Birpalake Mini Short Glass & Undangan Ayi Jufridar

Minggu sore (23/5/2021) saya membuka kembali pesan WA yang dikirim oleh Bang @ayijufridar, owner Steem Literacy, sebuah komunitas Steemit yang mengkhidmatkan diri pada dunia tulis menulis.

Bang Ayi adalah penulis besar, wartawan, penulis novel, dan lainnya.

@acehpungo, yang merupakan akun Bang Taufik Al Mubarak, juga sudah lebih dulu bergabung ke dalam grup ini. Mantan Redaktur Pelaksana Harian Aceh -- kini tidak terbit lagi, merupakan penulis yang dithè lé kaphé.

Tentu Steemit Literacy juga dipunggawai oleh penulis - penulis lain, tak terkecuali Bang @zainalbakri, dan Bang @abuarkan. Mereka adalah senior yang baik dan selalu ceria.

Ketika saya buka grup ini, seketika menemukan sesuatu yang memiliki kebaruan. Para senior menulis tentang dunia tulis menulis. Sesuatu yang tidak pernah asyik dibahas di dalam diskusi warung kopi. Karena tulis menulis merupakan dunia yang harus memiliki tema. Tanpa tema, maka literasi seperti kuah basi.

Saya membaca artikel - artikel di grup ini sembari menyeruput secangkir birpalake yang disajikan di dalam mini short glass. Ekstrak pala yang sebelumnya disimpan di dalam lemari pendingin, sangat pas diteguk tipis - tipis pada sore hari. Sebagai rempah yang telah menjadi komoditi utama perdagangan internasional sejak zaman baheula, pala memiliki kekhasan. Setelah menyeruput birpalake, rasa hangat segera menyebar ke seluruh tubuh. Oleh karena itu, minuman yang dijual di sudut Banda Aceh ini, tidak cocok dinikmati di tengah hari yang panas.

Kembali ke undangan bergabung dari Bang Ayi, saya menyambutnya dengan senang hati. Mendapatkan invite darinya tentu sebuah kehormatan.

Semoga grup ini bertahan di tengah gelombang kegelisahan angkatan muda Aceh . Mereka dan juga saya, terlalu sering khawatir dengan pemimpin di Aceh yang terlalu gemar melarang, tapi tak punya jalan alternatif. Pemerintah dan orang - orang tertentu yang terlalu curiga pada orang lain, tapi tidak punya contoh baik yang pantas ditiru.