan ini masih menjadi barang ilegal, haram, dan berbahaya. Namun tanaman tersebut memiliki fakta menarik dibalik kontroversinya, sebuah bukti arkeolog dari tanaman multifungsi ini diketahui tercatat 37.000.000 tahun yang lalu dari Kazakhstan, dan kemudian tersebar di timur Himalaya.

IMG_20210423_121901.jpg

Berdasarkan studi yang dipublikasikan pada jurnal vegetation historian arkeolog botani, para peneliti yakin wilayah dataran tinggi tersebut merupakan asal dari tanaman ganja lalu ia kemudian menyebar pertama kali ke Eropa enam juta tahun lalu. Dilanjutkan ke Tiongkok Timur sekitar 1,2 juta tahun yang lalu.

Dimasa lalu manusia mulai menggunakan tanaman ini dalam 8.000 tahun terakhir, awalnya hanya memakan bijinya sebagai sumber makanan, kemudian menggunakan batang tanaman ini untuk membuat produk berkualitas tinggi, produk yang dihasilkan tinggi akan serat dan tahan lama diantaranya pakaian, tas, kertas, dan tali. Setidaknya selama ribuan tahun, banyak produk yang terbuat dari ganja telah bertahan sampai hari ini, mulai Spanyol, Amerika dan orang Eropa.

Untuk obat psikoaktif tanaman ganja sebenernya memiliki lebih dari 500 bahan kimia alami dan aman, ada dua elemen penting dan paling terkenal yaitu THC dan CBD. THC adalah tetrahidrokanabinol merupakan komponen psychoactive utama dari ganja senyawa kimia, berfungsi sebagai mekanisme pertahanan tubuh. Tanaman ganja bekerja dengan meniru efek Neo transmitter yang sudah ada sebelumnya di otak kita, yang dikenal sebagai Hanabi Roid karena Benoit juga terdapat pada semua hewan ikan.

IMG_20210423_121934.jpg

Memilih dan setiap senyawa kimia dalam THC dapat mempengaruhi kumpulan saraf amigdala, menyebabkan imajinasi dan persepsi. Pikiran menjadi lebih menyenangkan dan menarik tetapi juga memiliki potensi yang menyebabkan kecemasan pada orang yang tidak terbiasa dengannya.

Meskipun yang diakui bahwa ganja memang berpotensi menimbulkan kecanduan, ternyata kanabioid dan Neo transmitter yang terkandung dalam ganja memberikan berbagai manfaat dan pengaruh pada sistem saraf seperti berfungsi untuk mengatur tidur, lapar, menghilangkan rasa sakit, pencegahan epilepsi, sistem kekebalan tubuh dan bahkan telah terbukti menghambat sel kanker payudara.

Sebenarnya selain ganja, banyak hal-hal lain yang juga bikin candu seperti kopi, gula, alkohol, dan heroin. Kasus kecanduan ganja sebenarnya relatif lebih rendah yakni sembilan persen saja dari pada ketergantungan pada alkohol dan heroin yang mencapai 15% dan 30%.

Sebelum perbandingan sekitar tiga belas persen dari pengguna kopi telah mengembangkan ketergantungan, Bahkan mereka bisa lemas dan tidak dapat bekerja jika belum minum kopi.

Bahkan hingga saat ini, tidak pernah seseorang yang overdosis akibat dari pada ganja. Sebenarnya efek ganja bukan hanya sekedar obat penenang, tetapi juga dikenal membantu meningkatkan nafsu makan dan mengurangi muntah pada penderita aids atau HIV.

IMG_20210423_122039.jpg

Orang yang mengalami kemoterapi zat anti-inflamasi yang terkandung didalamnya dapat juga membantu penderita insomnia, stres, rasa sakit kronis yang tinggi, epilepsi dan bahkan yang mengalami sindrom tourette THC memiliki setidaknya delapan puluh lima kanabioid yang berbeda dengan masing-masing memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang secara berbeda.

Selanjutnya adalah elemen penting yang terkandung didalam ganja yang dikenal CBD atau ideal yang mengandung konsentrasi lebih tinggi daripada THC. CBD telah terbukti sangat efektif dalam mengendalikan kejang-kejang dan telah menyelamatkan jiwa dari banyak orang.

Inilah salah satu yang menjadi dorongan besar bagi para ahli medis, ilmuan aktivis lingkar ganja untuk mengurangi stigma seputar penyalahgunaan ganja. Ganja memiliki potensi digunakan untuk keperluan medis, mensintesis obat yang dapat membantu mengatasi dan mengobati dan mencegah penyakit kronis serta menyelamatkan beberapa nyawa.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!