Perang Kolonial Belanda di Aceh melahirkan banyak kisah. Kekejaman perang telah melahirkan banyak korban dari kedua pihak. Serdadu Belanda memiliki banyak pengalaman dan cerita unik, bahkan kadang konyol dan penuh misteri. Seperti pengalaman Letnan JP Schoemaker yang dibukukannya, kemudian dialihbasakan ke bahasa Melayu oleh Letnan H Aaars menjadi buku Tjerita-Tjerita dari Negeri Atjeh. Buku ini diterbitkan pada tahun 1891 di Batavia oleh penerbit G Kolff & Co.
Salah satu kisah dalam buku itu adalah tentang munculnya “setan” di suatu benteng pertahanan rakyat Aceh. Letnan Schoemaker mengisahkan, cerita tentang satu setan ini, tak jauh dari Kutaraja (Banda Aceh). Benteng yang sudah dirombak itu dikelilingi oleh rawa-rawa. Benteng itu letaknya jauh dari pos-pos Belanda, untuk menuju ke benteng itu hanya ada satu jalan setapak yang kecil, siapa yang tinggal di situ sering sakit-sakitan.
Berdasarkan informasi dari mata-mata Belanda, benteng itu dijaga oleh 25 orang bersenjata. Belanda sangat ingin merebut benteng tersebut, tapi untuk menyerang benteng itu sangat susah. Satu-satunya jalan setapak menuju ke sana harus melalui hutan besar.
Sekitar seperempat jam perjalanan baru sampai ke sebuah galangan, di depan galangan itu ada kebun tebu yang sudah ditinggalkan pemiliknya. Kalau sudah bisa melewati kebun tebu itu, baru bisa sampai ke benteng tersebut. Di dekat benteng itu juga ada satu kuburan kecil.
Sampul dalam buku "Tjerita-Tjerita dari Negeri Atjeh" [sumber: Collectie Tropenmuseum]
Pasukan Belanda menjaga jalan masuk ke benteng itu, sebuah pos didirikan dan para serdadu ditempatkan di sana. Mereka setiap saat mengamati benteng tersebut. Namun, mengawasi benteng itu dari jarak jauh bukanlah perkara mudah. Patroli serdadu Belanda di sekitar Benteng itu sering disergap dan dibunuh pejuang Aceh. Letnan Schoemaker menyebutnya dengan kalimat “Ditubruk orang Aceh.” Dan yang paling mengganggu adalah serdadu di pos itu tak pernah bisa tidur kalau malam karena digigit oleh beribu-ribu nyamuk. Pos Belanda itu dijaga oleh dua orang opsir (perwira) dan lebih seratus orang serdadu.
Pada suatu malam, sekitar pukul 12.00, komandan jaga di pos itu diberitahukan bahwa, di kuburan dekat benteng tampak sekelewat sosok berbaju serba putih. Serdadu Jawa yang melihat itu sangat ketakutan. Ia melaporkan ke komandannya bahwa melihat hantu.
Selama empat malam berturut-turut peristiwa yang sama terjadi, saat tengah malam sosok berpakaian serba putih terlihat di kuburan dekat benteng itu. Hal itu membuat seluruh serdadu Jawa yang berjaga di pos tersebut ketakutan. Komandan pos itu kemudian memerintahan beberapa serdadu Eropa untuk menyelinap ke dekat benteng di siang hari, tapi mereka tidak menemukan apa-apa.
Tapi pada tengah malam sosok berbaju seba putih kembali terlihat di kuburan dekat benteng itu. Esoknya serdadu Belanda kembali menyelinap untuk mencari tahu. Selama tiga hari menyelinap ke sana, mereka juga tidak menemukan apa-apa. Kali ini bukan hanya serdadu Jawa saja yang ketakutan, serdadu Eropa juga ikut merinding.
Kisah adanya hantu dan setan di kuburan dekat benteng itu semakin menyebar. Moril dan semangat pasukan Belanda jadi jatuh, mereka tidak berani menyerang benteng tersebut. Pemerintah Hindia Belanda kemudian menambah jumlah serdadu di pos pengamanan tersebut. Mereka juga membawa beberapa pelor kembang api.
Mulai jam sepuluh setiap malam, para serdadu Belanda diminta untuk mengamati benteng itu. Tiba-tiba ketika bunyi lonceng pukul dua belas malam berbunyi, para serdadu militer Belanda itu melihat sosok bepakaian serba putih keluar dari dalam tanah.
Serdadu Belanda kemudian menembakkan pelor mercok kembang api untuk menerangi kuburan tersebut, tapi sosok berpakaian serba putih itu menghilang, yang terdengar hanya suara seperti orang tertawa. Mendengar itu serdadu Jawa bertambah ketakutan, “Wah setan betul itu,” kata mereka.
Versi asli ceritanya masih menggunaan ejaan lama [sumber: Collectie Tropenmuseum]
Besoknya, seorang serdadu Jawa bernama sersan Wakidin meminta berbicara dengan komandan pos itu. Ia bilang ia ingin menyelidiki keberadaan setan itu. Kalau ia berhasil, ia meminta imbalan boleh cuti ke luar dari tugas menjaga pos itu selama sehari.
Wakidin tidak percaya sosok berbaju putih itu setan. Alasannya, sosok itu selalu keluar dari tanah ketika lampu di rumah jaga orang Aceh dekat benteng tersebut sudah dipadamkan. Wakidin minta permisi masuk ke hutan malam itu untuk mengintip. “Saya mau intip di dalam itu rumah jaga. Kalau saya bawa satu pistol dan keris, saya tidak takut kutilanak atau setan,” kata Wakidin.
Setelah mendapat izin dari komandan, pukul enam sore pintu pos Belanda itu ditutup, semua serdadu terkurung di dalamnya, sementara Wakidin sendirian di luar untuk menjalankan misinya. Ia bersembunyi di semak-semak rumput ilalang di belakang rumah jaga orang Aceh. Ketika sudah gelap, Wakidin perlahan-lahan mengendap ke bawah kolong rumah Aceh itu dan bersembunyi di bawah daun kering. Ia mengamati dengan sekasama apa yang terjadi di rumah itu. [bersambung]
Get that na teuh...cliff hanger meunan 😕 padahal Kita sedang ikoet berjalan dengan itoe wakidin🤦🏽♀️
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Tunggu kelanjutannya kalau mau tahu apa kerja itu Wakidin dalam mencari itu hantu
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Bang, buku nyoe na lam versi pdf? Meunyo na, lon request baca lah. Ato link donlod jih pih jeut cit.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Na di KITLV library collection, Leiden, Belanda.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
wakidin nyan jameun rakan saboh glah ngen mukidi. tapi mukidi manteng udep
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Ya, sekarang Wakidin yang jadi hantunya untuk Mukidi kwkwkwkwk
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
wkwkwkwk
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit