Sudah Berapa Lama Ini?

in hive-193562 •  3 years ago 


Kawista aka Buah Batok aka Woodapple, sebuah oleh-oleh dari teman cici sebelum berangkat ke Bandara


Saleum sTEeMiANs


Tidak ada banyak alasan mengapa tak pernah menulis di steemit selama ini. Tidak ada masalah dengan peralatan, tetapi lebih kepada alasan personal saja. @cicisaja tidak beredar disini sesering dulu, sehingga saya juga tidak perlu memperhatikan "keasyikan" apa yang dia peroleh di steemit, hhahaha. Istri saya lebih fokus pada pekerjaannya sebagai support di splinterlands.com. Katanya, nanti kalau kontrak kerja selesai dan tidak diperpanjang, baru dia punya waktu untuk "bermain" di steemit. Soal ini saya tidak banyak komentar, karena bisa saja tiba-tiba moodnya berubah dan semangat menulisnya muncul lagi lalu kebiasaan hadir dimana-mana ada postingan asyik untuk dikomentari datang lagi, saya musti bilang apa dong?.

Sejak Bulan Ramadhan 1443 H, dia mengubah jadwal kerjanya jadi pukul 3 sampai 8 pagi, sehingga mengubah kebiasaan kami untuk menikmati kegiatan jalan pagi yang kini terhapus dari agendanya. Saya masih sesekali melakukan aktifitas itu. Tetapi tidak pagi ini. Sementara cicisaja kerja sambil merokok di ruangan kerjanya, saya menyempatkan diri untuk memanfaatkan laptop nganggur biar ngga ditidurin semut. Tantangan terberat saat mulai menulis lagi adalah saya lupa hampir semua kode markdown style!!

image.png
Hobi baru cici, jalan-jalan ke Acehardware buat ngambil foto hiasan binatang ini, kalau tidak karena ada hal lain yang lebih penting, bisa setengah jam cuma motret tanpa beli sambil ngomong sendiri "stok foto tetap perlu, bee"


Bisa jadi, setelah 40 hari pulang kampung pada Bulan Januari-Februari lalu, sudah berhasil mendaftar haji dengan uang jerih kerja di splinterlands pula, cicisaja tidak lagi mengajak saya pergi ke tempat-tempat yang banyak airnya. Kami juga jadi jarang keluar di sore hari untuk sekedar "makan angin". Dua minggu sekali atau sebulan sekali jalan-jalan ke Acehardware dengan berbagai alasan sudah cukup membuatnya senang. Seperti semua perempuan yang hobi belanja tentu tidak aneh dengan kebiasaan baru ini. Hanya saja, Belanja ekstrimnya benar-benar bikin saya ketawa. Kalau sekedar hobi beli tas, sepatu dan baju tentu tidak aneh. Tetapi punya hobi beli "pisau, obeng, gergaji listrik, solder, bor, dll segala peralatan tukang" ???


image.png
Kalau sudah puas lihat embung seperti ini, diajakin ke Situ Tujuh Muara pun jadi susah

Saya belum sempat baca-baca postingan atau perubahan yang terjadi di steemit selama beberapa bulan terakhir ini juga. kelihatannya komunitas Indonesianers sudah benar-benar ditinggalkan yaa? satu-satunya yang kekal di dunia ini adalah perubahan. Apabila kita tidak mengikuti atau sekedar memperhatikan perubahan yang terjadi tanpa harus ikut berubah niscaya kita akan sedikit ketinggalan zaman alias tidak kekinian. Sebab hidup yang asyik ya yang banyak dinamikanya. Saya tidak pernah membayangkan cici akan kembali bekerja dan asyik dengan tim kerjanya dalam rapat jam 4 pagi. Tapi saya melihat dan senang melihatnya menikmati kegiatan itu. Meski saya cuma bisa mendengar saja ketika dia bercerita tentang teman kerjanya yang dari berbagai negara itu. Ketika saya masih tetap bertahan dengan gaya kerja sebelum pandemi bahkan sebelum menikah, istri saya malah terus berubah.

Salah satu hal paling berat adalah mengubah kebiasaan! Tapi kalau sudah "berniat" maka tidak ada yang menghalangi kita dari melakukan perubahan terkecil sekalipun. Saya berhasil berhenti merokok karena alasan kesehatan sejak setahun lalu. Alhamdulillah, meski kondisi pekerjaan tidak berubah sama sekali (masih belum dapat proyek) kesehatan mental tetap terjaga. Bisa jadi karena punya pasangan yang "agak ajaib" juga.

image.png
Kalau bukan karena waktu di Banda Aceh sangat terbatas, mungkin cici akan ngajak berhenti di setiap taman yang kelihatan sepi begini buat sekedar foto-foto atau ngobrol sama pohon, LOL. Ini Taman Krueng Neng


Setelah 5 tahun tidak menginjakkan kaki di Banda Aceh dan Lhokseumawe, terasa benar perubahan yang terjadi selama kami menikmati waktu di sana, meski keramahan teman-teman dan orang yang kami temui tidak berubah sama sekali. Banyak tempat baru yang belum pernah kami kunjungi. Seperti mengerjakan "puzzle" kenangan. "oohh ini dulu ini... yang itu dulu begitu, waaahhh mantap-mantap" kira-kira begitu komentar cici setiap kali kami melewati lokasi dengan pemandangan yg berbeda. Hanya satu yang tidak berubah setiap kali saya ke Banda Aceh, Nongkrongnya tetap di Chek Yuke Tepi Kali!

image.png

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!