Kurasi Lukisan Berdasarkan Cermin Mata Awam / Aceh dan Segala Kerapuhan

in hive-193562 •  4 years ago  (edited)

IMG20210428081936.jpg
Lukisan Biru Tanpa Nama karya Iswadi Basri.

Hai para steemian tercinta!
Kali ini saya ada hal menarik untuk saya ceritakan, tapi berdasarkan sudut pandang awam saya loh ya. Hehehe

Kali ini saya tertarik dengan sebuah lukisan berwarna biru yang terpajang di Galeri Kana Art Institute, Banda Aceh. Yaitu sebuah lukisan karya Iswadi Basri yang berjudul Biru Tanpa Nama. Lukisan tersebut dibuat oleh Iswadi pada pertengahan tahun 2019.

Mari sedikit kita ulas tentang lukisan Iswadi basri ini. Ia menggambarkan rumah aceh yang tertopang diatas sebuah perahu kertas.

Bukankah itu sangat menarik dan menimbulkan banyak pertanyaan-pertanyaan besar. bagaima ceritanya sebuah perahu kertas bisa menopang rumah Aceh? atau, kenapa harus perahu kertas? atau juga, apa maksud dari perahu kertas tersebut? Dan mengapa Rumah Aceh tersebut digambarkan dalam bentuk kumpulan ranting-ranting kayu?

Pendapat pribadi saya tentang lukisan ini adalah bentuk dari pandangan pengkarya terhadap kondisi sosial yang terjadi di Aceh hari ini.
Dimana keadaan masyarakat Aceh hari ini sedang berada dalam kerapuhan. Yaitu, rapuh dalam banyak hal. Salah satunya dalam hal perekonomian dan pendidikan.

Badan Pusat Statiskit baru-baru ini kembali merilis data bahwasanya Aceh merupakan daerah termiskin se-Sumatera, dan peringkat itu diperoleh Aceh selama 2 tahun berturut-turut. Sedangkan, Pasca damai dan hasil MoU-Helsinki pada tahun 2005 lalu Pemerintah pusat memberikan dana Otonomi Khusus kepada Pemerintah Aceh dengan jumlah Triliunan Rupiah per tahunnya.
Mungkin hal tersebut adalah bentuk kerapuhan-kerapuhan yang diindikasikan pengkarya sebagai ranting-ranting rumah Aceh.

Disamping itu, pada tahun 2017 di sektor pendidikan telah terjadi masalah pencurian uang rakyat atau dalam bahasa kerennya disebut "Korupsi" yang berjumlah 22,3 Miliar Rupiah. Uang tersebut merupakan beasiswa pendidikan yang ditujukan untuk 900 penerima dan masih dalam penyelidikan dan belum terusut tuntas sampai dengan hari ini.

Selain itu, gambar perahu kertas yang menopang rumah Aceh itu juga menarik untuk ditelaah. Perahu kertas ini adalah hal yang seharusnya mempunyai peranan besar dalam hal menyejahterakan rakyat Aceh.
Perahu-perahu tersebut merupakan bentuk lain dari perjanjian-perjanjian, kesepakatan-kesepakatan, dan bahkan peraturan-peraturan. Semuanya di tuangkan atau dinyatakan di atas kertas-kertas.

IMG20210428082010.jpg
Rumah Aceh diatas Perahu Kertas.

Secara renyah Iswadi menggambarkan itu dalam bentuk lipatan perahu-perahu kertas yang kemudian diletakkan diatas permukaan laut. Sehingga pada akhirnya tidak ada perahu kertas yang bertahan lama diatas permukaan air, karena secara perlahan perahu-perahu tersebut akan basah dan tenggelam.

Mungkin hal-hal kecil seperti itu juga yang diperhatikan oleh pengkarya dan menjadi keresahan yang dituangkan dalam karya lukisan tersebut.

Jadi bagaimana pandangan steemian terhadap Lukisan Biru Tanpa Nama ini?

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Meulungkop divote. Selamat, kamerad ketjil!

Semoga berkah @paskadom dan teurimong geunaseh @booming03