Laut memuntahkan isinya
Gulungan Ombak berpesta pora
meluluhlantakkan tanah aulia,
merendam semua tawa,
meleburkan secercah asa
Membawa manusia menghadap sang pencipta
Rumah batu runtuh jadi puing-puing berserakan
Raga raga tergeletak ditinggal jiwa
Harta yang jadi penggoda bertebaran diseluruh penjuru kota
Pemiliknya tak tahu entah siapa dan entah dimana
Berderai air mata kesedihan mencipta rintih tangis yang memilu diseluruh penjuru dunia
Tak kala terbetik berita para saudara yang terkapar tak bernyawa
Bahkan ada yang hilang entah kemana
Aceh... engkau yang kala itu Masih dalam kesedihan yang mendalam dari guncangan batin dan siksaan badan
Masih mampu bertahan meneguh hati menerima cobaan
Bencana mengakhiri pertikaian sebuah negeri yang tak pernah berhenti bergejolak
Perdamaian tercipta, dengan harapan menata hidup yang lebih layak
Kini... 17 tahun sudah berlalu
Sebuah nyanyian masih saja terus bergema dibalut mimpi
jangan biarkan sebuah harapan menjadi beku di rebus angan
Aceh.... negeri subur, indah dan permai, Semoga engkau terus bangkit mengukir sejarah peradaban.
Terimakasih kepada semua para stemian yang telah meluangkan waktu untuk membaca karangan saya, Salam hormat 🙏