“Bahagia Tidak Harus Mahal”
Ungkapan tersebut di atas sangatlah tepat. Jika memang kebahagiaan harus dibeli dengan harga mahal, sungguh orang miskin tak akan pernah merasakan kebahagiaan. Sebaliknya, orang kaya juga sering kita lihat bahwa kehidupannya tak bahagia. Hakikatnya, kebahagiaan itu diciptakan oleh diri kita sendiri dengan berbagai cara. Bersyukur adalah salah satu hal yang paling utama untuk memperoleh sebuah kebahagiaan.
Untuk urusan akhirat kita dituntut untuk melihat ke atas, sebalik untuk urusan dunia lihatlah kebawah. Misalnya, saat ini kita hanya mengendarai mobil, lihatlah ada orang lain yang hanya mengendarai sepeda motor. Jika kita mampu membeli sepeda motor, lihatlah ada orang yang hanya mampu membeli sepeda dayung. Jika kita mampu membeli sepeda dayung, lihatlah masih ada orang yang hanya mampu berjalan kaki. Ketika kita hanya mampu berjalan kaki, lihatlah ada orang yang saat ini lumpuh. Ketika kita lumpuh lihatlah ada orang yang saat ini sudah meninggal. Dengan kita melihat ke bawah untuk urusan dunia itu, maka akan timbul rasa syukur dalam diri kita. Sehingga kita tidak pernah merasakan kekurangan dalam kehidupan kita dalam urusan materi atau kekayaan.
Dalam keseharian, saya sering melihat orang mencapai kebahagiaan dengan cara berekreasi ke tempat yang jauh. Tak jarang juga saya melihat orang mencari kebahagiaan dengan makan mewah bersama keluarga di restoran ternama. Tapi itu semua hampir tak pernah saya dan keluarga saya alami. Saya memiliki sebuah kelarga dengan penghasilan suami yang pas-pasan, yang setiap hari mencoba mencukupkan untuk kebutuhan rumah tangga. Penghasilan suami hanya cukup untuk membuat dapur tetap berasap walau di dapur pun masih selalu terlihat masakan sederhana. Bahkan tak jarang juga dengan memasak sayur yang dipetik di belakang rumah.
Lantas bagaimana cara saya dan keluarga mencapai kebahagiaan dengan bertamasya?. Seperti yang sudah saya katakan, untuk menikmati keindahan alam yang jauh di sana hampir tak pernah kami alami. Kecuali, di saat keluarga yang lain mengajak kami untuk ikut bersama. Untuk menikamti kebahagiaan dengan bertamasya, kami hanya cukup mengunjungi pantai yang hanya berjarak beberapa kilometer dari rumah. Kebahagiaan itu tercipta ketika kami dapat bermain bersama-sama di pantai. Dengan memberikan kebebasan kepada anak-anak saya, mereka akan bahagia dengan itu.
Dengan mampu bahagia hanya dengan bermain di pantai yang tidak jauh dari rumah, artinya kebahagiaan itu kerap datang pada kami. Kenapa? Karena kami tidak harus memikirkan uang yang banyak untuk mencapai bahagia. Kami juga tidak perlu menunggu waktu lama, hanya untuk menikmati kebahagiaan dengan melihat alam. Seminggu sekali mampu untuk melakukannya, bahkan jika kami mau setiap hari juga kami mampu.
Mengakhiri tulisan ini sekali lagi saya ingin katakan, carilah kebahagiaan dengan cara bersyukur dengan apa yang kamu mampu.